Cara menanam timun sebenarnya gampang selama kita mengerti berbagai perkara terkait dengan pertumbuhan timun, baik pertumbuhan pohon, akar, bunga dan buah timun serta berbagai hal yang dapat menghalangi pertumbuhan tersebut.
Ada 2 yang perlu kita pahami sebelum menanam timun, yaitu:
- Waktu menanam timun yang tepat.
- Cara menanam timun yang baik dan benar sehingga menghasilkan timun yang berkualitas.
Banyak orang yang hanya fokus pada cara menanam timun yang baik dan benar saja dan mengabaikan waktu menanam timun yang tepat sehingga hasil panen melimpah ruah tapi harga jualnya sangat rendah.
Meskipun hasil panen maksimal tapi jika harga jual rendah maka kita tidak akan banyak memperoleh uang dari hasil penjualan hasil panen kita.
Oleh karena itu, sebelum mulai menanam timun kita harus memperhatikan berbagai aspek yang mempengaruhi harga timun agar hasil panen nantinya dapat dijual dengan harga tinggi.
Waktu menanam timun
Jika banyak petani yang menanam timun dan hasilnya panennya melimpah ruah maka kemungkinan harga jual timun akan anjlok dan begitu sebaliknya.
Jika sedikit petani yang menanam timun dan tidak banyak timun yang diperjual belikan di pajak sedangkan permintaan timun di pasar amat tinggi maka harga akan melonjak naik.
Di daerah saya, lahan yang dipergunakan untuk menanam timun adalah lahan sawah. Setelah panen padi, biasanya petani padi beralih menanam timun karena lahan sawahnya kering dan sangat cocok untuk ditanami sayuran.
Tapi jika musim air maka petani tersebut akan beralih dari menanam sayuran menjadi petani padi.
Jika beberapa petani menanam timun secara serentak dan hasil panen mereka melimpah ruah, maka harga timun akan turun karena ketersediaan timun di pasar melebihi permintaan pasar.
Tapi jika petani sedang menanam padi maka harga timun akan naik karena permintaan pasar yang tinggi sedangkan ketersediaan timun di pasar sangat sedikit.
Jadi?… Jika kita ingin menanam timun, pastikan jangan serentak dengan petani lain karena ketika panen nantinya akan mempengaruhi harga jual.
Petani disini mulai menanam timun pada bulan 3 dan 4 sehingga pada bulan 5, 6 dan 7 harga timun sedikit turun.
Untuk daerah lain sudah pasti akan berbeda, jadi analisan dan perhatikan kapan hasil panen timun akan melimpah dan handari menanam secara bersamaan agar mendapatkan harga yang tinggi.
Baca juga :
Cara menanam timun
Inilah cara menanam timun atau budidaya timun yang baik dan benar agar hasilnya melimpah ruah:
1. Pemilihan lokasi tanam
Selama tanah tersebut subur maka baik ditanami timun, dan juga tidak mudah terkena banjir jika musim hujan.
Meskipun timun jenis tanaman yang banyak membutuhkan air tapi jika terendam air berhari-hari maka hasil panen akan berkurang bahkan pohon bisa layu dan mati.
Untuk melihat tanah subur atau tidak, kita cukup memperhatikan jenis rumput yang tumbuh di lahan tersebut.
Jika pada lahan banyak ditumbuhi dengan jenis-jenis rumput seperti rumput bayam maka tanah di lahan tersebut sudah pasti subur.
Tapi jika lahan tersebut tidak ditumbuhi rumput maka kemungkinan besar tanah tersebut kurang subur. Jika rumput saja tidak tumbuh lantas bagaimana mungkin timun akan subur nantinya?..
Lahan yang sangat subur akan ditumbuhi dengan berbagai jenis rumput, baik rumput kasar maupun rumput halus.
Sedangkan lahan yang kurang subur biasanya hanya di tumbuhi rumput kasar seperti ilalang.
Dan lahan yang tidak subur biasanya tidak akan ditumbuhi rumput.
Jadi analisa lahan dengan benar dan perhatikan rumput yang tumbuh untuk penilaian subur atau tidaknya lahan tersebut.
2. Penggemburan lahan
Jika lahan semak di tumbuhi rumput, sebaiknya semprot dengan racun akar untuk membasmi rumput tersebut dan biarkan hingga rumputnya mati. Rumput yang kering dan mati akan menjadi pupuk organic pada lahan.
Setelah itu, jetor lahan hingga gembur agar akar timun dapat tumbuh dengan baik nantinya.
3. Pengolahan bedengan
Setelah lahan dijetor, buat bedengan untuk menanam timun. Lebar 1 meter dan panjang sesuai selera dengan ketinggian bedengan 30 cm atau sesuai selera.
Kita juga dapat membuat aliran air di tengan bedengan untuk memudahkan penyiraman jika menggunakan selang yang diletakkan di tengah-tengan bedengan.
Atau kita membut bedengan hanya 50 cm saja untuk ditanami timun hanya 1 baris (tidak di tanam kanan kiri seperti biasanya).
Tapi yang sering digunakan adalah lebar 1 meter agar dapat di tanami timun dalam jumlah yang lebih besar.
4. Pemasangan mulsa
Jika tidak ingin repot, kita dapat menggunakan mulsa sebagai lapisan diatas bedengan agar rumput tidak mudah tumbuh dan kadar air pada bedengan lebih teratur (tidak mudah kering) karena bedengan tidak terkena panas sinar matahari secara langsung.
Sehubung harga mulsa lumayan mahal, kita dapat mengganti mulsa dengan damen padi sebagai penutup bedengan.
Selain itu damen padi juga dapat menjadi pupuk organic yang akan menyuburkan tanaman.
Hanya saja, menggunakan damen akan menyebabkan potensi tanaman terkena penyakit jamur lebih besar dari pada menggunakan mulsa.
Selain itu menggunakan damen juga sedikit merepotkan dari pada menggunakan mulsa.
5. Pemilihan bibit
Pemilihan bibit juga merupakan perkara yang sangat penting agar hasil budidaya timun maksimal.
Bibit yang baik adalah bibit dengan ketahanan penyakit yang tinggi, dengan buah yang besar dan lebat.
Diluar sana ada banyak jenis bibit yang berbeda-beda, ada yang buahnya besar tapi gampang terserang penyakit dan buahnya tidak lebat.
Ada pula buah yang lebat tapi tidak terlalu besar dan mudah terserang penyakit.
Carilah bibit yang buahnya lumayan besar, lebat dan kebal terhadap berbagai jenis penyakit.
Setiap tahunnya selalu ada saja bibit-bibit baru yang bermunculan, tapi tidak ada jaminan bibit tersebut berkualitas.
Untuk pemilihan bibit, sebaiknya bertanya langsung ke tukang bibit sayuran atau bertanya ke sesama petani sayuran yang sudah berpengalaman.
Setiap merek bibit timun memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, pahami dan cocokkan dengan kondiri lahan kita.
6. Penanaman
Timun yang ditanam 2 baris untuk 1 bedengan, jarak baris kanan dan kiri 60cm dan jarak baris dengan pinggir bedengan adalah 20cm. Jarak tanam setiap baris 50cm seperti gambar berikut:
Ada jenis penanam yang dapat kita lakukan, yaitu:
- Menanam dengan proses persemaian.
- Menanam secara langsung ke lahan.
Cara menanam timun dengan persemaian
Pertama kita harus membuat kulibet untuk anak timun, setelah itu barulah bibit timun di tanam ke kulibet tersebut dan disiram dengan air agar cepat tumbuh.
Setelah bibit tumbuh, barulah bibit di pindahkan ke lahan.
Cara seperti ini sedikit merepotkan karena harus membuat kulibet terlebih dulu tapi hasilnya bibit dapat tumbuh dengan baik dan terhindar dari pemangsa tanaman seperti jangkrit dan siput.
Cara menanam timun secara langsung
Cara ini sedikit ekstrim karena tidak sama dengan petani lainnya, dan membutuhkan bibit yang lebih banyak dari pada biasanya.
Tapi proses pengerjaannya lebih cepat dan praktis dan daya tumbuhnya juga lumayan bagus sehingga tidak mengecewakan untuk dicoba.
Buat lubang pada bedengan, jarak lubang sesuai dengan jarak tanam pada umumnya. Lalu letakkan bibit di dalam lubang tersebut, 1 lubang 1 bibit. Dan tutup lubang dengan kompos agar dapat tumbuh lebih cepat.
Setelah semua tertanam, jangan lupa suram dengan air setiap sore untuk mempercepat proses pertumbuhan.
7. Penyiraman
Timun adalah tanaman yang sangat banyak menyerap air dan membutuhkan sinar matahari yang cukup.
Air adalah salah satu kunci keberhasilan budidaya timun.
Pastikan kita menyiran timun setiap hari atau 2 hari sekali dari sejak awal tanam hingga masa panen selesai agar timun selalu subur.
Kita juga dapat membanjiri lahan dengan menggunakan mesin air setiap sore agar dimalam harinya timun dapat tumbuh secara maksimal.
Penyiraman dilakukan hingga masa panen.
8. Penurusan
Pemasangan tiang atau bambu turus sebaiknya dilakukan sebelum tanam, dan setelah tanam barulah memasang tali turus agar tidak terlalu repot dan pemasangan turus dapat selesai dengan cepat.
Ada beberapa jenis turus yang dapat kita gunakan, yaitu:
- Turus dengan tiang bambu dan tali.
- Turus dengan bambu yang dibelah-belah.
Saya sendiri lebih suka dengan turus tiang bambu dan tali karena setelah menanam timun saya langsung menanam kacang panjang jadi tidak perlu repot-repot memasang turus lagi.
Bahan yang diperlukan adalah Bambu sebagai tiang utama, Tali turus sebagai turus paling atas, tapi nilon sebagai turus tengan dan bawah dan benang turus sebagai turus yang menghubungkan pohon dan cabang.
Download kumpulan LOGO DISINI
9. Pemupukan
Jika pohon sudah mulai berdaun lebar dan tinggi pohon sudah mencapai 1 jengkal, kita sudah dapat melakukan pemupukan dengan cara mencairkan pupuk dengan air dan menyirampakn air tersebut ke bawah pohoh.
Perlu di ingat, menyiram pupuk jangan sampai terkena daun timun karena dapat merusak daun tersebut.
Pupuk yang kerab saya gunakan adalah pupuk mutiara berwarna biru, kualitas pupuk tersebut sudah terjamin kualitasnya namun harga sedikit agak mahal dari pada pupuk yang lain.
Buat teman-teman yang minim modal, dapat mengganti dengan pupuk lain yang lebih murah. Yang penting khasiat pupuk tersebut untuk menyuburkan tanaman yang masih muda agar lebih cepat berkembang dan subur.
Pemupukan timun hanya dilakukan dengan cara diatas, pupuk dicampur dengan air lalu disiramkan (dicorkan) di bawah pohon. Pemupukan dengan cara menabur pupuk dibawah pohon berpotensi merusak pohon dan membuat pohon layu dan mati.
Kecuali untuk pupuk kandang, kita dapat menaburkan pupuk kandang yang sudah jadi dibawah pohon timun agar pohon lebih subur dan masa panen lebih lama.
Pemupukan atau pengecoran dilakukan setiap seminggu sekali untuk menjaga kesuburan pohon, semakin sering tentu semakin bagus hanya saja modalnya juga besar dan sedikit repot.
10. Penyemprotan
Penyemprotan perangsang
Jika umur pohon sudah mencapai 15 hari dan sudah mulai melayap, maka pohon sudah siap menerima penyemprotan pertama untuk merangsang pertumbuhan pohon.
Lakukan penyemprotan setiap 10 hari sekali untuk membuat pohon lebih awet dan subur sehingga intensitas panen lebih banyak.
Apalagi jika pohon sudah mulai berbunga, sangat penting untuk menggunakan perangsang agar bunga tersebut cepat menjadi pentil.
Pada masa pertumbuhan pohon, gunakan perang untuk pertumbuhan pohon dan daun.
Dan pada masa berbunga, gunakan perangsang buah dan bunga agar cepat menjadi pentil.
Penyemprotan penyakit atau jamur
Timun sangat rentan terhadap penyakit dan jamur.
Perhatikan setiap pohon, jika terdapat pohon yang kurang sehat maka harus cepat ditangani agar penyakit tidak menyebar ke pohon-pohon yang lain.
Gejala pohon yang terkena penyakit biasanya terlihat dari pertumbuhan pohon yang lambat, daun yang bertanda bercak-bercak dan menguning.
Jika terlihat tanda-tanda tersebut sebaiknya segera melakukan penyemprotan sebagai pertolongan pertama agar pohon dapat diselamatkan dan tidak menggaggu pohon yang lain.
Penyemprotan hama atau ulat
Dan jika pohon sudah melayap ke turus, biasanya ulat pun akan mulai menyerang. Ulat akan berkembang biak dari balik daun timun.
Pada pagi hari, sering-sering lah melihat dibalik daun timun untuk memastikan tidak ada ulat yang bertelur dan berkembang biak. Jika terdapat daun muda yang berlubang-lubang kecil segera ambil dan lihat apakan ada ulat atau tidak.
Jika terdapat ulat, segeralah lakukan penyemprotan untuk membasmi ulat tersebut karena sudah pasti aka nada ulat lain di sekitar pohon.
Gunakan racun yang dapat membunuh ulat dan telur ulat agar ulat tidak dapat berkembang biak.
Lakukan penyemprotan di belakang daun karena disitulah ulat berada, dan lakukan penyemprotan secara menyeluruh agar terhindar dari serangan ulat yang lain.
11. Pemanenan
Pemanenan timun hendaknya dilakukan pada waktu pagi hari agar memperoleh hasil panen yang masih segar.
Pemanenan dilakukan 2 hari sekali agar timun tidak terlalu tua untuk dipanen.
Cara memanen timun sangat mudah, cukup putar dan petik tangkai buah timun untuk mengambil buah dari pohonnya. Tapi jangan sampai mengganggu bunga atau buah timun yang lain.
Setelah itu masukkan timun ke dalam tong yang sudah disediakan dan jika tong tersebut sudah penuh maka tumpuk timun di penumpukkan agar sortir dan dipisahkan timun yang berkualitas dan tidak berkualitas.
Timun yang bagus di masukkan ke dalam goni dan dijual kepada para penampung sayuran.
Jika timun tidak disortir terlebih dulu maka harga jual timun akan lebih rendah.
Kesimpulan
Pada dasarnya cara menanam timun tidaklah sesulit yang dibayangkan, hanya saja diperlukan analisa yang tajam dan penyesuaian dengan situasi dan kondisi di setiap daerah masing-masing.
Terutama untuk mendapatkan harga yang maksimal, kita harus menganalisa lingkungan di sekitar kita untuk menyesuaikan waktu tanam yang tepat.
Tanah yang subur dan cara tanam juga mempengaruhi hasil panen.
Perawatan yang benar tidak harus berpatok pada cara tertentu, yang diperlukan hanya penyesuaian.
Jika tanaman kekurangan air, maka kita perlu melakukan penyiraman.
Dan jika tanaman membutuhkan makanan kita harus memupuk pohon.
Dan jika pohon tersedang penyakit maka kita harus segera melakukan penyemprotan untuk mengobati pohon yang terkena penyakit tersebut.
Dan jika terdapat hama yang menyerang kita tinggal menyemprot racun untuk membasmi hama tersebut.
Dan jika modal minim, kita dapat menyesuaikan pupuk dengan pupuk yang lebih murah tapi tetap memenuhi kebutuhan pohon.
Bedengan, penutup bedengan dan turus dapat di sesuaikan dengan keadaan masing-masing. Tidak harus berpatokan pada satu jenis bedengan saja.
Pada dasarnya, budidaya atau cara menanam timun sangat mudah bagi yang sudah mengetahui seluk belum timun, dari mulai jenis panyakit, hama dan jenis pupuk yang digunakan.
Hanya saja, bagi pemula banyak yang belum mengetahui seluk beluk tersebut sehingga hasil panen tidak maksimal.
Jika kita menyerah disitu saja, maka kita tidak akan berhasil tapi jika kita memutuskan untuk terus mencoba dan belajar dari kesalahan dan terus menganalisa maka bersiaplah untuk berhasil.
Berhasil membutuhkan perjuangan yang panjang.
Semoga saja artikel Inilah 11 Langkah Cara Menanam Timun Yang Benar ini bermanfaat bagi seluruh para pembaca sekalian.
Silahkan komentar untuk bertanya seputar pertanian terutama terkait cara menanam timun diatas.
Terima kasih dan salam petani berdasi.
Baca juga :