Sistem aeroponik yang semakin di minati masyarakat masa kini, Seiring dengan perkembangan zaman sudah banyak perubahan yang terjadi di sekitar kita, termasuk contoh budidaya tanaman hidroponik dan aeroponik, dimana semua yang tadinya terbentang lahan yang luas, dalam sekejap sudah berubah menjadi deretan bangunan-bangunan.
Terutama di daerah perkotaan sudah banyak bangunan dari pada lahan yang kosong, alih fungsi lahan sering terjadi untuk dijadikan bangunan tempat tinggal atau bangunan kesehatan dan lainnya. Karena hal tersebut lahan untuk bercocok tanam di perkotaan akan sulit ditemukan, mungkin Anda hanya akan menemukan sebidang tanah yang terdapat di dalam pot atau hanya sebagian kecil lahan pada wilayah perumahan yang megah dan mewah. Sehingga pertanian juga memerlukan inovasi agar tanaman dan lahan hijau tidak musnah begitu saja, membuat inovasi pertanaman baru seperti beberapa contoh tanaman hidroponik dan aeroponik.
Pengertian Sistem Aeroponik
Aeroponik berasal dari kata aero yang berarti udara dan ponus yang berarti daya. Jadi aeroponik adalah memberdayakan udara. Aeroponik merupakan suatu metode bercocok tanam sayuran di udara tanpa penggunaan tanah. Dalam teknik aeroponik, tanaman menggantung di udara dan diberi semprotan nutrisi dalam bentuk kabut. Budidaya ini mirip dengan budidaya hidroponik. karena tetap menggunakan air atau larutan nutrisi sebagai pengganti media tanah. Namun pada sistem aeroponik, akar tanaman tidak dicelupkan terus menerus pada larutan nutrisi ini. Larutan nutrisi tadi disemprotkan menjadi bentuk kabut ke daerah perakaran tanaman, sehingga akar dapat menyerapnya dengan efektif.
Sayuran hasil budidaya dengan menggunakan sistem aeroponik hasilnya tidak kalah bagus dengan cara ditatanm dengan metode bercocok seperti pada umumnya. Bahkan mempunyai khualitas yang lebih baik, higienis, sehat, dan lebih segar. Oleh karena itu, sayuran aeroponik dapat di kembangkan di negara kita, Indonesia.
Bercocok tanam menggunakan sistem aeroponik adalah salah satu solusi yang bisa diambil oleh kamu yang memiliki hobi berkebun, namun tidak memiliki lahan yang cukup luas. Karena aeropinik tidak membutuhkan tanah sebagai media tanam, melainkan berupa styrofoam yang akarnya menggantung di udara. Sehingga, kamu pun bisa, mananam sayuran di balkon ataupun atap rumah.
Kelebihan Sistem Aeroponik
Menanam dengan Aeroponik sistem memiliki berbagai kelebihan yang tak dimiliki teknik menanam lain nya, Berikut ini adalah kelebihan memilih bercocok tanam menggunakan sistem aeroponik :
Menghasilkan tanaman yang lebih berkhualitas dibanding dengan tanaman yang menggunakan metode lainnya.
Kadar oksigen yang tinggi menyebabkan proses fotosintesis tanaman lebih optimal dan proses respirasi akar lebih lancar sehingga bisa menghasilkan banyak energi. Dengan begitu, tanaman akan mengandung gizi lebih banyak. Sayuran aeroponik juga disebut-sebut lebih higienis, segar, renyah, beraroma, dan bercita rasa tinggi dibandingkan hasil dari teknik budidaya lainnya.
Hasil panen tanaman aeroponik sistem terbilang melimpah
Dari berbagai sumber, beberapa penelitian menyebutkan bahwa hasil panen tanaman aeroponik tergolong lebih melimpah. Bahkan produksinya mencapai 2,5 kali lipat dibandingkan dengan teknik budidaya konvensional.
Dibandingkan pertanian konvensional, aeroponik lebih menghemat air dan pupuk, serta perawatannya mudah
Pertanian aeroponik lebih menghemat air dan pupuk karena keduanya sudah terpenuhi dalam larutan hara yang diberikan. Perawatan tanaman aeroponik pun tergolong mudah karena kamu tidak perlu menyiram dan memupuk.
Baca juga : Yuk Berkebun ! Hadirkan Apotik Hidup Pribadi dengan Berbagai Jenis Tanaman Toga
Pengendalian hama dan penyakit pada aeroponik masih diperlukan dan dilakukan, tapi tidak sesulit pada tanaman yang dibudidayakan di lapangan.
Tanaman aeroponik lebih mudah dipanen dibandingkan dengan yang ditanam secara konvensional
Panen tanaman aeroponik tentu lebih cepat dan mudah dibandingkan dengan tanaman yang dibudidayakan secara konvensional. Pada budidaya tanaman umbi seperti kentang dan ketela pohon secara aeroponik, kamu tidak perlu repot menggali tanah untuk panen, kan? Pemanenan tanaman aeroponik juga lebih murah karena dapat mengemat tenaga kerja.
Peralatan yang dibutuhkan Untuk Membuat Sistem Aeroponik
- Jaringan Irigasi Sprinkler
- Jet Pump (pompa air)
- Nozzle Sprinkler
- Pipa Paralon/PVC
- Pipa Etilen
- Rokcwool
- Styrofoam
- Larutan Nutrisi
- Bibit Tanaman
Jenis Tanaman yang Cocok dengan Metode Aeroponik
Jenis tanaman yang sering dibudidayakan secara Aeroponik pada umumnya berupa sayuran daun yang waktu panennya sekitar satu bulan setelah pindah tanam :
Selada
Selada dan salad sayuran lainnya adalah tanaman yang paling populer ditanam dengan aeroponik. Karena selada tidak membutuhkan banyak perawatan khusus, tidak tumbuh terlalu besar dan dapat menghasilkan panen dalam sebulan atau kurang.
Kunci untuk menumbuhkan selada aeroponik yang sukses adalah menjaga suhu agar tidak terlalu panas atau membuat tanaman terlalu banyak cahaya. Ini akan memicu tanaman untuk “melesat,” atau menuju benih. Setelah itu terjadi, daunnya menjadi agak pahit.
Tomat
Pilihan buah lain untuk aeroponik adalah tomat. Yang dimaksud di sini bukan tomat hanya tomat berukuran kecil atau tomat ceri saja, namun tomat berukuran besar juga bisa kamu tanam menggunakan metode aeroponik. Selain rasanya yang enak, buah tomat juga banyak mengandung betakaroten dan vitamin baik vitamin A maupun vitamin C.
Baca juga : 10 Ide Bisnis Dari Hobi Berkebun
Mint/ basil
Kebanyakan tumbuhan berdaun akan tumbuh sangat baik secara aeroponik karena Anda tidak memiliki buah atau bunga untuk dikerjakan. Juga ditunjukkan bahwa herbal jauh lebih aromatik ketika ditanam dengan cara ini.
Secara khusus, mint dan basil adalah dua jenis tumbuhan yang sangat baik untuk memulai karena perawatannya yang sederhana dan pertumbuhan yang cepat.
Mentimun
Mentimun adalah tanaman anggur umum yang ditanam di rumah dan di rumah kaca komersial. Mereka menikmati pertumbuhan yang cepat di bawah kondisi yang memadai dan karenanya memberikan hasil yang sangat tinggi. Ada beberapa jenis dan ukuran mentimun, termasuk slicers Amerika yang berkulit tebal, Eropa panjang tanpa kulit berkulit tipis, dan mentimun Lebanon yang berkulit halus. Semua bisa tumbuh dengan baik di Hidroponik. Mentimun adalah tanaman yang hangat jadi pastikan untuk memasoknya dengan cukup cahaya dan suhu.
Bayam
Sama dengan sayur dedaunan yang sudah disebutkan sebelumnya, bayam dapat tumbuh dengan baik jika ditanam menggunakan air. Maka dari itu, tanaman ini sangat cocok jika ditanam menggunakan sistem hidroponik.
Baca juga : 11 Jenis Tanaman Gantung yang Bisa Menjadi Pilihan Untuk Menyegarkan Tampilan Rumah
Bayam tidak membutuhkan begitu banyak cahaya atau suhu yang panas. Kamu bisa secara rutin memanen bayam dalam jangka waktu 12 minggu. Bayam bisa kamu gunakan untuk berbagai jenis macam makanan atau diolah menjadi jus, jika tidak menyukai teksturnya.
Berbagai jenis umbi-umbian
Umbi-umbian juga bisa ditanam dengan hidroponik seperti kentang, wortel dan juga lobak. teknik yang paling baik digunakan adalah aeroponik karena larutan nutrisi akan disemprotkan ke akar tanaman secara berkala sehingga bagian umbi dapat secara langsung menyerap nutrisi.
Bila dibandingkan dengan teknik konvensional, teknik hidroponik biasanya menghasilkan ukuran umbi yang lebih kecil. Namun meski demikian, kualitas umbi yang dihasilkan oleh hidroponik juga tidak kalah baiknya.
Itulah sahabat Rekreartive, ulasan metode tanam aeroponik dan berbagai jenis tanaman yang cocok ditanam menggunakan metode aeroponik. Nah, bisa banget kamu praktekkan di rumah ya, sembari mengisi waktu luang bisa digunakan sebagai pekerjaan sampingan juga lho !