Pensiun adalah sebuah situasi sosial yang memiliki beragam pengertian. Pensiun tidak hanya sekedar berhenti bekerja karena factor usia. Namun secara lebih luas pensiun adalah suatu kondisi dimana seorang individu berhenti bekerja dari suatu pekerjaan yang biasa dilakukan, bisa karena factor usia, atau karena keinginan seseorang secara sengaja yang menginginkan berhenti bekerja karena suatu hal. Sebagai sebuah istilah, pensiun bisa juga bermakna purnabakti, tugas selesai, atau berhenti.
Orang yang memasuki masa pensiun akan memasuki situasi transisi psikologis, suatu perubahan yang mengharuskan seseorang untuk merumuskan kembali pengertian tentang peran, perilaku, serta penyesuaian psikologis dari seorang pekerja yang dibayar menjadi melakukan aktivitas yang lain. Transisi peran dari seorang pekerja menjadi seorang pensiunan yang tidak bekerja lagi. Masa-masa memasuki usia pensiun adalah masa yang cukup kritis dalam perjalanan hidup seseorang, dan berpengaruh besar terhadap kesejahteraan hidupnya kelak.
Pensiun adalah suatu fase dalam hidup manusia yang pasti dilalui oleh semua individu yang bekerja. Karena itu, perlu ditanamkan pola pikir untuk melihat pensiun bukan sebagai ancaman dalam hidup, melainkan sebuah peluang besar yang harus dioptimalkan. Sehingga seseorang akan bisa memandang dan menerima masa pensiun dengan lebih baik.
Membangun Perspektive yang Tepat Menghadapi Masa Pensiun
Seseorang yang akan memasuki masa pensiun, sebaiknya membangun dan menciptakan perspektif dan persepsi yang indah dan bahagia terlebih dahulu, kemudian membuat rencana-rencana untuk mewujudkan semua hal tersebut dalam kehidupanya di masa pensiun nanti. Salah satu penentu untuk bisa menjalani masa pensiun dengan sukses adalah dengan membuat persiapan.
Orang yang telah membuat persiapan untuk masa pensiunnya cenderung lebih sukses beradaptasi pada perubahan dalam hidupnya. Dan salah satu komponen penting dalam kesuksesan menjalani masa pensiun adalah menjaga agar pensiunan tetap beraktivitas. Di masa pensiun, seseorang harus bisa menggunakan waktu secara produktif, membuat kegiatan yang memiliki tujuan yang jelas, dan menjaga hubungan interpersonal dengan sebaik mungkin.
Lalu bagaimana cara mempersiapkan pension? Kesiapan pensiun adalah suatu kondisi yang menunjukkan apakah misalnya seorang pekerja telah memiliki uang yang cukup untuk bekal di masa pensiunnya nanti, agar bisa menikmati standar hidup seperti yang ia jalani saat sebelum pensiun. Pada dasarnya kesadaran para karyawan untuk siap pensiun masih sangat rendah, sehingga persiapan dana pensiun belum dianggap penting bagi sebagian besar karyawan. Jika mereka memiliki dana pensiun, itu pun hanya mereka harapkan dana dari perusahaan tempat mereka bekerja.
Aspek Yang Harus di Persiapkan
Secara garis besar, beberapa aspek persiapan dan kesiapan yang merupakan kebutuhan utama untuk mempersiapkan masa pensiun, yaitu : kesiapan materi finanasial, kesiapan fisik, kesiapan mental dan emosi, dan kesiapan seluruh keluarga.
- Kesiapan materi finansial.
- Berupa ketersediaan sejumlah bekal pendukung berupa dana pensiun, tabungan, asuransi, simpanan asset, dan kegiatan usaha.
- Kesiapan Fisik
- Semakin bertambahnya usia kemampuan fisik tentunya semakin menurun. Agar bisa terus sehat di masa tua, maka harus dilakukan pemeliharaan kesehatan semenjak masih berada di usia muda dengan menjalankan pola hidup sehat.
- Kesiapan mental dan emosi.
- Berupa kekuatan dan kemampuan beradaptasi dengan perubahan yang terjadi. Kehilangan pekerjaan, perubahan status, dan kehilangan kemampuan tentunya terasa cukup menyakitkan. Perlu waktu untuk meredam tekanan batin dan mengendalikan emosi, karena di saat-saat seperti ini adalah saat yang sangat sensitif bagi pensiunan.
- Kesiapan seluruh keluarga.
- Seluruh anggota keluarga turut perlu mempersiapkan diri agar dapat menyesuaikan gaya hidup ketika seorang kepala keluarga pensiun.
Mengukur Kesiapan Anda Menghadapi Pensiun
Jika anda mau memasuki masa pensiun maka segeralah membuat persiapan menghadapi masa pensiun, dengan menyiapkan hal-hal yang telah disebutkan diatas. Dan untuk mengukur apakah anda benar-benar telah memiliki kesiapan pensiun, berikut ini tips atau metodenya. Coba anda buat checklist untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut. Apakah iya atau tidak, sudah atau belum. Atau sudah sejauh mana anda membuat persiapan akan indicator kesiapan pensiun berikut;
- Apakah anda sudah memiliki rencana terkait bagaimana mendapatkan pendapatan dan memiliki kegiatan bermanfaat.? Apakah dimasa pensiun anda nanti anda bisa melakukan aktivitas yang menghasilkan uang dan melakukan aktivitas yang bermanfaat?.
- Apakah pada saat pensiun anda akan mampu hidup dengan kondisi finansial yang layak, sudah mengantisipasi dampak perubahan ekonomi saat pensiun, sudah melakukan investasi, dan menentukan penggunaan bantuan pensiun/ dana pesangon baik dari perusahaan maupun pemerintah.
- Apakah anda akan bekerja paruh waktu setelah pensiun, atau sepenuhnya berhenti bekerja?
- Apakah anda memiliki hobi untuk dilakukan di waktu-waktu senggang saat menjalani masa pensiun?.
- Apakah saat ini anda sudah terlibat atau sudah memiliki rencana mengikuti kegiatan-kegiatan yang menghubungkan anda sebagai individu dengan orang lain dan dunia sosial di sekitarnya?.
- Apakah anda sudah menginventarisir dan menentukan apa saja yang diperlukan untuk menjalani pensiun yang menyenangkan, memuaskan, mengidentifikasi rencana alternative?.
Jika sebagian besar dari pertanyaan-pertanyaan seputar kesipan pensiun diatas telah anda miliki atau telah anda lakukan, maka artinya anda telah siap memasuki masa pensiun. Sebaliknya, bila banyak hal yang masih terlewatkan, maka gunakan waktu yang tersisa untuk segera mempersiapkan yang belum ada.
Ditulis Oleh: Ahmad Jazuli Harwono