Food Photography kian hari kian tinggi peminatnya. Kegiatan satu in kini bukan saja hanya dilakoni oleh forografer profesional saja. Bahkan sudah menjadi gaya hidup masyarakat kebanyakan. Meskipun beberapa hanya menggunakan alat seadanya sepeti smarphone.
Salah satu jenis Photography yang tengah naik daun adalah sejenis Food Photograpy atau bahasa sederhananya memotret makanan. Hal itu terbukti dari berbagai laman sosial media beredar foto makanan yang dikemas seapik mungkin oleh pemilik akun tersebut. Ingin mengetahui dunia Food photography lebih jauh? yuk simak ulasan di bawah ini !
Pengertian Food Photography
Food Photography adalah genre fotografi still life yang digunakan untuk menciptakan foto makanan menjadi lebih menggoda. Dalam industri kuliner, seperti produsen makanan, rumah produksi, periklanan, hotel, kafe, dan lainnya, fotografi makanan mutlak dibutuhkan. Karena itu pelaku food photography semakin dicari. Baik food photographer, chef sebagai pembuat makanan, maupun food stylist yang menata makanan saat difoto.
Food Photography adalah Salah satu cara yang digunakan untuk promosi pada bisnis kuliner adalah dengan mengekspose makanan melalui teknik fotografi. Disinilah peran fotografer sangat dibutuhkan. Tugas dari fotografer makanan adalah mengambil gambar dari menu makanan semenarik mungkin untuk membuat penikmat kuliner semakin terpikat.
Baca juga : 30 teknik dasar fotografi yang wajib di ketahui pemula
Seorang fotografer makanan harus mampu menonjolkan sisi nikmat atau eksotisnya makanan melalui jepretan. Sedikit berbeda dengan seni fotografi lainnya, karena tentu saja mengambil gambar makanan berbeda dengan mengambil foto pada objek yang lain. Setiap menu makanan memiliki tingkat kesulitan yang berbeda.
Food Photography adalah sebuah genre dari still life photography. Kata Still berarti diam atau mati; life berarti hidup dalam konteks “memberi kehidupan”. Sehingga dapat diartikan bahwa Still life photography adalah memotret benda mati sehingga tampak lebih hidup dan berbicara.
Foto still life bukan hanya memindahkan objek kedalam sebuah foto, tetapi lebih mengandung arti dengan pencapaian hasil foto yang lebih artistik dan bermakna. Demikian pula dengan food photography karena objeknya adalah makanan yang diam, memotretnya dengan maksud untuk membuat hidup dan memiliki makna.
Baca juga : Fotografi dengan kamera smartphone
Jenis fotografi tersebut merupakan spesialisasi dari fotografi komersial, dimana obyeknya merupakan produk yang digunakan untuk periklanan, majalah, kemasan, menu, atau buku masak. Fotografer food profesional merupakan usaha kolaboratif, biasanya melibatkan direktur seniman, fotografer, perias makanan, perias properti, dan asisten-asisten yang terlibat dalam bidang mereka
Sejarah Food Photography
Pada abad ke 16-17 di Eropa, lukisan dengan thema subjek makanan mulai berkembang. Banyak kalangan atas Eropa membayar pelukis untuk membuat lukisan still life dengan tema makanan untuk menggambarkan “kemakmuran”. Di antara lukisan-lukisan yang terkenal adalah karya Michelangelo Merisi de Caravaggio dan Johannes Ver Meer.
Di abad ke 20, food photography menjadi bagian tidak terpisahkan dari industri makanan yang dalam skala besar mempengaruhi tumbuhnya gaya hidup modern, bagaimana kita menyantap makanan baik dalam rumah tangga maupun di tempat kerja, mall, dll. Sejarah seperti berulang dalam bentuk yang lain.
Food photography seperti lukisan still life makanan pada abad 16 mempunyai peran yang sama, yaitu sebagai simbol “kemakmuran” namun bedanya di jaman modern saat ini, food photography menjadi sangat persuasive, sehingga dalam food photography selalu menyajikan 4 elemen, yaitu: “Menggoda, Lezat, Sehat dan Bersih”
Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Melakukan Proses dalam Food Photography
a. Penataan sajian
Sebelum memotret makanan, sebaiknya memperhatikan setting sajian terlebih dahulu. Berikut aspek-aspek yang perlu kamu perhatikan :
1. Food Stylish
Salah satu peran penting food stylish adalah untuk menata tampilan makanan supaya menjadi lebih indah dipandang. Hal ini sangat berpengaruh terhadap hasil foto yang dicetak. Menariknya hasil pemotretan makanan yang dilakukan akan berdampak pada apresiasi orang lain terhadap foto yang kita hasilkan. Misalnya saja, jika food Photography tersebut ditujukan untuk iklan restoran. Orang akan semakin tertarik dan penasaran akan kelezatan menu yang disajikan pada restoran tersebut.
2. Pastikan memajang bahan yang masih segar.
Memastikan kualitas makanan Penggunaan bahan segar spaya lebih terliahat menggugah selera makan. Misalnya pada gambar di atas. Dengan memajang cabai merah pada sekitar mie yang dijadikan objek. Hal tersebut pastinya akan menggugah selera pentonton akan nikmat dan pedasnya olahan mie tersebut.
3. Menata Lingkungan yang Bersih
Pastikan baground sekitar objek atau makanan yang hendak difoto benar-benar besih. Hal ini bertujuan agar objek lebih terfokus.Sehingga akan menghasilkan foto makanan yang maksimal. Berusahalah siap sedia tisu atau lap, yang akan dibutuhkan sewaktu-waktu jika piring atau meja tiba-tiba terkena tumpahan.
4.Percantik tampilan makanan atau objek
Sebelum kamu memulai untuk memotret, pikirkan benda-benda yang dapat digunakan untuk mempercantik foto. Misalkan bahan-bahan dari resep atau peralatan makan. Seperti foto dibawah ini misalnya. Sang fotografer menggunakan serbuk kayu manis untuk membuat foto tampak lebih manis
b. Penataan dan Perlengkapan
Menentukan tema
Membuat tema sehingga setiap makanan yang disajikan memiliki relevansi dengan rancangan tema yang kita buat.
Menggukan piring dan aksesoris yang sesuai
Menggunakan aksesoris untuk mempercantik objek memang dianjurkan, namun sebaiknya disesuaikan dengan tema yang diambil dan jangan berlebihan.
Alas (back ground) objek makanan
Alas (back ground) objek makanan yang dipotretjuga perlu ditimbang, biasanya agar menghasilkan foto yang manis menggunakan alas yang bertekstur seperti kayu, goni, dan napkin yang sesuai dengan property foto
Teknik Food Fotografi Agar Menghasilkan Foto Makanan Yang Hidup
Perhatikan Sudut Pandang (Perspektif)
Perspektif biasa disebut sebagai sudut pandang. Cobalah untuk mengambil foto dengan berbagai sudut pandang. Mulau memotret dari arah atas, bawah, samping dengan sudut 45 derajat, dll. kemudian rasakan hasilnya. Karena tidak semua objek dapat difoto dengan perspektif yang sama.
Gunakan Makanan Selagi Masih Panas (Fresh)
Memotret dengan menggunakan makanan yang masih panas punya batas waktu. Itulah sebabnya, manfaatkanlah waktu sebaik mungkin. Misalnya, jika anda ingin mengambil gambar dengan menggunakan subjek seperti soup dengan tampilan uap yang masih hangat, maka aturlah pengaturan kamera anda sebelumnya dan pastikan bahwa alat peraga atau elemen pendukung lainnya sudah disiapkan.
Baca juga : Prinsip Fotografi dan Sejarah yang Harus Diketahui Pemula
Karena jika persiapan yang anda lakukan tepat, maka anda akan memperoleh hasil yang memuaskan. Sebagai tambahan, jika latar belakang yang gelap tidak tersedia pada saat pemotretan, maka gunakanlah cahaya tambahan atau reflector untuk memberikan penerangan yang cukup buat subjek anda.
Matikan On-Camera Flash pada Kamera (Flash Off)
Flash kamera dapat memberikan efek kurang bagus pada setiap makanan. Hal itu disebabkan karena adanya cahaya dalam jumlah yang cukup besar pada setiap daerah yang berlembab. Karena itu, matikan flash pada kamera anda saat hendak mengambil gambar mengenai makanan.
Hal ini (cahaya pada kamera) bukan hanya mengganggu saja, tapi juga membuat makanan itu sendiri terlihat berminyak gantinya lembab. Lebih dari pada itu, gambaran bayangan yang aneh dan tidak menarik juga akan nampak pada makanan anda, piring, ataupun keduanya.
Jadi, ingatlah bahwa makanan biasanya akan terlihat baik dengan pencahayaan yang lembut yaitu dengan memanfaatkan jumlah cahaya alami dilingkungan sekitar pemotretan sebaik mungkin.
Jangan gunakan flash, karena akan menciptakan warna yang berbeda dan bayangan yang tidak perlu
Memotret makanan secara close up (close up technique)
Bereksperimenlah dengan komposisi. Cobalah untuk memotret makanan secara close up. Jangan memberikan ruang kosong terlalu banyak saat kamu memotret makanan. Hal ini bertujuan memfokuskan dengan mengandalkan zoom maksimal pada sisi kelezatan makanan.
Gunakan Tripod (tools)
Tripod adalah sebuah perangkat (alat) yang sangat membantu ketika anda hendak melakukan fotografi makanan. Tripod bisa digunakan untuk menjaga kamera agar tetap stabil (atau tidak goyang) saat melakukan pemotretan gantinya meletakkan kamera anda pada sebuah dinding atau sesuatu yang bisa menahan kamera anda. Tripod secara menyeluruh memudahkan seseorang saat melakukan food photography. Kenapa? Karena dengan menggunakan tripod, tangan anda benar-benar bebas untuk menentukan gaya hidangan anda
Pertahankan Warna Asli pada Makanan (colour palette)
Warna yang norak (berlebihan) membuat semua foto terlihat mencolok. Namun, ini bukanlah berarti bahwa anda tidak bisa mendapatkan gambar yang baik dengan menggabungkan warna-warna yang ada.
Terlepas dari fakta bahwa tidak semua tempat dapat memberikan hasil yang baik dalam pemotretan, maka pastikan bahwa anda telah mempertimbangkan komposisi pencahayaan yang akan anda gunakan dalam menutupi setiap elemen / unsur pemotretan yang hilang yang biasanya memberikan efek yang signifikan pada setiap gambar.
Baca juga : Mengenal dan Memahami Dunia Photography
Kombinasi dari berbagai macam warna yang sesuai dan tepat dapat meningkatkan kualitas foto anda. Itulah sebabnya, perhatikanlah perbedaan dari setiap komponen yang ada dalam setiap makanan dan tempatkanlah hiasan atau bahkan alat-alat makan yang memiliki kontras bagus dengan subjek anda.
Sebagai tambahan, pengaturan komposisi yang tepat dan benar akan memberikan daya tarik yang luar biasa pada food photography anda. Karena itu, jadilah bijak dalam menentukan kombinasi warna yang hendak digunakan.
Atur Pencahayaan dengan Tepat (lighting)
Cahaya adalah raja. Hal ini tidak bisa dipungkiri apalagi dalam dunia fotografi. Tapi jika cahaya yang ada dalam tempat pemotretan terlalu besar, maka hal itu tidaklah baik. Itulah sebabnya, mencari alat dalam mengontrol cahaya itu sendiri, akan sangat membantu meningkatkan kualitas food photography anda. Disamping itu juga, jika anda menggunakan cahaya dalam jumlah yang sedikit, maka anda akan merusak foto anda dan membuat orang-orang yang suka terhadap foto anda menghilang satu per satu. Kenapa? Karena cahaya itu perlu. Ingat, cahayalah yang memberikan atmosfir kehidupan dalam setiap foto anda. Jadi, pastikanlah bahwa cahaya yang anda gunakan tidaklah terlalu besar ataupun terlalu sedikit sehingga orang-orang tidak akan berpaling dari foto anda. Jika anda melakukan pemotretan dengan menggunakan cahaya langsung misalnya sinar matahari, maka gunakanlah diffusor untuk meningkatkan kualitas dari pada cahaya tersebut.
Berikut ini adalah rahasia kecil, ketika anda bekerja dengan menggunakan cahaya alami (Sunlight). Rahasia itu adalah blocking (kadang-kadang juga disebut “gobos”). Seringkali, cahaya sinar matahari yang anda dapatkan jatuh pada latar belakang atau alat peraga anda sehingga menyebabkan cahaya itu menjadi terang atau bahkan lebih terang dari subjek anda. Gunakanlah black card untuk memblokir cahaya yang hendak bersaing dengan subjek anda. Ini juga merupakan teknik yang sangat penting dalam menciptakan bayangan gelap dengan gambar yang bergaya.
Gunakanlah Angle (Sudut) Yang Berbeda-Beda (Camera Angel)
Ada begitu banyak foto mengenai makanan dengan menggunakan angle (sudut foto) yang sama. Terkadang prinsip ini berjalan dengan baik, tetapi pandangan yang kreatif yaitu tampil dengan beragam angle (sudut foto) yang berbeda dari setiap pemotretan hampir selalu lebih menarik dan mengesankan dibandingkan hanya fokus pada satu angle (sudut foto) saja. Angle (sudut foto) yang klasik adalah sejauh mata memandang, yaitu melihat lurus ke bawah dari atas. Meskipun menarik, cobalah untuk tidak menggunakan hal ini sebagai tampilan default karena angle (sudut foto) seperti ini mungkin akan membuat anda kehilangan sesuatu dalam menyoroti elemen penting dari suatu makanan.
Sama seperti manusia, hal yang serupa juga berlaku untuk makanan. Manfaatkan setiap angle (sudut foto) disetiap area pemotretan yang ada untuk menciptakan kualitas foto yang menarik. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa konsep yang telah tersusun rapi pada pikiran (otak) anda tidaklah selalu menghasilkan foto-foto yang terbaik. Itulah sebabnya, janganlah menggunakan satu angle (sudut foto) saja dalam pemotretan.
Hasilkanlah foto seperti yang anda inginkan. Tapi ingat bahwa aneka warna dalam setiap pemotretan adalah penting, terutama jika anda memotret untuk pelanggan anda. Angle (sudut foto) yang berbeda akan lebih baik untuk berbagai jenis foto yang berbeda. Artinya jika anda mendapatkan gambar dengan angle yang bagus untuk subjek seperti cupcake maka angle (sudut foto) yang serupa belum tentu akan memberikan gambar yang bagus untuk subjek anda sepert ice cream. Untuk itu, berhati-hatilah dalam memilih angle (sudut foto) anda karena itu adalah pilihan anda. Jika itu adalah pilihan anda, maka pilihlah dengan bijak.
Tampilkan Kesederhanaan (Simple)
Perencanaan itu penting, apalagi dalam food photography. Tanpa perencanaan yang matang dan tepat, gambar yang dihasilkan tidaklah menarik. Itulah sebabnya, rencanakanlah segala sesuatu sebelum melakukan pemotretan.
Food photography yang bagus menampilkan kesederahanaan dari makanan itu sendiri. Semakin banyak komponen disertakan dalam subjek pemotretan anda, maka hal itu akan mengalihkan perhatian orang dari subjek utama yang hendak anda tunjukan kepada audiens anda. Untuk itu, hindarilah melakukan hal tersebut (menempatkan komposisi terlalu banyak pada subjek pemotretan) agar tidak membuat orang bingung.
Perlihatkan Bahan Dasar Makanan Itu (composition)
Sebagai ornamen yang membuat foto anda lebih fantastis lagi, cobalah untuk menambahkan bahan dasar dari makanan tersebut. Seperti contoh di bawah, yogurt berasa stroberi itu telah dikelilingi dengan buah stroberi asli sebagai tambahan visual. Dan hasilnya pun sangat menyenangkan untuk dilihat, karena perpaduan warna dari yogurt dan buahnya sangat harmonis.
Memotret Sambil Bereaksi (Gold Moment)
Coba merekam moment di saat ada sebuah aksi yang sedang dilakukan oleh penyaji makanan tersebut. Misalnya memarut coklat dan menaburkannya di atas sebuah kue. Ini bisa menambah impact yang luar biasa ke foto anda. Action lain seperti memotong, mengaduk, menaburkan garnish atau menuangkan kopi pada cangkir dapat dicoba
Itulah sahabat , ulasan singkat mengenai Food Photography. Semoga bermanfaat ya !