Cara Kerja Relay

Cara kerja relay dalam dunia otomotif sangatlah mudah, karena hanya dengan menggunakan medan magnet yang digulung kawat dan sudah dialiri arus listrik, kemudian medan magnet tersebut menarik tuas. Prinsip kerja tersebut sudah membuat relay menjalankan fungsinya dengan baik.

Relay memiliki 2 kondisi kontak poin, yiatu normally open, dan normally close. Normally open merupakan kondisi awal kontak poin sedang terbuka, sedangkan Normally close dalam kondisi kontak poin tertutup. Relay dapat bekerja dengan baik karena terdapat beberapa komponen berikut ini :

Relay otomotif lebih sering dijalankan dengan tegangan 12Volt, namun ada juga pemakaian tegangan pada besaran 5Volt dalam gulungan kawat selenoid. Hal tersebut digunakan sebagai pengendali.

 

 

 

 

 

 

 

Berdasarkan gambar struktur ralay di atas, relay tersebut bekerja dengan beberapa komponen dan kondisi tertentu.

Bagaimana Cara Kerja Relay?

 

 

Prinsip kerja relay dapat disimpulkan bahwa cara kerjanya memiliki konsep yang sangat sederhana dan mudah. Akan tetapi manfaat yang dapat digunakan sangatlah berguna dalam berbagai bidang seperti dalam bidang otomotif maupun elektronika dan bidang lainnya. Prinsip kerja relay baik dalam bidang otomotif maupun elektronika sudah banyak yang sudah membahas tentang tema tersebut.

 

Keuntungan yang akan didapatkan saat menggunakan relay tidak sesederhana cara kerja ralay itu sendiri. Berikut ini merupakan beberapa manfaat atau keuntungan yang bisa diambil saat menggunakan relay.

Manfaat Penggunaan Relay :

No Manfaat
1 Pengendali tegangan dan arus yang tinggi (AC)
2 Pelindung pengendali
3 Pelindung motor dan komponen lain
4 Menjalankan fungsi logika
5 Alat detektor
6 Sebagai timer
7 Memberikan keamanan

 

Berdasarkan tabel di atas, pengendali tegangan dan arus yang memiliki sinyal tinggi (AC) dikendalikan melalui tegangan dan arus yang rendah (DC). Relay juga dapat dimanfaatkan sebagai pelindung dari pengendali tersebut, jika potensial yang digunakan berbeda. Selain melindungi pengendali, relay juga manjadi pelindung untuk motor dan beberapa komponen yang lain saat terjadi kelebihan tegangan ataupun hubungan singkat dari arus (Short).

Relay dapat menjalankan fungsi logika, dan juga sebagai alat detektor pada jalur transisi dan juga jalur distribusi. Relay juga dapat digunakan sebagai timer untuk penundaan waktu. Penggunaan relay dapat digunakan untuk mengendalikan lebih dari 1 kontak. Keunggulan relay yang lainnya adalah mengotomatiskan suatu sistem yang digunakan. Relay memiliki kecepatan dalam melakukan aksi gerakan perpindahannya.

Pada aspek keselamatan dapat dinyatakan aman. Kontrol relay menggunakan arus yang rendah, sehingga kemungkinan terkena sengatan dari arus listrik sangatlah kecil. Karena hanya mengontrol arus rendah, maka switch dapat digunakan dalam jangka panjang. Apabila menggunakan arus besar juga tidak akan mengalami masalah yang sangat berdampak, karena dapat dikontrol dengan remote tanpa kabel.

Penggunaan relay tidak disarankan untuk tujuan yang belum jelas. Menggunakan relay harusnya disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan pemasangan. Pemilihan relay yang selektif akan membantu memberikan manfaat yang sesuai.

3 – kategori yang perlu diperhatikan saat ingin menggunakan relay, yaitu :

  1. Jumlah kontak

Jumlah kontak pada relay harus disesuaikan dengan tujuan penggunaan. Jangan memiliki jumlah kontak yang tidak sesuai dengan kebutuhan. Relay yang berkualitas terbuat dari kontak silver atau tungsten.

  1. Arus listrik
  2. Posisi untuk pengaliran arus listrik
Exit mobile version