Kerajinan Kolase, Karya seni merupakan sarana untuk mengekspresikan diri dalam berbagai bentuk, seperti seni musik dan seni rupa. Salah satu jenis karya seni rupa yang populer adalah kolase. Kerajinan Kolase dibuat dengan cara menempelkan berbagai jenis benda, seperti kertas, kerikil, biji-bijian, kayu, kain, dll, pada permukaan gambar. Semua bahan ini ditempelkan pada suatu bidang sehingga menyatu menjadi karya utuh yang memiliki nilai estetika. Dalam bahasa Inggris, kolase disebut “collage” yang berasal dari kata “coller” dalam bahasa Prancis yang berarti “merekat”.
Perlu diketahui bahwa kolase tidak sama dengan mozaik. Mozaik menggunakan satu jenis bahan saja yang disatukan untuk membentuk karya seni baru. Kolase tidak hanya dibuat oleh seniman profesional saja, tetapi juga dapat dibuat oleh siswa sekolah yang mendapat tugas kesenian.
Selain itu, membuat kolase juga dapat menjadi hiburan bagi orang tua dan menjadi sarana untuk belajar dan berkreasi. Jadi, tanpa berlama-lama, mari kita mulai membuat kolase kreasi kita sendiri. Sebagai referensi, kami akan memberikan informasi mengenai bahan, cara pembuatan, dan contoh-contoh kolase yang dapat menjadi inspirasi.
Kolase adalah sebuah teknik seni yang menggabungkan berbagai macam bahan, seperti kertas, kain, kaca, logam, dll, atau dikombinasikan dengan penggunaan cat atau teknik lain, untuk ditempelkan pada satu frame sehingga menghasilkan karya seni baru. Kata kolase dalam bahasa Inggris disebut “collage” yang berasal dari kata “coller” dalam bahasa Prancis, yang berarti “merekat”. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kolase didefinisikan sebagai komposisi artistik dari berbagai bahan yang ditempelkan pada permukaan gambar. Kolase merupakan karya seni rupa dua dimensi yang menggunakan paduan bahan yang dapat dikombinasikan hingga menghasilkan karya seni yang estetis.
Sejarah Karya Seni Kolase
Sejarah karya seni kolase berawal dari Cina pada abad ke-2 SM ketika teknik menempel kertas pertama kali digunakan. Pada abad ke-10, seni kolase mulai populer di Jepang ketika kaligrafer mulai menggunakan kertas dan teks yang direkatkan pada permukaan saat menulis puisi. Kemudian, teknik kolase muncul di Eropa pada abad ke-13. Pada abad ke-15 dan ke-16, panel daun emas mulai digunakan sebagai dekorasi katedral Gotik.
Batu permata dan logam mulia lainnya juga digunakan pada gambar religius, ikon, dan lambang. Perkembangan teknologi memungkinkan munculnya kolase digital, yaitu teknik menggunakan teknologi untuk menciptakan elemen visual yang berbeda, seperti Photoshop.
Beberapa seniman terkenal yang dikenal sebagai pembuat kolase diantaranya adalah Johannes Baader, Johannes Theodor Baargeld, Jeannie Baker, Nick Bantock, Hannelore Baron, Romare Bearden, April Bey, dan Peter Blake.
Ada beberapa jenis kolase yang dikenal dalam seni rupa, diantaranya :
1. Kolase Menurut Fungsi
Menurut Fungsi, Kerajinan Kolase dibagi menjadi dua kategori, yaitu seni murni (fine art) dan seni pakai atau terapan (applied art). Seni murni adalah karya seni yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan estetika semata, yang dihasilkan dengan tujuan untuk mengekspresikan keindahan. Karya ini diciptakan untuk tujuan artistik. Sedangkan seni pakai atau terapan (applied art) adalah karya seni yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan praktis dan fungsional. Unsur artistik dalam karya ini hanya digunakan sebagai dekorasi. Karya ini diciptakan untuk tujuan yang lebih prktis dan fungsional dibandingkan dengan seni murni.
2. Kolase Menurut Dimensi
Menurut Dimensi, jenis Kerajinan Kolase dibagi menjadi dua, yaitu kolase dua dimensi (2D) dan kolase tiga dimensi (3D). Kolase dua dimensi (2D) adalah kolase yang dibuat pada permukaan bidang dua dimensi seperti kanvas, kertas, dll. Kolase ini hanya dapat dilihat dari satu sudut pandang saja. Kolase tiga dimensi (3D) adalah kolase yang dibuat pada permukaan bidang tiga dimensi seperti skulptur, relief, dll. Kolase ini dapat dilihat dari berbagai sudut pandang.
Mengutip dari sumber yang diberikan, kata “Matra” yang digunakan tidak ditemukan dalam konteks pembagian jenis kolase. Namun kolase dibagi menurut dimensi 2D dan 3D.
3. Kolase Menurut Corak
Menurut Corak, Kerajinan Kolase dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu representatif dan non-representatif. Representatif adalah kolase yang menggambarkan atau menyajikan bentuk yang masih dikenali, seperti objek, binatang, atau manusia. Non-representatif adalah kolase yang tidak menyajikan bentuk yang dikenali, tetapi lebih fokus pada komposisi unsur visual yang indah dan abstrak. Kolase ini tidak menampilkan bentuk yang nyata, tapi lebih menitikberatkan pada unsur estetika.
4. Kolase Menurut Material
Menurut Material, Kerajinan Kolase dapat dibuat dari berbagai jenis bahan. Beberapa contoh bahan yang dapat digunakan dalam pembuatan kolase adalah kayu, plastik, kertas, kaca, keramik, gerabah, karton dan lain-lain. Secara umum, bahan yang digunakan dalam pembuatan kolase dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu bahan alam dan buatan. Bahan alam adalah bahan yang diambil dari alam, seperti daun, ranting, bunga kering, kerang, biji-bijian, kulit, batu dan lain-lain. Sedangkan bahan buatan adalah bahan yang diciptakan oleh manusia, seperti plastik, serat sintesis, logam, kertas, tutup botol, bungkus permen dan lain-lain.
Peralatan Membuat Kolase
Peralatan yang dibutuhkan untuk membuat Kerajinan Kolase meliputi:
Alat potong, seperti gunting, cutter, gergaji, tang, dan lain-lain, untuk memotong bahan yang akan digunakan dalam kolase.
Bahan perekat, seperti lem kertas, lem plastik, lem vinyl, lem jarum, atau perekat lain yang sesuai dengan jenis bahan yang akan digunakan. Peralatan ini digunakan untuk merekatkan bahan-bahan yang digunakan dalam kolase.
Perkakas tambahan, seperti pensil, penghapus, ruler, dll. untuk menggambar dan merapikan kolase.
Keseluruhan peralatan ini digunakan untuk membuat kolase yang rapi dan indah. Pemilihan peralatan dan bahan yang sesuai sangat diperlukan untuk menghasilkan kolase yang berkualitas.
Teknik Kerajinan Kolase
Teknik dalam pembuatan kolase sangat bervariasi, seperti teknik potong, gunting, sobek, jahit, ikat, rekat, dan teknik lainnya. Seni adalah sesuatu yang abstrak, terutama dalam pembuatan kolase. Oleh karena itu, teknik yang digunakan dalam sebuah karya seni kolase juga dapat dikombinasikan. Beberapa metode yang digunakan dalam pembuatan kolase diantaranya adalah tumpang tindih atau saling tutup, penataan ruang, repetisi atau pengulangan, dan komposisi atau kombinasi berbagai jenis tekstur dan material.
Bahan Membuat Kolase
Bahan yang digunakan dalam pembuatan Kerajinan Kolase dapat bervariasi, mulai dari bahan alam, bekas, jadi, atau apapun yang dapat digunakan sebagai bahan dasar. Beberapa contohnya adalah logam, kain, plastik, kerang, cangkang telur, serpihan kaca, potongan kayu, botol plastik, dan lain-lain.
Kreativitas dan imajinasi yang baik diperlukan dalam pembuatan kolase agar dapat menciptakan karya yang unik dan menarik. Seniman harus mampu mencampur bahan dan merekatkannya menjadi sebuah karya seni baru.
Dalam karya seni kolase, bentuk asli dari bahan atau material yang digunakan harus tetap terlihat. Inilah yang membuat kolase berbeda dari karya seni lainnya. Sebagai contoh, dalam membuat wajah tokoh dunia menggunakan sendok plastik, bahan sendok tersebut harus tetap terlihat dan menjadi bahan utama dari karya tersebut.
Cara Membuat Kerajinan Kolase
Persiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan, seperti bahan baku kolase, pewarna, permukaan untuk menempel kolase, dan perekat.
Buat tema dan konsep gambar kolase yang akan dibuat.
Tempelkan bahan pada permukaan kolase menggunakan perekat yang dipilih. Biarkan kolase mengering selama beberapa saat.
Buat pola dasar atau gambar yang akan dikreasikan dengan bahan yang telah disiapkan.
Kelompokkan bahan berdasarkan warna yang sesuai dengan gambar dasar yang dibuat sebelumnya.
Mulai melekatkan bahan pada gambar sesuai warna dan bentuk gambar. Mulai dari bagian dalam dan urutkan dari kanan ke kiri atau sebaliknya.
Bersiaplah untuk berkreasi dengan kreativitas yang dimiliki.
Manfaat Kerajinan Kolase
Menurut buku Ajar Metode Perkembangan Fisik Anak karya Evi Desmariani, M.Pd, kolase dapat membantu mengembangkan keterampilan motorik halus anak dengan menggunakan tangan dan mata. Kolase juga dapat meningkatkan kreativitas, membantu dalam melatih konsentrasi, mengenal warna dan bentuk, membantu dalam memecahkan masalah, mengasah kecerdasan spasial, melatih ketekunan, meningkatkan kepercayaan diri, meningkatkan kemampuan melatih kepekaan estetis, dan membangun rasa kepedulian terhadap lingkungan.