Desa Nanggerang, merupakan salah satu penghasil kerajinan anyaman dan konveksi bordir asal Jawa Barat, yang sudah ada sejak tahun 1980. Kerajinan anyaman dan konveksi bordir merupakan salah satu potensi unggulan kerajinan tradisional masyarakat Desa Nanggerang, yang terletak di perbatasan Kabupaten Ciamis dan Tasikmalaya.
Menurut Agus Suwarlan (55) Kades Nanggerang, pihaknya telah melakukan pelatihan-pelatihan anyaman pun seringkali diselenggarakan di Dusun Bantar Dahu oleh PT Sarinah. Sekarang produksi anyaman pelepah kiray sudah bisa dikerjakan secara individual oleh warga.
Kerajinan anyaman pelepah kiray untuk aksesoris dinding dan atap-atap vila ini, kata dia, dipasarkan oleh pengusaha pribumi ke luar daerah. Seperti Bandung, Jakarta dan Bogor. Banyak vila-vila yang dihias dengan kerajinan asal Nanggerang. Seperti di Cipanas (Bogor) dan vila di Bandung.
Namun disayangkan, terang dia, belum ada kelompok atau organisasi yang mewadahi dan membina keterampilan masyarakat dalam membuat kerajinan. “Kami untuk ke depannya akan membuat wadah untuk kerajinan tangan ini agar lebih terlatih dan terus dikembangkan,” tutur Agus saat ditemui tubasmedia.com di Kantor Desa Nanggerang, Tasikmalaya, kemarin.
Saat ini, terang dia, yang tengah berkembang pesat adalah konveksi bordir. Banyak pengusaha yang memiliki mesin komputer untuk menghasilkan produk lebih cepat dan banyak.
Ada 18 unit mesin komputer bordir yang dimiliki tujuh pengusaha di desanya. Kebanyakan karyawan yang bekerja di konveksi itu berasal dari Nanggerang. Produk bordir ini dipasarkan ke wilayah Bandung, Cianjur bahkan sampai ke Malaysia lewat Pasar Tanah Abang, Jakarta.Selain mengembangkan kerajinan dan bordir, pemerintah desa juga sedang membidik peluang bisnis tanaman jahe untuk obat dan jamu.
Rencananya untuk mewujudkan usaha ini, dia akan menjalin kerjasama dengan perusahaan asal Galunggung dan Sidomuncul. Penanaman benih jahe akan ditanam di Desa Nanggerang.
“Semoga rencana budidaya jahe ini dapat terealisasikan tahun 2015 dan pemerintah dapat lebih memperhatikan potensi yang ada di desanya,” kata Agus.
Sumber: tubasmedia