Ternak Burung beo, juga dikenal sebagai tiong emas, adalah salah satu jenis burung kicau yang memiliki kemampuan luar biasa dalam menirukan suara manusia dan berbagai jenis suara lainnya. Walau tidak banyak orang di Indonesia yang tertarik untuk menangkarnya atau beternak, burung beo merupakan sumber rezeki yang potensial serta dapat membantu menjaga kelestariannya di alam liar.
Burung beo memiliki wilayah persebaran yang terbatas, yaitu di beberapa negara Asia, termasuk India, China, Asia Tenggara, Semenanjung Malaysia, Indonesia, dan Kepulauan Palawan di Filipina. Burung yang asli berasal dari Indonesia ini sangat digemari karena keunikannya yang tidak dimiliki oleh jenis burung kicau lainnya. Dengan tingginya permintaan pasar, beternak burung beo dapat menjadi peluang usaha yang menjanjikan.
Untuk memelihara burung beo dengan benar, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, pastikan burung beo mendapatkan makanan yang bergizi sesuai kebutuhannya. Kedua, jagalah kebersihan kandang burung dengan rutin. Ketiga, pastikan burung beo mendapatkan cukup waktu untuk bermain dan bergerak. Keempat, hindari terjadinya kebiasaan burung beo terbang di dalam kandang yang terlalu lama, karena dapat mempengaruhi kondisi fisiknya. Dan terakhir, pastikan burung beo mendapatkan perawatan medis yang tepat jika terjadi sakit atau cedera.
Jenis-jenis burung beo
Burung beo termasuk dalam keluarga jalak-jalakan (Sturnidae). Di seluruh dunia, terdapat lima spesies burung beo, yaitu beo biasa atau tiong emas (Gracula religiosa), beo nias (Gracula robusta), beo enggano (Gracula enganensis), beo india (Gracula indica), dan beo srilanka (Gracula ptilogenys). Tiga spesies pertama terdapat di Indonesia. Beo biasa ditemukan di beberapa negara Asia lainnya, seperti India, China, Thailand, Kamboja, dan Indochina.
Beo biasa atau tiong emas memiliki beberapa ras atau subspesies, yaitu
Nama Ras | Nama Latin | Wilayah Persebaran | Keterangan |
---|---|---|---|
Beo biasa | Gracula religiosa | India utara dan timur laut, Myanmar, China, Thailand utara, Kamboja, Indochina | – |
Beo peninsularis | Gracula religiosa peninsularis | India tengah | – |
Beo andamanensis | Gracula religiosa andamanensis | Kepulauan Coco, Kepulauan Andaman, Kepulauan Nicobar | – |
Beo palawanensis | Gracula religiosa palawanensis | Kepulauan Palawan | – |
Beo religiosa | Gracula religiosa religiosa | Thailand selatan, Semenanjung Malaysia, Sumatera, Kepulauan Bangka, Kepulauan Belitung, Natuna utara, Kalimantan, Jawa, Bali | – |
Beo batuensis | Gracula religiosa batuensis | Kepulauan Batu, Kepulauan Mentawai | – |
Beo flores | Gracula religiosa venerata | Sunda Kecil | Ras yang dilindungi di Indonesia |
Baca juga : Cara Ternak Bajing Kelapa Mudah Hasil Menguntungkan
Tahapan Cara Ternak Burung Beo Untuk Pemula
Sebelum melakukan Ternak Beo, ada beberapa poin yang perlu anda perhatikan dalam usaha ternak burung beo seperti di bawah ini :
Memilih Indukan Berkualitas
Sebelum memutuskan untuk Ternak Beo , penting untuk memilih indukan yang berkualitas terlebih dahulu. Indukan yang sehat dan tidak cacat fisik, memiliki bulu yang bersih dan mengkilap, lincah, suka berkicau, dan suka makan merupakan ciri-ciri utama yang harus diperhatikan. Selain itu, pastikan juga bahwa burung beo yang dipilih berusia sekitar 1-1,5 tahun untuk betina dan jantan.
Untuk mendapatkan hasil terbaik, sebaiknya pilih indukan dengan gender yang berbeda, yaitu jantan dan betina. Cara membedakan gender burung beo adalah dengan memperhatikan perilakunya. Jantan cenderung lebih pemalu dibandingkan dengan betina, terutama ketika sedang bertengger. Jantan biasanya akan menundukkan kepalanya, sementara betina akan terlihat lebih tinggi dan lebih sombong. Jadi, jangan ragu untuk memilih indukan berkualitas sebagai langkah awal dalam budidaya burung beo yang sukses.
Menentukan Kandang Burung
Untuk memelihara burung beo dengan baik, salah satu faktor terpenting adalah mempersiapkan kandang yang tepat. Ukuran kandang minimal yang disarankan adalah lebar 1 meter, panjang 2 meter, dan tinggi 2 meter. Selain itu, kandang harus diletakkan di tempat yang terkena sinar matahari secara cukup. Hal ini penting untuk menjaga kesehatan burung beo.
Setiap kandang hanya dapat diisi oleh 2 ekor burung beo saja, baik jantan maupun betina. Jika ingin menjodohkan keduanya, letakkan jantan dan betina dalam satu kandang. Selain itu, jangan lupa untuk menambahkan perlengkapan hunian seperti tempat pakan dan minum, serta alas di dasar kandang untuk menampung sisa pakan atau kotoran.
Memberikan Pakan Tepat
Ketika Ternak burung Beo, kita bisa memberikan pakan berupa pelet ataupun kroto yang pakan tersebut masih segar sesekali juga diselingi dengan jenis buah seperti pepaya masak pohon atau matang, ini akan sangat bagus untuk melancarkan pencernaan burung tersebut. Pakan tersebut dirasa mampu mencukupi kebutuhan si Beo setiap harinya.
sangat penting untuk memberikan pakan berkualitas dengan kuantitas yang tepat pada burung induk. Ini merupakan kebutuhan tidak hanya bagi burung tersebut, tetapi juga untuk keperluan reproduksi seperti mengeluarkan telur dan merawat anak-anaknya.
Berikut ini adalah daftar pakan harian yang dapat diberikan pada pasangan beo di kandang ternak:
- Voer yang lengkap.
- Telur rebus.
- Ulat hongkong dan/atau jangkrik.
- Parutan tulang sotong yang dicampurkan dalam voer.
- Buah-buahan segar seperti pepaya, pisang, semangka, tomat, dan paprika.
Pastikan untuk selalu menyediakan pakan yang segar dan bergizi untuk burung beo Anda.
Untuk pemberian makanan burung beo bisa dilakukan 2 kali sehari,yakni pagi dan sore hari. Caranya dengan meletakan pakan burung beo pada tempat atau wadah pakan secukupnya, lalu biarkan Beo memakannya. Selain makanan, siapkan juga minuman sebagai pendamping pakan
Menjodohkan atau Mengawinkan Indukan Burung Beo
Ternak burung beo merupakan proses yang tidak lengkap tanpa adanya proses reproduksi. Penjodohan burung beo merupakan tahap penting dalam proses reproduksi ini. Namun, tidak semudah yang dibayangkan untuk menjodohkan burung beo. Ada beberapa tahap yang harus dilakukan agar proses penjodohan berhasil.
Pertama, jangan satukan jantan dan betina yang sudah memasuki umur yang cukup dalam kandang yang sama. Sebaiknya, letakkan kandang keduanya secara berdekatan agar mereka merasa akrab terlebih dahulu. Jika keduanya sudah menunjukkan sinyal ketertarikan, barulah satukan dalam satu kandang. Setelah proses penjodohan berhasil, sebaiknya pisahkan betina ke tempat penangkaran untuk menetaskan telurnya. Selanjutnya, jemur burung beo tersebut selama beberapa saat di pagi hari.
Cara lain yang bisa dilakukan untuk menjodohkan burung beo adalah dengan memasukkan kedua indukan beo ke dalam kandang yang berbeda terlebih dahulu. Kemudian, dekatkan kandang keduanya agar mereka saling berkenalan. Biarkan mereka saling berkenalan selama beberapa saat, lalu satukan dalam satu kandang jika mereka menunjukkan sinyal ketertarikan.
Tanda burung beo yang sudah berjodoh adalah mereka akan selalu terlihat bersama-sama dan saling berdandan atau preening satu sama lain. Jika salah satu burung terbang ke sudut kandang, maka pasangannya akan segera mengikutinya. Jika Anda melihat perilaku seperti itu pada burung beo Anda, berarti proses penjodohan berhasil.
Masa Menetas dan Mengerami Burung Beo
Pada umumnya, sekali perkawinan, burung beo dapat menghasilkan 2-4 telur. Burung beo akan bergantian mengerami telur selama 14 hari. Selama proses mengerami, penting untuk memberikan pakan dedaunan segar agar mengurangi munculnya parasit.
Setelah telur menetas, tunggu sekitar 2 minggu terlebih dahulu sebelum memisahkan anakan dari induknya dan menempatkannya di kandang baru. Anakan beo kemudian harus dirawat dengan baik hingga tumbuh besar dan dapat berbicara. Persiapan yang baik sejak dini akan membantu anakan beo tumbuh dengan sehat dan memiliki suara yang merdu.
Setelah menetaskan telur, sangat penting untuk membiarkan indukan betina merawat anak-anaknya sendiri, seperti yang dilakukan dalam budidaya burung cucak jenggot. Hal ini penting untuk menghindari stres pada anakan yang baru lahir. Pada masa awal menetas, anakan belum memiliki banyak bulu sehingga rentan terhadap infeksi.
Oleh karena itu, jangan terlalu cepat memisahkan anakan dari induknya. Biarkan mereka tinggal bersama sampai anakan benar-benar siap dilepas ke kandang sendiri. Jika Anda ingin mencampur anakan dengan burung lain, sebaiknya hanya dengan indukan betina saja. Jika dicampur dengan indukan jantan, dapat menyebabkan pertengkaran. Dengan demikian, anakan akan tumbuh dengan sehat dan bebas dari stres.
Budidaya burung beo memerlukan kesabaran dan ketekunan, terutama saat masa reproduksi. Setelah pasangan beo dipindahkan ke dalam kandang ternak, mereka akan mulai menunjukkan perilaku reproduktif seperti mengumpulkan bahan-bahan untuk membuat sarang dan sering terlihat masuk-keluar dari kotak sarang.
Ini biasanya terjadi dua kali sehari, yaitu pagi hari (pukul 07.00 – 09.00) dan sore hari (15.00 – 17.00), selama 7 – 8 hari. Jika burung sudah mulai menunjukkan perilaku seperti itu, jangan pernah mengganggu mereka. Apalagi jika telur sudah menetas.
Setelah telur dikeluarkan, induk betina akan memulai proses mengerami. Namun, selanjutnya tugas mengerami akan dilakukan bersama-sama oleh induk jantan dan betina. Selama proses mengerami, penting untuk menyediakan dedaunan segar di dalam kandang yang nantinya akan dibawa ke dalam sarang. Ini mungkin dilakukan untuk memelihara kelembaban atau mencegah infeksi parasit.
Malam hari, hanya induk betina yang berada di dalam kotak sarang, sedangkan jantan berada tidak jauh dari sana. Hal ini mungkin dilakukan untuk menjaga sarang dari ancaman predator. Telur akan menetas setelah dierami selama 14 – 15 hari. Jika Anda masih belum mahir, biarkan anakan tinggal bersama dengan induknya sampai mereka tumbuh dan siap dilepas. Jika sudah mahir, Anda bisa memulai proses pembesaran anakan sejak awal dengan melolohnya saat berusia 7 – 10 hari.
Meloloh Anakan burung beo
Cara meloloh anakan burung beo tidak jauh berbeda dengan merawat anakan burung jenis lain. Anda membutuhkan alat-alat khusus dan bahan pakan yang tepat untuk memberikan perawatan yang baik bagi anakan tersebut. Berikut ini beberapa langkah yang dapat Anda ikuti dalam meloloh anakan burung beo:
- Persiapkan alat-alat yang dibutuhkan, seperti sonde, botol minum, dan lonceng. Sonde digunakan untuk memberikan makanan kepada anakan, botol minum untuk memberikan air, sementara lonceng berguna untuk memancing anakan agar terangsang mengeluarkan kepala dari sonde.
- Siapkan bahan pakan yang tepat untuk anakan. Pilih bahan pakan yang bergizi dan mudah dicerna, seperti bubur gandum, putih telur, atau susu sapi. Pastikan bahan pakan tersebut diencerkan dengan air hingga memiliki konsistensi yang tepat.
- Lakukan proses meloloh secara teratur, sebaiknya setiap 3-4 jam sekali. Hal ini penting untuk memastikan bahwa anakan mendapat asupan nutrisi yang cukup.
- Taruh anakan di dalam tangan Anda, lalu masukkan sonde ke mulut anakan. Bawa sonde ke bahan pakan yang sudah disiapkan, lalu beri makan anakan dengan cara mengeluarkan isi sonde ke mulut anakan.
- Setelah selesai memberi makan, berikan anakan air minum dengan menggunakan botol minum. Pastikan bahwa anakan mendapat cukup air untuk menjaga kesehatannya.
- Setelah selesai meloloh, bersihkan sonde dan botol minum dengan air hangat dan sabun. Jangan lupa untuk memastikan bahwa alat-alat tersebut benar-benar bersih agar tidak menyebarkan bakteri ke anakan.
Dengan melakukan proses meloloh secara teratur dan dengan bahan pakan yang tepat, Anda dapat memastikan bahwa anakan burung beo Anda tumbuh dengan sehat dan kuat.
Setelah menetas, anakan beo masih berwarna merah muda, tanpa bulu, buta, dan benar-benar tidak berdaya. Pin / selongsong bulu baru mulai tumbuh pada minggu kedua. Mata mulai terbuka setelah berumur 8-10 hari. Pada fase ini, anakan beo memerlukan perawatan ekstra, termasuk pemberian pakan yang sangat sering. Idealnya, anakan beo harus diberi makan sejak pukul 06.00 hingga menjelang malam hari, dengan interval sekitar 2 jam sekali, atau sekitar 10 kali sehari.
Untuk memberikan perawatan yang aman, dianjurkan untuk menyerahkan perawatan anakan beo umur 0-2 minggu kepada kedua induknya dulu. Selain itu, Anda juga tidak terlalu repot memberikan pakan kepada anakan beo. Setelah berumur 10-14 hari, anakan beo bisa disapih untuk diperawat sendiri.
Perawatan Anak burung Beo Umur 2 – 4 minggu
Pada usia ini, anakan beo sudah memiliki bulu-bulu, meskipun bulu sayapnya belum tumbuh sempurna. Oleh karena itu, anakan beo belum siap untuk keluar dari sarangnya. Pemberian pakan pada fase ini dapat dilakukan sebanyak 7 kali sehari, dan secara bertahap dikurangi hingga menjadi 6 kali sehari. Pemberian pakan dimulai sejak pukul 06.00 hingga menjelang malam hari.
Pada usia 3 minggu, anakan beo sudah mulai menjadi trotolan dan bisa diberikan pakan kombinasi, seperti tumbukan buah pisang yang dicampur dengan voer halus dan sedikit air. Anda juga bisa menambahkan bahan pakan lain seperti tumbukan telur rebus atau biskuit bayi. Pada usia ini, anakan beo juga sudah bisa diberikan jangkrik utuh sebagai EF. Setiap hari, Anda bisa menawarkan pakan yang berbeda pada anakan beo, seperti buah yang diselang-seling setiap harinya.
Perawatan Anak Burung Beo umur 4 – 5 minggu
Di usia ini, bulu-bulu sayapnya sudah mulai lengkap dan dalam beberapa minggu ke depan, burung ini akan menjadi burung muda.
Untuk memberikan asupan nutrisi yang cukup, Anda bisa memberikan pakan kepada beo 4 hingga 5 kali sehari dengan interval 3 hingga 5 jam. Pada umur 5 minggu, Anda bisa mulai mengenalkan burung dengan voer dengan cara mencampurkan voer kasar dengan sedikit air dan memberikannya kepada beo, baik dengan cara dilolohkan atau dibiarkan makan sendiri.
Anda juga bisa melatih beo agar mau makan voer dengan bantuan pisang yang dilumatkan dan dicampurkan dengan voer yang masih basah. Selain itu, Anda bisa memberikan jangkrik dan pakan tambahan lain sebagai pelengkap nutrisi.
Pada usia ini, Anda juga sudah bisa melatih burung Anda dengan mengenalkannya pada kata-kata atau kalimat-kalimat baru saat memberi pakan. Anda juga bisa mengajak burung berlatih di luar sangkar dengan mengucapkan kata-kata pendek secara rutin setiap kali Anda akan memberinya pakan, misalnya dengan mengucapkan “makan dulu” saat memberinya makanan.
Perawatan Anak Burung Beo Umur 6 – 7 minggu
Pada usia yang lebih tinggi, burung muda sudah mampu mencari makan sendiri dan jika sudah terlatih untuk makan voer, burung pasti akan mau memakan voer dalam bentuk kasar. Di usia ini, burung juga sudah bisa dipindah ke sangkar hariannya dan mulailah melakukan perawatan harian seperti burung beo dewasa.
Untuk memberikan nutrisi yang lebih lengkap, Anda bisa meningkatkan pemberian pakan tambahan seperti buah-buahan dan serangga. Jangan lupa untuk selalu menyediakan air bersih yang bisa dijadikan sumber minum bagi burung. Selain itu, Anda juga bisa memberikan variasi pakan dengan memberikan nasi 1-2 kali seminggu.
Selain itu, penting untuk mulai melatih burung Anda untuk bisa bicara kalimat atau kata-kata. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan, di antaranya adalah dengan mengajarinya langsung, menyimpan sangkar di tempat yang ramai atau ditempel dengan burung beo lain yang sudah pintar bicara, dan juga dengan memainkan masteran beo dari mp3. Dengan melatih burung Anda secara teratur, Anda akan memiliki burung beo yang cerdas dan bisa berkomunikasi dengan Anda.
Perawatan Anak burung Beo Umur 8 – 9 minggu
Pada usia 8 hingga 9 minggu, anakan beo sudah harus benar-benar dipisahkan dari induknya jika sejak awal Anda belum melakukannya. Ini penting karena pada usia ini, burung sudah benar-benar mandiri dan penyapihan juga memberi kesempatan kepada induk untuk beristirahat dan memulai proses reproduksi baru serta mencegah anakan diserang oleh induk jantan yang sewaktu-waktu bisa terjadi.
Setelah dipisahkan dari induknya, Anda bisa mulai melakukan perawatan seperti layaknya burung beo dewasa, yaitu dengan memberikan EF (Ekstra Faktor) buah dan serangga, serta mengatur pola mandi dan jemur.
Sebelum burung ini benar-benar menjadi dewasa, Anda masih memiliki kesempatan untuk terus melatihnya dengan kata-kata atau kalimat baru secara bertahap dan kontinyu. Ingat bahwa pelajaran yang diberikan pada umur ini akan dilafalkan burung beo setelah umur 4 hingga 5 bulan. Semakin banyak perbendaharaan katanya, semakin pintar dan cerewet burung ini nantinya. Hal ini tentu saja akan berpengaruh pada nilai jual burung beo. Jadi, jangan lupa untuk terus melatih burung Anda agar menjadi burung yang cerdas dan menarik.
Harga Anakan Burung Beo
Seringkali kita bisa menemukan anakan beo atau burung beo muda di pasar burung dengan harga yang cukup tinggi, yaitu sekitar 1 juta rupiah atau lebih. Namun, tahukah Anda bahwa hampir semua burung beo yang dijual di pasar burung merupakan hasil tangkapan alam bukan hasil ternak? Hal ini tidak mengherankan mengingat bahwa populasi burung beo di alam liar semakin menurun.
Menurut IUCN Red List, burung beo masih dikategorikan dalam status Risiko Rendah (LC). Namun, ada satu subspesies di Indonesia yang sudah tergolong langka, yaitu burung beo flore (Gracula religiosa venerata), sehingga Pemerintah Indonesia memasukkannya ke dalam daftar burung yang dilindungi. Selain itu, perburuan liar yang disertai dengan kerusakan habitat juga menjadi penyebab mengapa burung beo nias (Gracula robusta) kini sulit ditemukan di habitat aslinya. Oleh karena itu, Pemerintah Indonesia juga menetapkan burung beo nias sebagai spesies burung yang dilindungi.
Jika Anda tertarik untuk melakukan ternak burung beo, sebaiknya Anda memperoleh izin dari Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) di setiap provinsi terlebih dahulu. Burung beo termasuk dalam kategori Appendix II, yang berarti bisa diperdagangkan dengan pengaturan tertentu. Jadi, seperti halnya ternak jalak bali dan jalak putih, Anda bisa menjalankan penangkaran burung beo dengan izin dari BKSDA.
Cara melatih burung beo bicara dengan cepat
Apakah Anda ingin melatih burung beo Anda untuk bisa bicara? Jika ya, tahukah Anda bahwa ada beberapa metode yang bisa Anda lakukan untuk melatih burung beo agar dapat meniru kata-kata yang biasa diucapkan manusia? Berikut ini adalah empat metode yang paling populer, cepat, dan efektif dalam melatih burung beo bicara:
- Melatih dengan menggunakan suara audio mp3 suara burung beo bicara. Cara ini bisa dilakukan dengan memainkan rekaman suara burung beo yang sudah pintar bicara di dekat burung Anda secara teratur.
- Melatih dengan menyatukan burung beo lain yang sudah pandai berbicara. Cara ini bisa dilakukan dengan menempatkan burung beo yang sudah pintar bicara di dekat burung Anda yang masih belajar. Burung beo yang sudah pintar bicara bisa menjadi contoh bagi burung Anda agar ikut belajar bicara.
- Melatih dengan bimbingan pemiliknya (mengajari langsung). Cara ini bisa dilakukan dengan memberikan bimbingan langsung kepada burung Anda, misalnya dengan mengucapkan kata-kata yang pendek secara teratur setiap kali memberi makan atau memberikan perhatian lain kepada burung Anda.
- Melatih dengan menggantung burung di tempat ramai. Cara ini bisa dilakukan dengan menempatkan burung Anda di tempat yang ramai, seperti di dekat jalan atau di dekat area dengan banyak orang. Dengan harapan, burung Anda akan ikut terpengaruh oleh suara lingkungan sekitar dan mulai belajar menirukan suara tersebut.
Pilihlah metode yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kondisi burung Anda. Jangan lupa untuk terus memberikan latihan secara teratur agar burung Anda dapat lebih cepat belajar dan menguasai kata-kata yang ingin diajarkan. Ingat bahwa proses pembelajaran burung beo tidak secepat pembelajaran manusia, jadi kesabaran dan konsistensi adalah kunci utama dalam melatih burung beo agar bisa bicara.
Penanganan dan Pencegahan Penyakit
Kesehatan burung beo merupakan hal yang sangat penting dalam budidaya burung beo. Untuk menjaga kesehatan burung beo, salah satunya adalah dengan melakukan penanggulangan hama dan penyakit secara preventif. Cara yang bisa dilakukan adalah dengan menjaga kebersihan dan sanitasi kandang, serta melakukan penyemprotan rutin menggunakan desinfektan setelah kandang dibersihkan. Dengan demikian, akan dapat terhindar dari penyebaran berbagai jenis penyakit atau virus dan bakteri yang hidup di dalam kandang.
Selain itu, memandikan burung beo juga merupakan salah satu rutinitas yang penting dan bisa dilakukan sendiri. Memandikan burung beo bisa dilakukan setiap 2 kali dalam sehari pada pagi dan sore hari. Caranya adalah dengan menyemprotkan air dengan debit ringan dan membi
Burung beo merupakan hewan yang cukup diminati sebagai peliharaan, hal ini dibuktikan dengan tingginya permintaan dan harga burung beo, baik harga burung beo dewasa maupun harga burung beo anakan yang cukup tinggi. Menjadi ternak burung beo dapat menjadi solusi untuk menambah rezeki bagi Anda yang memiliki hobi memelihara berbagai burung hias.
Indonesia merupakan negara yang strategis, sehingga budidaya burung beo cukup diminati. Bagi Anda yang tertarik membudidayakan burung beo, Anda harus memperhatikan kebutuhan dan kondisi burung Anda dengan baik. Jangan lupa untuk terus memberikan latihan secara teratur agar burung Anda dapat lebih cepat belajar dan menguasai kata-kata yang ingin diajarkan. Ingat bahwa proses pembelajaran burung beo tidak secepat pembelajaran manusia, jadi kesabaran dan konsistensi adalah kunci utama dalam melatih burung beo agar bisa bicara.