Di balik kokohnya bangunan yang menawan di Tanah Air, terdapat tokoh arsitek handal yang mendukung pembangunan bangunan megah tersebut. Beliau-beliaulah yang telah melahirkan deretan karya arsitektur yang menakjubkan.
Nah, Sahabat Rekreative. Dalam artikel ini akan mengulas secara ringkas siapa saja sih tanah air yang legendaries beserta karya arsitektur yang dilahirkan. Yuk simak !
1.Yusuf Bilyarta Mangunwijaya, Pr.
Yusuf Bilyarta Mangunwijaya, Pr. Beliau adalah salah satu yang lahir di Ambarawa, Kabupaten Semarang, 6 Mei 1929.
Ia juga dikenal dengan panggilan Rama Mangun (atau dibaca “Romo Mangun” dalam bahasa Jawa). Selain menjadi seorang arsitek, Yusuf Bilyarta juga dikenal sebagai sosok rohaniwan, budayawan, penulis dan aktivis.
Beliau adalah salah satu yang dijuluki sebagai bapak arsitektur modern Indonesia. Salah satu penghargaan yang pernah diterimanya adalah Penghargaan Aga Khan untuk Arsitektur, yang merupakan penghargaan tertinggi karya arsitektural di dunia berkembang, untuk rancangan permukimani epi Kali Code, Yogyakarta.
Ia juga menerima The Ruth and Ralph Erskine Fellowship pada tahun 1995, sebagai bukti dari dedikasinya terhadap wong cilik. Hasil jerih payahnya untuk mengubah perumahan miskin di sepanjang tepi Kali Code mengangkatnya sebagai salah satu arsitek terbaik di Indonesia.
Daftar Karya Arsitektur Yusuf Bilyarta Mangunwijaya, Pr
Berikut karya arsitektur Yusuf Bilyarta Mangunwijaya, Pr :
- Permukiman warga tepi Kali Code, Yogyakarta
- Kompleks Religi Sendangsono, Yogyakarta
- Gedung Keuskupan Agung Semarang
- Gedung Bentara Budaya, Jakarta
- Gereja Katolik Jetis, Yogyakarta
- Gereja Katolik Cilincing, Jakarta
- Markas Kowihan II
- Biara Trappist Gedono, Getasan, Semarang
- Gereja Maria Assumpta, Klaten
2.Ars. Frederich Silaban
Ars. Frederich Silaban merupakan tokoh artsitek tanah air kelahiran di Bonandolok, Sumatera Utara, 16 Desember 1912.
Beliau merupakan seorang opzichter/ tokoh arsitek generasi awal di negeri Indonesia. Bahkan hebatnya, Frederich Silaban merukan arstitek otodidak.
Ars. Frederich Silaban menempuh pendidikan formalnya hanya setingkat STM (Sekolah Teknik Menengah) namun hebatnya, berkat ketekunanya Fredercih mampu memenangkan beberapa sayembara perancangan arsitektur. Salah satunya adalah Masjid Isqilal.
Frederich Silaban telah menerima anugerah Tanda Kehormatan Bintang Jasa Sipil berupa Bintang Jasa Utama dari pemerintah atas prestasinya dalam merancang pembangunan Mesjid Istiqlal.
Seiring perjalanan waktu, ia terkenal dengan berbagai karya besarnya di dunia arsitektur dan berbagai rancangan bangunan di mana beberapa hasil karyanya menjadi simbol kebanggaan bagi daerah tersebut.
Selain itu, Frederich Silaban juga berperan besar dalam pembentukan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI).
Hasil karya Ars. Frederich Silaban
1.Gedung Universitas HKBP Nommensen – Medan (1982)
2.Stadion Utama Gelora Bung Karno – Jakarta (1962)
3.Rumah A Lie Hong – Bogor (1968)
4.Monumen Pembebasan Irian Barat – Jakarta (1963)
5.Markas TNI Angkatan Udara – Jakarta (1962)
6.Gedung Pola – Jakarta (1962)
7.Gedung BNI 1946 – Medan (1962)
8.Menara Bung Karno – Jakarta 1960-1965 (tidak terbangun)
9.Monumen Nasional / Tugu Monas – Jakarta (1960) Gedung BNI 1946 – Jakarta (1960)
10.Gedung BLLD, Bank Indonesia, Jalan Kebon Sirih- Jakarta (1960)_ Kantor Pusat Bank Indonesia, Jalan Thamrin – Jakarta (1958)
11.Rumah Pribadi Friderich Silaban – Bogor (1958)
12.Masjid Istiqlal – Jakarta (1954)
Frederich Silaban memenangkan sayembara pembuatan gambar maket Masjid dengan motto (sandi) “Ketuhanan” yang kemudian bertugas membuat desain Istiqlal secara keseluruhan.
Istiqlal ini juga merupakan masjid terbesar di Asia Tenggara pada tahun 1970-an
13.Gedung Bentol – Jawa Barat (1954)
Gedung ini merupakan bagian dari Istana Kepresidena Cipanas yang terletak di jalur jalan raya puncak, Jawa Barat dan berlokasi tepat di belakang gedung induk dan berdiri di dataran yang lebih dari bangunan-bangunan lain.
Gedung yang sering disebut sebagai tempat Soekarno mencari inspirasi dinamakan Gedung Bentol karena seluruh dindingnya ditempel batu alam yang membuat kesan bentol-bentol.
14.Gerbang Taman Makam Pahlawan Kalibata – Jakarta(1953)
Kampus Cibalagung, Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP)/Sekolah Pertanian Menengah Atas (SPMA) – Bogor (1953)
Sekolah pertanian ini telah melahirkan sejumlah tokoh kawakan di berbagai bidang. Beberapa di antaranya bahkan pernah menjabat sebagai menteri. Padahal sekolah yang kini berumur seabad ini sejatinya “kawah candradimuka” bagi penyuluh dan teknisi di bidang pertanian.
15.Rumah Dinas Walikota – Bogor (1952)
16.Kantor Dinas Perikanan – Bogor (1951)
17.Tugu Khatulistiwa – Pontianak (1938)
Tugu ini dibangun pertama kali pada 1928 oleh seorang ahli geografi berkebangsaan Belanda. Pada 1938 dibangun kembali dan disempurnakan oleh Frederich Silaban. Pada 1990 dibangun duplikatnya dengan ukuran 5 kali lebih besar untuk melindungi tugu khatulistiwa yang asli. Pembangunan yang terakhir diresmikan pada 21 September 1991
3.Ir. H. Achmad Noe’man
Tokoh arsitek selanjutnya adalah Ir. H. Achmad Noe’man .Beliau lahir di Garut pada tahun 10 Oktober 1926 Adalah seorang Indonesia yang dikenal mendedikasikan hidupnya untuk membangun masjid sehingga dijuluki “Arsitek Seribu Masjid” dan “Maestro Arsitektur Masjid Indonesia”.
Setelah mengetahui bahwa Universitas Indonesia, Bandung (sekarang ITB) membuka fakultas teknik jurusan Arsitektur, Noe’man berhenti dari militer dan mengambil pendidikan sebagai arsitek. Pada tahun 1958 Noe’man telah menyumbang keahliannya di tempat ayahnya yaitu Masjid Muhammadiyah Garut
Ir. H. Achmad Noe’man adalah pelopor desain bangunan masjid tanpa kubah dengan karyanya yang pertama Masjid Salman Institut Teknologi Bandung pada tahun 1964.
Ciri khas dari karyanya adalah bentuk masjid yang tidak memiliki kubah Selain menurutnya di Al- Quran tidak mengharuskan sebuah masjid untuk memiliki kubah, kubah memiliki bobot yang berat dan harus ditopang oleh tiang penyangga. Sehingga ciri lain desain masjidnya adalah meminimkan pemakaian tiang agar tidak menganggu barisan (shaf) dalam salat. Namun tidak semua karya Masjid Achmad Noe’man tidakmemiliki kubah seperti pada Masjid Islamic Center Jakarta, Masjid Istiqlal Sarajevo dan Masjid At-Tin.
Meski sempat dijuluki sebagai “anti kubah “Achmad Noe’man, sempat membuat masjid berkubah, yaitu At-Tin di Taman Mini sekitar tahun 1980-an.
Karya Arsitektur Achmad Noe’man
1.Masjid Salman ITB, Bandung
2.Masjid At-Tin, TMII, Jakarta
3.Masjid Al-Markaz Al-Islami, Makassare
4.Masjid Raya Bandung
5.Masjid Asy-Syifa Fakultas Kedokteran UNPAD, Bandung
6.Masjid Muhammad Suharto, Sarajevo, Bosnia
7.Masjid Islamic Center Jakarta
8.Mimbar Masjid Al Aqsa, Palestina
9.Masjid Taman Ismail Marzuki, Jakarta
10.Masjid Agung Al Akbar, Surabaya
11.Masjid Syekh Yusuf, Cape Town, Afrika Selatan
12.Masjid Lambung Mangkurat, Banjarmasin
4.Ridwal Kamil
Mochamad Ridwan Kamil, S.T, M.U.D lahir di Bandung, Jawa Barat, 4 Oktober 1971. Pria yang akrab dipanggil Kang Emil ini memiliki karier sebagai seorang arsitek dan dosen tidak tetap di Institut Teknologi Bandung. Emil merupakan putra dari pasangan Atje Misbach Muhjiddin dan Tjutju Sukaesih.
Sebelum menjadi Gubernur Jabar dan Walikota Bandung, Ridwan Kamil berprofesi sebagai arsitek yang telah menghasilkan banyak karya terkenal .
Ridwan kami menempuh pendidikan strata satunya dengan jurusan S-1 Teknik Arsitektur Institut Teknologi Bandung pada tahun 1990 hingga 1995. Kemudian mendapat beasiswa di University of California, Berkeley Master of Urban Design University of California,Berkeley .Sembari menjalani kesibukannya menempuh pendidikan S2 nya. Ridwan Kamil bekerja paruh waktu di Departemen Perencanaan Kota Berkeley.
Pada tahun 2002 Ridwan Kamil pulang ke tanah kelahirannya Indonesia dan dua tahun kemudian mendirikan Urbane, perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa konsultan perencanaan, arsitektur dan desain
Urbane adalah perusahaan yang didirikan oleh Ridwan Kamil pada tahun 2004 bersama teman- temannya seperti Achmad D. Tardiyana, Reza Nurtjahja dan Irvan W.Darwis. Berikut ini karyanya :
1.Museum Tsunami Aceh;
2.Rasuna Epicentrum Jakarta;
3.Masjid Al Irsyad Bandung;
4.Taman-taman tematik di Bandung; hingga
5.Rumah botol yang jadi kediamannya di kota kembang.
Banyak penghargaan yang di dapatkan olehnya. Salah satunya adalah pada 2013, ia mengukirkan prestasi dengan dianugerahi Urban Leadership ward dari University of Pennsylvania. Ia merupakan satu-satunya orang Indonesia yang mendapatkan penghargaan tersebut.