Rumah joglo merupakan rumah adat khas Jawa tengah. Provinsi Jawa Tengah sendiri termasuk salah satu daerah yang memiliki kekayaan budaya dan adat tradisional. Rumah adat ini memiliki banyak keunikan, bahkan masih ada hingga saat ini. Khususnya di daerah pedesaan di Jawa Tengah. Joglo sendiri berasal dari dua kata yaitu “tajug loro” atau dua tajug.
Rumah adat ini memiliki banyak ciri khas dan sisi uniknya.Selain itu, rumah ada joglo memiliki nilai fungsional dan juga filosofis dalam falsafah hidup orang Jawa. Berikut ini ciri-ciri khas rumah joglo yang perlu kamu ketahui. Cekidot !
- Memiliki teras luas
Kebanyakan, rumah ada joglo dibangun dengan teras yang luas dan tanpa sekat. Setiap rumah bentuknya hampir sama dengan rumah yang ada di Jawa Tengah pada umumnya. Selain itu rumah joglo dibangun dengan teras yang luas bertujuan untuk sarana berkumpul dan berinteraksi dengan keluarga dan masyarakat lainnya. Hal tersebut tidak lain adalah untuk memfasilitasi interaksi sosial antar sesama manusia.
- dibangun dengan empat tiang
Sisi unik arsitektur rumah joglo lainnya adalah dibangun dengan 4 atap. Empat atap tersebut dinamai dengan “saka guru”.Fungsi dari saka guru ini digunakan untuk fondasi penegak dan penyanggah keseluruhan rumah.
- Memiliki pintu yang terletak ditengah
Rumah joglo memiliki pintu yang terletak di tengah tepat. Uniknya, hingga kebelakang semua pintu yang menyambungkan ruangan lain juga sejajar terletak di bagian tengah, hingga sampai di dapur. Uniknya, ternyata peletakkan pintu rumah tepat di tengah memiliki sisi filosofi tersendiri. Yang menggambarkan keterbukaan dan kedekatan antara sesama penghuni rumah.
- Memiliki jendela Berukuran besar dan banyak
Model jendela Berukuran besar dan banyak yang terletak pada rumah joglo ini merupakan warisan kolonial Belanda yang di padukan dengan arsitektur khas Jawa. Bahkan, untuk rumah joglo yang terbilang sudah tua memiliki puluhan jumlah jendela dalam satu rumah.
- Terdapat pager mangkok
Mendengar namanya sekilas memang terbilang unik. Pager dalam bahasa Jawa artinya pagar. Sedangkan mangkok ya sama seperti mangkuk pada umumnya. Rumah joglo berasal dari dua kata Tajug loro. Loro yang berarti dua dan tajug yang memiliki arti bentuk Piramida. Piramida yang dimaksudkan disini adalah bentuk atap rumah joglo yang menyerupai piramid. Alasan orang Jawa pada jaman dahulu membentuk atap layaknya piramid sebagai model atapnya. Karena bentuknya yang hampir menyerupai gunung.Bagi orang Jawa pada zaman dahulu menganggap gunung sebagai tempat yang sakral.
kebanyakan pagar terbuat dari potongan bambu atau kayu yang disusun berbaris, beda dengan rumah adat khas Jawa. Yang menggunakan tanaman perdu setinggi 1 meter dan difungsikan sebagai pagar. Inilah yang disebut dengan pager mangkok.
selainrumah joglo memiliki ciri-ciri yang unik, rumah joglo juga macam-macam jenis berdasarkan bentuk atapnya yang memiliki cirri khas berundak bersusun. Berikut ini adalah jenis-jenis sebutan rumah joglo yang perlu kamu ketahui :
- Joglo Pengrawit
Rumah joglo pengrawit memiliki tiga atap yang tersusun. Dengan atap paling atas memiliki bentuk mengerucut, lebih panjang dan lebih kecil.
- Jogo Hageng
Joglo Hageng adalah rumah joglo yang berukuran besar dengan ukuran atap yang lebih kecil dengan sebutan binatang pengerat. Rumah joglo jenis ini dilengkapi dengan jalur pendakian seperti Pendapa Besar Istana Mangkunegaran di wilayah Surakarta. Ciri utama rumah ata ini memiliki atap tritisan keliling yang luas bagunannya besar dan luas. Joglo Hageng juga memiliki atap yang tersusun tiga.
- Joglo Sinom
Bagunan ini menggunakan 36 pos. Diantaranya terbagai dari empat saka guru, 4 atap yang memiliki 4 sisi dan masing-masing memiliki 3 tingkat punggungan. Joglo sinom membnyai bantuk atap tritisan ang sama dengan joglo hageng. Namun ukuran bangunannya lebih kacil dibandingkan dengan joglo hageng. Joglo sinom juga memiliki atap bersusun tiga yang sudut kemiringan ketiganya tidak terdapat pembeda dalam bentuk lis plak.
- Joglo Lawakan
Jenis rumah joglo ini sedikit berbeda dengan joglo hageng, pengrawit dan sebagainya. Ciri utamanya, rumah adat ini memiliki 2 susun atap. Dengan bentuk bangunan yang sederhana. Atap joglo lawakan berbentuk meruncing ke atas. Dan bagian bawah atap melebar menyerupai paying. Selain itu, batas antara setiap susun atap tidak terlihat bahkan hampir tidak ada.
5. Joglo Jompongan
Atap rumah adat ini juga sama dengan Joglo Jompongan yang tersusun dari dua lapis atap. Dengan bumbungan atap memanjang ke samping kanan dan kiri. Bedanya dengan joglo lawakan adalah, terletak pada ornament yang dimiliki rumah ini yang cenderung sederhana dari joglo lawakan.
- Joglo Semar Tinandhuga
Joglo Semar Tinandhu biasanya digunakan sebagai gerbang kerajaan atau patung. Sedangkan Saka Guru atau pilar utama pada rumah ini digantikan oleh dinding penghubung hingga lantai bawah atap. Dan lebih lebar serta atapnya lebih tinggi.
- Joglo Mengkurat
Rumah joglo Mangkurat mirip dengan joglo pengrawit, yang memiliki atap bersusun tiga atau memiliki tiga sudut kemiringan dengan perbedaan batar antar masing-masing sudut dibatasi dengan penggunaan lis plank. Bagian atap utamanya ( yang terletak paling atas) memiliki ukurang yang lebih tinggi menjulang.