Talenan lukis – Jika biasanya kegiatan melukis dilakukan menggunakan media kanvas maupun kain. Kali ini sedikit berbeda, melalui inovasi salah seorang wanita yang kerap di sapa Nisa. Ia menyalurkan bakat lukisnya di atas media talenan kayu.
Talenan kayu merupakan alat dapur yang biasanya difungsikan sebagai alas untuk memotong beragam bahan makanan, baik sayuran maupun daging-dagingan. Namun di tangan Nisa, talenan kayu disulap menjadi sebuah karya lukis yang sangat cantik dan bernilai tinggi.
Berawal karena ia sedang mencari ide untuk memberikan hadiah pernikahan saudaranya. Karena tidak ada waktu untuk membeli kain kanvas, ia beranikan coba-coba menggunakan talenan sebagai media lukis. Alhasil, jadilah talenan lukis ala Nisa yang hingga kini menjadi karya favorit kebanyakan orang, hingga Nisa dibanjiri pesanan.
“ Awalnya karena saudaraku mau nikah, tapi bingung mau aku kadoin apa, yang unik dan bisa dipajang. Kebetulan, mama aku abis beli talenan kayu. Mau beli kanvas lukis nggak sempet. Ya udah deh, kepikiran ngelukis di atas talenan sebagai media pengganti kanvas lukis “ Jelas Nisa
Wanita yang bertempat tinggal di Depok ini, memang menyukai dunia lukis yang diaplikasikan melalui bermacam-macam media. Baik media kanvas, talenan, kertas bahkan menggunakan media teknologi atau biasa disebut digital Art.
Untuk karya-karyanya, ia pajang melalui sosial media di instagram maupun moselo app. Untuk pemasarannya, Nisa memasarkan via online dengan sistem pre-order ( yaitu sistem pembelian barang dengan memesan terlebih dahulu, kemudian barang diproduksi).
“ Untuk pemasaran, menggunakan via online baik instagram maupun moselo app. Tapi kebanyakan yang pesen temen, temennya temen, dan saudaranya temen hehe” Tutur wanita kelahiran tahun 1993 ini.
Harga yang ia tawarkan bermacam-macam. Tergantung konsep dan bahan yang diminta oleh konsumen. Khusus talenan dan centong ia patok dengan harga kisaran 150.000 rupiah hingga 250.0000 rupiah. Dengan maksimal dua wajah untuk satu frame.
Selain itu ia juga menyediakan lukisan menggunakan media kanvas, mulai dari 270.000 rupiah untuk ukuran 30 x 30, 480.000 untuk ukuran 40 x 40, hingga 1,050.000 untuk ukura 50 x 70.
Dan juga untuk lukisan watercolor Nisa mematok harga mulai 150.000 rupiah untuk ukuran A5 dan 250.000 rupiah untuk ukuran A4.
Pastinya, Nisa menyodorkan khualitas yang maksimal untuk karya yang ia suguhkan. Bahkan memiliki sisi keunikan tersendiri dengan talenan lukis pada umumnya.
“Bedanya talenan lukis ala Nisa sih dari karakter dan konsistensi warna yang disuguhkan, dan pastinya bisa dapet free/ gratis greeting card ( kartu ucapan) dan gift box juga” Jelas gadis yang membuka usaha ini sejak tahun 2016 lalu.
Nisa menambahkan, Khusus lukisan customized memiliki brand Casa Flora. Ia membangun brand tersebut dengan sahabatnya Zahrah.
Nisa menjelaskan bahwa Casa flora di sini memiliki makna tersendiri. Casa untuk rumah dan Flora untuk tumbuh dan mekar dengan indah.
“Casa flora merupakan studio kreatif yang menjadi tempat mengubah ide unik menjadi kenyataan. Baik dalam bentuk seni grafis, seni dan kerajinan. Dengan penuh semangat, Casa Flora akan melengkapi segala hal yang dibutuhkan untuk momen-momen spesial pembeli dengan sentuhan seni versi digital maupun buatan tangan. Casa Flora akan hadir sebagai rumah bagi teman-teman kreatif dengan ide yang harus terus tumbuh melalui karya seni yang kami buat dengan waktu ke waktu, dengan sepenuh hati.” Jelas wanita yang menyukai warna dusty pink tersebut
Selain melukis menggunakan media talenan, Nisapun menggunakan kanvas, sendok kayu kertas dan dinding sebagai tempat menuangkan ekspresi kreativitasnya.
Nisa juga melakukan kegiatan lain yang masih tetap berhubungan dengan dunia seni yang ia cintai. Seperti menjadi pemateri bersama rekan-rekannya untuk kelas melukis.
Selain itu pula, Nisa menorehkan kreativitasnya pada beberapa dinding cafe dari beberapa customernya yang mengajukannya untuk bekerja sama. Sudah pasti, melalui tangan kreativnya Nisa mampu menghidupkan ruangan cafe khas dengan lukisannya.
“Kadang kalau ada waktu luang ada ajakan untuk bekerja sama dengan pihak lain, misal kafe” Jelas Nisa.
Meskipun ia disibukkan oleh berbagai hal dan memiliki jadwal yang padat, Nisa tidak keberatan justru tetap senang menjalaninya. Karena berbagi membuatnya dapat melohat orang lain senang, selain itu ia juga terlatih melatih skillnya melalui kegiatan berbagi yang ia lakukan.
“Alasan Nisa suka dan mau berbagi ilmu melukis sih karena untuk asupan jiwa, seneng lihat orang lain seneng juga. Trus dengan berbagi, kita jadinya bisa lebih mengasah skill. Pastinya sebelum kita berbagi kita belajar dulu kan, baca-baca buku lagi, latihan lagi “ Jelas Nisa.
Comments 1