Perak adalah sebuah logam transisi lunak, putih, mengkilap, perak memiliki konduktivitas listrik dan panas tertinggi di seluruh logam dan terdapat di mineral dan dalam bentuk bebas. Logam ini digunakan dalam koin, perhiasan, peralatan meja, dan fotografi.
Perak termasuk logam mulia seperti emas. Perak termasuk dalam golongan logam mulia karena sifatnya yang tidak bisa mengalami proses korosi, meski masih bisa mengalami proses oksidasi.
Sejak ditemukan kurang lebih 6000 tahun yang lalu, perak di kagumi karena kelembutannya, warnanya yang putih dan berkilau. Perak pada saat awal ditemukan digunakan sebagai alat pemurni, dan desinfektan. Selanjutnya penggunaan perak secara luas adalah sebagai hadiah, atau perhiasa karena sifatnya sebagai jenis logam yang paling reflektif, sebuah budaya yang diawali di kawasan eropa pada beberapa ratus tahun yang lalu sebagai hadiah pernikahan.
Di indonesia dikenal sebuah lokasi pusat kerajinan perak di daerah istimewa yogyakarta, yaitu Kotagede. Sejarah Kerajinan perak kota gede dulu berasal ketika Panembahan Senopati di Mataram (Kota Gede) memerintahkan abdi dalem kriya membuat perhiasan dari emas dan perak.
Tahun 1586, beribukota di Kotagede, Yogyakarta memiliki pemimpin bernama Danang Sutawijaya yang juga memiliki julukan Raden Mas Ngabehi Lor ing Pasar, dan kemudian bergelar Panembahan Senopati ing Ngalaga. Sebagai wilayah yang pertamakali dijadikan pusat kerajaan Mataram Islam, masyaraklat Kotagede dituntut mampu memenuhi kebutuhan para ningrat dan orang-orang berada, diantaranya adalah kebutuhan perhiasan.
Dari keahlian yang diwariskan turun-temurun, selanjutnya hingga dengan ketika ini kebisaannya tak pernah tergantikan. justru semakin dikembangkan dan menjadi cirikhas tersendiri. Berkat berkelanjutannya selama bertahun-tahun itulah, maka nama kotagede semakint melekat dengan keahlian warganya akan kerajinan perak, apalagi kebisaan yang dimiliki masyarakat kotagede sangat membanggakan. oleh alasannya adalahnya para pengrajin terus dipercaya memproduksi cinderamata berbahan perak meskipun era telah berganti ganti sejak jaman panembahan senopati.
Dari banyak sekali kerajinan perak, kotagede yogyakarta memiliki produk handal di jenis kerajinan perak buatan tangan (handmade), yaitu perak yang proses pengerjaan sedari awal sampai akhir murni mengandalkan tangan tanpa menggunakan mesin. Dari perak handmade ini kota perak memiliki satu produk unggulan yaitu filigree dan solid silver.
Filigree dan solid silver artinya produk handal kerajinan perak kotagede yang dikategorikan berdasar keberadaan materialnya. Perak Filigree (filigri) Dikenal pula dengan istilah “perak trap” yaitu jenis kerajinan perak dengan material berujud “benang perak” ataupun ‘kawat perak’ yang lembut lalu dipilin dan dipres hingga berujud menyerupai plat. Benang-benang perak ataupun “kawat-kawat perak” inilah yang selanjutnya dimanfaatkan untuk membuat motif pun mendekorasinya. Karena pengolahannya yang tidak bisa digantikan oleh mesin, maka berbagai produk khas Kotagede adalah produk manual buatan tangan manusia yang memiliki nilai estetika dan historis yang tinggi.
Sementara Solid silver adalah kerajinan perak yang berbahan utama lempengan pun lembaran perak. Biasa digunakan untuk membuat kerajinan dengan tekstur solid yang fungsional, seperti perlengkapan dapur & rumahtangga, yang antara lain adalah nampan, piring, mangkok dan sebagainya.