Ternak Artemia untuk dapat dimanfaatkan sebagai pakan hidup alami untuk ikan dan hewan pembenihan, Artemia banyak dicari dikarenakan kandungan nutrisinya yang sangat baik. Di Indonesia kebutuhan akan pakan Artemia lebih dari 40 ton pertahun, dan hampir semuanya diimpor dari luar negeri.
Dari data impor Artemia yang begitu besar jika dinominalkan sekitar Rp56 miliar, menjadi peluang usaha bagi kita yang ingin melakukan budidaya mandiri untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan mengurangi impor.
Pengertian Artemia
Artemia adalah organisme yang termasuk kelompok udang dan satu keluarga dengan serangga. Diklasifikasikan sebagai organisme primitif dengan sistem pencernakan, peredaran darah, dan syaraf yang sederhana. Artemia dewasa memiliki ukuran panjang tubuh 11-13 mm tergantung asal habitatnya.
Artemia tersebar di sebagian besar 80 danau garam alami, yang paling besar di Great Salt Lake (Utah). Artemia secara alami tidak dapat menyeberang dari satu biotop ke biotop lain kecuali introduksi baik itu hewan maupun manusia.
Artemia makanannya adalah phytoplankton dan bakteri yang hidup pada salinitas tinggi, untuk budidaya kita dapat memberikan pakan Artemia berupa plankton Chlorella atau ragi (yeast)
Artemia banyak dimanfaatkan di bidang pembudidayaan atau peternakan terutama bagian pembenihan ikan baik laut atau air tawar. Artemia digunakan sebagai pakan yang diberikan pada stadium Instar 1 atau nauplii pada saat first feeding. Perbenihan ikan membutuhkan Nauplii dikarenakan beberapa alasan, seperti gerakan yang sangat lambat sehingga mudah ditangkap oleh benih ikan.
Armenia memiliki nilai nutrisi yang lengkap dan tinggi serta memiliki unknwon growth factor yang mampu memberikan efek pertumbuhan terhadap ikan. Penmanfaatan Artemia di Indonesia memang belum terlalu umum, namun sangat berpotensi sangat besar, yaitu untuk konsumsi larva ikan atau udang.
Tahapan Cara Budidaya Ternak Artemia
Artemia bisa menjadi bahan pakan hewan yang kaya akan protein yang amat baik. Peluang Bisnis budidaya masih sangat besar selain itu cara ternak hewan yang dilakukan sangatlah mudah bahkan bagi pemula dibidang budidaya. Budidaya ternak Artemia dimulai proses pembibitan telur, pengawetan telur, hingga panen.
Dalam prosesnya memang mudah namun kita harus tekun agar proses budidaya dapat membuahkan hasil yang bagus . Berikut ini kami sajikan ulasan cara budidaya ternak artemia.
1. Tahapan Pemilihan Bibit Artemia
Budidaya Artemia kita mulai dengan pembibitan, Telur artemia dalam kaleng yang sebelumnya telah diawetkan bisa kita manfaatkan sebagai bibit. telur dapat ditetaskan sampai muncul bibit-bibit udang artemia yang dapat kamu besarkan.
Cara penetasan nya dengan menggunakan wadah khusus berbagah plastik dengan bentuk kerucut dengan kapasitas 3 – 75 liter. Besaran volume tergantung dari jumlah telur Artemia yang ditetaskan, gunakan air laut dengan kadar garam 30 gram per mililiter. Bkita bisa menggunakan air garam sehingga menyerupai air laut.
Sebelum kita meletakan telur kedalam wadah penetasan, rendam terlebih dahulu dalam air tawar selama 1 jam kemudian tiriskan.
Cara memilih bibit artemia terbaik:
- Direkomendasikan pilih benih yang memang berasal dari pembudidaya yang sudah terpercaya
- Pilih bibit yang secarat kasatmata bersih dan sehat ,Ukuran bibit ini sangat kecil.
2. Harga Bibit dan Harga Jual Artemia
Jika kamu tidak ingin melakukan cara membuat artemia tanpa bibit sebaiknya beli saja produknya, cukup murah. Harga ini mungkin saja akan mengalami perbedaan karena disesuaikan dengan wilayah ya. Akan tetapi harga yang disajikan ini paling tidak bisa memberikan kamu referensi mengenai harga pasar yang ada.
Kategori | Harga | Sumber |
Artemia Golden Supreme Plus repack 10gr / 10 gr gram | Rp. 29.900 | https://www.tokopedia.com/bettamastery/artemia-golden-supreme-plus-repack-10gr-10-gr-gram-asli-hemat?src=topads |
Artemia Supreme Plus Repack 10 Gram | Rp. 19.800 | https://www.tokopedia.com/limbetta/artemia-supreme-plus-repack-10-gram?whid=0 |
supreme plus garden artemia west 50 Gram
| Rp. 165.000 | https://www.tokopedia.com/herbaltop123/supreme-plus-garden-artemia-west-50gram?src=topads |
3. Penyiapan Air Sebagai Media Pemeliharaan
Air sebagai media untuk produksi biomasa pada wadah dibuat antara 60-80 gr/lt, bisa diperoleh dari air laut dengan kadar garam 30 gr/lt jangan lupa ditambahkan brine water. Akan ada selisih kadar garam yang dibutuhkan adalah 80-30 = 50 gr/lt. Kekurangan garam yang harus ditambahkan adalah 50 gr x volume wadah (lt).
Cara Menyiapkan Air Media
- Larutkan garam sesuai kebutuhan dengan air dalam wadah terpisah hingga semua garam larut tidak tersisa.
- Larutan garam sebelumnya kita dibiarkan hingga air berubah menjadi jernih, atau lakukan sifon untuk membuang endapan garam, hasil larutan ini disebut sebagai brine water.
- Tuangkan brine water kedalam wadah pemeliharaan Artemia.
- Tambahkan air garam hingga mencapai volume yang diiginkan;
- Ukur kembali kadar garam pada media air sesuai takaran yang dianjurkan, jika belum, perlu ditambahkan kembali brine water.
4. Wadah Pengembangan Artemia
Untuk mengembangiakan Artemia kita memerlukan tempat atau wadah yang cukup dan bersih. Kita bisa gunakan wadah berbahan plastik yang mudah ditemukan misalnya kita bisa memanfaatkan botol air mineral.
Armenia memiliki ukuran 10 mm hingga 12 mm ketika dewasa, sedangkan untuk larva yang baru saja menetas berukuran lebih kecil yaitu 0,35 – 0,45 mm. Kita dapat menyesuaikan kebutuhan wadah dengan jumlah armenia yang akan kita kembangbiakan
Daftar peralatan yang dibutuhkan untuk membuat wadah ternak artemia
- Pompa udara
- Selang Oxygen
- Botol plastik 1 liter
- Sendok
- Garam laut
- Bibit Kista/telur Artemia
- Wadah panen
5. Pakan Artemia
Artemia yang merupakan jenis udang kecil dapat dikembangkan dengan 2 cara yakni secara biseksual dan patogenik, untuk pemberian makanan atau pakan artemia ketika proses budidaya dapat dilakukan sebagai berikut.
Pakan yang digunakan adalah berupa silase ikan atau sisa renik dari jasad yang hancur, bisa juga menggunakan ganggang hijau yang berukuran renik, bakteri hingga cendawan.
Proses penyiapan pakan menggunakan silase ikan
- Siapkan wadah atau blong;
- Siapkan jaring kantong dengan ukuran lebih kecil dari blong (untuk
memudahkan pemisahan duri dan sisik ikan saat daging ikan sudah hancur); - Timbang ikan yang akan dijadikan sebagai bahan silase (contoh: hitungan
pembuatan silase dengan berat ikan 20 kg); - Masukkan air tawar sebanyak 30% dari berat ikan ke dalam blong (contoh: 20
kg x 30% = 6 kg atau setara dengan 6 lt air); - Masukkan asam formiat sebanyak 3% dari berat total (ikan + air) kedalam blong
(contoh: 20 kg + 6 lt x 3% = 0,78 lt); - Aduk air dan asam formiat dalam blong sehingga semua bahan tercampur
dengan sempurna; - Masukkan ikan dalam jaring, selanjutnya dimasukkan kedalam blong sampai
semua ikan terendam air, kemudian blong ditutup dengan rapat hingga 4-6 hari - Lakukan pengadukan 1 kali sehari dengan cara menggelundungkan blong diatas
lantai
6. Metode Ternak Artemia
Kita bisa menggunakan 2 motede ternak budidaya Artemia yang pertama adalah tanpa bibit. Cara budidaya ternak artemia tanpa bibit ini lebih rumit karena kita perlu membuat lingkungan yang sama dan sesuai dengan kehidupan Artemia dialam bebas, karena cara mendapatkan artemia tidak mudah.
Cara yang kedua dengan menetaskan bibit artemia dari pembudidaya, kita tidak perlu melakukan cara membuat telur artemia, tinggal budidaya saja.
Metode beternak artemia dari penyiapan, cara merawat artemia, hingga siap panen :
- Lubangi bagian bawah botol plastik yang disiapkan sebelumnya, gunakan tali untuk gantungan nya. Atur penempatan selang udara oxygen dengan melubangi botol.
- Siapkan air garam yang telah di proses menjadi brine water sebagai media pemeliharaan.
- Tambahkan benih telur kedalam wadah
- Jika perlu tambahkan air mineral bersih hingga penuh pada botol
- Pompa udara digunakan untuk suplai oxygen pada botol
- Pada tahap ini kita dapat menunggu hingga proses bekerja kurang lebih selama 24 jam
- Setelah 24 jam kita dapat matikan mesin pompa udara dan biarkan air dalam botol diam hingga 20 menit
- Saring artemia dengan kain halus lalu bilas artemia dengan air mineral bersih pada saat masih berada di saringan yakni sebanyak 2 kali
- Artemia dapat dipanen sebagai pakan hewan ternak lain.
7. Penyebab Kegagalan Cara Budidaya Artemia
Terdapat beberapa hal yang memengaruhi keberhasilan cara membuat artemia. Karena memang budidaya artemia air tawar susah susah gampang. Berikut penyebab kegagalan budidaya artemia yang perlu kamu ketahui :
- Buruknya kualitas air yang dapat menyebabkan disintegrasi yang kadang pemberian pakan cenderung berlebihan dengan maksud pertumbuhan lebih sempurna
- Tingginya mortalitas yang mengakibatkan malnutrisi atau penyerapan komponen nutrisi yang tidak komplit
- Proses atau langkah-langkah penetasan yang salah
- Tingkat suhu ruangan yang kurang bagus
.
Comments 1