Bandung – Industri mebel dan kerajinan selama ini belum mudah dalam mendapatkan perizinan terutama untuk wilayah Bandung. Untuk itu Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIKMI) Bandung dan Priangan meminta pemerintah segera melalukan berbagai upaya untuk mempermudah perizinan bagi pelaku usaha.
Ketua HIMKI Bandung dan Priangan Elina Farida mengatakan pemerintah perlu memangkas berbagai perizinan yang selama ini menyulitkan pelaku usaha. Menurutnya, saat ini banyak industri mebel dan kerajinan yang sedang bertumbuh terutama di Bandung Raya. Sangat disayangkan bila berbagai potensi yang mungkin muncul tertutup hanya karena perizinan yang tidak beres.
“Bandung Raya itu wilayah industri kreatif. Produk yang dihasilkan bisa berdaya saing, tapi perizinan itu menjadi kendala untuk pengembangan,” ujarnya seperti dikutip Bisnis.com, Minggu (14/8/2016).
Elina menyebutkan, kondisi perizinan industri mebel memiliki kendala yang sama dengan industri keramik saat ini yaitu kesulitan dalam perizinan. Padahal, dari segi desain produk diyakininya akan mampu berdaya saing dengan negara lain.
Adapun, kontribusi Jabar terhadap ekspor mebel dan kerajinan ini secara nasional menduduki peringkat kedua. Market share tertinggi terhadap ekspor nasional ini masih dipegang Jatim yang berkontribusi sebesar 40%.
“Jabar nomor dua dengan kontribusi 30%. Selanjutnya, Jateng dan Yogjakarta yang share-nya digabung sekitar 30%,” katanya.
Semoga pemerintah segera memberikan kemudahan dalam hal perizinan, sehingga produk mebel dan kerajinan ini mudah melakukan ekspor keluar negeri.