Ternak ayam pedaging adalah usaha peternakan yang melibatkan pemeliharaan ayam sebagai hewan ternak dengan tujuan untuk dijual kembali sebagai sumber protein hewani masyarakat. Ayam pedaging diperlakukan sedemikian rupa sebagai hewan ternak dan diberi pakan yang terbaik, tepat sesuai dengan kebutuhannya agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik sehingga menghasilkan daging yang berkualitas.
Ayam pedaging biasanya diberi makanan yang mengandung protein tinggi, seperti kacang-kacangan, ikan, dan tepung daging, serta diberikan pula berbagai jenis vitamin dan mineral yang bertujuan untuk menjaga kesehatannya. Ayam ternak juga harus tinggal berada dalam kandang yang layak, kandang haruslah nyaman dan bersih serta punya cukup ruang untuk bergerak agar tidak stress dan dapat tumbuh dengan optimal.
Bisnis ternak ayam potong, atau kita lebih dikenal dengan istilah ayam pedaging, merupakan salah satu bisnis agrikultur dengan prospek yang menjanjikan terutama di Indonesia. Permintaan dan kebutuhan akan daging ayam di Indonesia cenderung tinggi dan stabil, sehingga menjadikan bisnis ini sangat menjanjikan.
Jenis ras ayam yang populer untuk dijadikan ayam pedaging di Indonesia adalah ayam broiler. Ayam broiler sendiri pertama kali dibudidayakan di Indonesia sekitar tahun 1950 dan makin populer pada tahun 1980. Ayam broiler sendiri memiliki banyak jenis nya yang terdapat hasil dari berbagai persilangan dan genetika, sehingga menghasilkan strain ayam broiler yang dinamis.
Sebelum nya ayam pedaging di indoneisa adalah jenis ayam buras atau ayam kampung. Jenis ini lebih dulu dikenal dan dijadikan sebagai sumber daging ayam di Indonesia. Namun, tingkat produksi ternak ayam buras memakan waktu cukup lama, sehingga peternak tidak mampu menampung banyaknya permintaan pasokan daging ayam di masyarakat.
Ternak Ayam Broiler hadir sebagai solusi dan menjadi pilihan terbaik karena cirinya yang memiliki pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan dengan ayam buras.
Waktu yang dibutuhkan dalam budidaya ternak ayam pedaging broiler biasanya selama 6 hingga 7 minggu sebelum dipotong dan dijual sebagai daging ayam konsumsi. Dengan waktu yang relatif singkat tersebut, para peternak mampu menghasilkan ayam dengan daging yang berkualitas. Bisnis ternak ayam pedaging memang membutuhkan modal yang relatif besar, namun prospek yang menjanjikan dan keuntungan yang diperoleh dari bisnis ini cukup menggiurkan.
Namun tidak perlu khawatir dengan modal kecil sekalipun kamu juga bisa memulai bisnis ternak ayam pedaging. Cara memulai ternak ayam potong dengan modal terbatas adalah dengan mulai dari skala yang kecil, misalkan kita mulai dengan usaha ternak ayam broiler 100 ekor rumahan.
Dengan begitu modal yang diperlukan untuk memulai usaha ini tidak terlalu besar perkiraan modal awalnya sekitar 10 juta rupiah. Modal ini bisa kurang tergantung situasi dan kondisi untuk itu kita akan bahas cara ternak ayam potong broiler modal kecil untuk pemula dalam ulasan berikut.
PERHATIAN
Sama seperti ulasan tentang ternak ayam petelur sebelumnya pembahasan akan sangan panjang jadi kamu bisa ikuti secara seksama atau cek pada bagian daftar isi informasi yang kamu butuhkan.
Untuk membaca pembahasan tentang ternak ayam petelur bisa di baca pada artikel berikut:
Panduan Lengkap Cara Ternak Ayam Petelur : Mulai dari Persiapan hingga Pemasaran
Tentang Ayam Broiler
Sebelum melakukan usaha budidaya Ternak Ayam Broiler kita perlu memahami tentang jenis ayam yang akan kita ternakan. Ayam broiler adalah salah satu jenis ras ayam yang dibesarkan dengan tujuan untuk dijual sebagai daging. Ayam broiler ini memiliki tingkat pertumbuhan cukup yang cepat tingkat pertumbuhan nya dapat mencapai berat sekitar 1,5-2 kg dalam waktu sekitar 35 – 45 hari.
Perkembangan Ayam Broiler dari Waktu ke Waktu
Sejarah Ternak Ayam Broiler sebagai hewan ternak pedaging dimulai pada awal tahun 1900. Pada saat itu, para peternak mulai menyadari bahwa ada jenis ayam yang lebih sesuai untuk menghasilkan daging konsumsi. Ayam broiler merupakan salah satu jenis ayam yang banyak diternakan sebagai sumber daging. Sejarahnya dimulai pada tahun 1916, ketika jenis ayam jantan muda (cockerel) yang tidak lagi dibutuhkan untuk reproduksi atau sudah masuk tahap diafkir dari peternakan, mulai digunakan sebagai sumber daging. Ayam ini awalnya berasal dari hasil persilangan antara ayam pejantan ras Cornish dengan ayam betina ras Plymouth Rocks putih.
Dari persilangan tersebut, dihasilkan ayam broiler dengan daging yang bagus dan cepat matang. Ayam ini mulai diperkenalkan pada tahun 1930 dan mulai menjadi populer pada tahun 1960. Pada tahun 1940, seleksi genetik, peningkatan nutrisi, ilmu kesehatan hewan, dan kontrol lingkungan mulai diperhatikan untuk meningkatkan performans broiler.
Tahun 1950-an hingga 1960-an, industri ayam broiler mulai mengembangkan semua aspek yang terkait dengan produksi, mulai dari seleksi genetik, nutrisi, kesehatan hewan, hingga teknologi pemeliharaan. Pada tahun 1970-an, produksi ayam broiler menjadi lebih efisien dengan menggunakan sistem integrasi vertikal yang mencakup seluruh aspek produksi, mulai dari reproduksi hingga distribusi. Sejak tahun 1980-an hingga sekarang, produksi ayam broiler terus berkembang di Indonesia, disebabkan oleh permintaan daging ayam yang meningkat akibat pertumbuhan penduduk dan peningkatan daya beli masyarakat.
Tahun 1970-an hingga 1980-an, teknologi terus dikembangkan untuk meningkatkan produksi ayam broiler. Penggunaan pakan komersial mulai menggantikan pakan alami. Selain itu, teknik pemeliharaan seperti pemasangan lampu, penyiraman air, dan pemberian oksigen juga mulai diterapkan. Selain itu, teknik seleksi genetik juga terus dikembangkan dengan cara memilih individu dengan sifat yang diinginkan, kemudian menggabungkan sifat tersebut pada satu individu (line breeding). Seleksi genetik tersebut dapat meningkatkan produksi sampai 50 – 80%.
Tahun 1990 hingga 2000, teknologi yang digunakan dalam peternakan ayam broiler semakin maju sehingga produksi menjadi semakin tinggi dan efisien. Pada tahun 1990, teknik seleksi genetik terus dikembangkan dengan cara menggabungkan sifat yang diinginkan dari beberapa lini (crossbreeding). Seleksi genetik tersebut dapat meningkatkan produksi sampai 90%. Selain itu, teknik pemeliharaan seperti penggunaan sistem ventilasi dan pemanasan yang lebih baik juga mulai diterapkan.
Di masa sekarang, produksi ayam broiler masih terus berkembang di Indonesia. Selain itu, teknologi yang digunakan juga semakin canggih, seperti penggunaan sistem pengolahan air yang lebih efisien, penggunaan sistem pakan otomatis, dan penggunaan teknologi pengontrol suhu dan kelembaban. Selain itu, peternakan ayam broiler juga mulai memperhatikan aspek-aspek keamanan pangan dan kesehatan hewan selama proses produksi.
Sejarah Ayam Broiler di Indonesia
Di Indonesia sendiri ayam broiler pertama kali dibudidayakan sekitar tahun 1950. Kala itu awalnya, ayam broiler hanya sedikit sekali dibudidayakan oleh peternak dengan skala kecil. Namun, seiring perkembangan nya tepatnya pada tahun 1980, ayam broiler mulai dikenal masyarakat dan menjadi populer lalu mulai banyak dibudidayakan di Indonesia.
Pada awalnya, ayam broiler di Indonesia dibudidayakan dengan menggunakan sistem intensif, yaitu dengan menggunakan kandang yang terkontrol dengan suhu, kelembaban, dan pemberian makan yang teratur. Namun, pada tahun 1990-an, muncul perkembangan baru yang disebut dengan sistem semi-intensif. Sistem ini merupakan perpaduan antara sistem intensif dan ekstensif, yaitu dengan memberikan kebebasan bagi ayam broiler untuk bergerak di dalam kandang yang lebih luas dengan fasilitas yang lebih sederhana.
Sistem semi-intensif ini sangat populer di Indonesia karena dianggap lebih efisien dan menghasilkan daging ayam yang lebih sehat dan berkualitas. Saat ini, sistem budidaya ayam broiler di Indonesia sudah bervariasi, mulai dari sistem intensif hingga sistem ekstensif. Namun, sistem semi-intensif masih menjadi sistem yang paling populer digunakan oleh peternak ayam broiler di Indonesia.
Periode Perkembangan Ayam Pedaging
Untuk lebih memahami kondisi perkembangan ayam broiler menjadi ternak ayam Pedaging kita perlu mempelajari bagaimana perkembangan produksi ayam broiler di Indonesia. Seperti usaha lainnya bisnis ternak ayam tidak selalu berada di atas ada masa nya turun dan naik kembali.
Indonesia sendir telah mengalami hal tersebut terhadap industri peternakan aya, setidaknya ada 3 periode perkembangan dan ditambah 1 untuk masa kini.
Tabel informasi sejarah perkembangan ayam broiler di Indonesia:
Periode | Tahun | Kegiatan |
---|---|---|
Perintisan | 1953-1960 | Dimulai nya Impor berbagai jenis unggas ayam untuk memenuhi pasar lokal oleh GAPUSI (Gabungan Penggemar Unggas Indonesia). Lalu dilakukan usaha penyilangan ayam impor dengan jenis ayam lokal Indonesia namun tujuan nya untuk penghobi, bukan untuk komersial. |
Pengembangan | 1961-1970 | Impor bibit ayam secara komersial mulai digalakan tepatnya pada tahun 1967. Direktoran Jendral Peternakan dan Kehewanan mulai menyusun program Bimas Ayam untuk mengenalkan ayam ras kepada pengusaha peternakan unggas di Berbagai daerah. |
Pertumbuhan | 1971-1980 | Sebagai efek menurunnya populasi sapi di Indonesia Jenis bimas ayam broiler hadir sebagai solusi padatahun 1978 . Permintaan masyarakat terhadap ayam broiler kian meningkat seiring dengan peningkatan pendapatan masyarakat. lalu pada tahun 1998 terjadi krisis ekonomi hal ini menyebabkan penurunan pemilikan ayam di Indonesia oleh peternak penurunan terjadi lebih dari 50% populasi. Namun Pada tahun 1999 usaha ayam broiler dan layer mulai bergerak mengalami kebangkitan. |
Saat ini | – | Ayam broiler telah dikenal masyarakat Indonesia dengan kelebihannya bahkan permintaan nya kian naik seiring meningkatnya usaha olahan ayam. Apalagi dengan hanya 5-6 minggu sudah bisa dipanen. Banyak peternak baru serta peternak musiman yang bermunculan di berbagai wilayah Indonesia. |
Perkembangan produksi ayam broiler di Indonesia terus berkembang hingga saat ini. Pada tahun 2019, produksi ayam broiler di Indonesia mencapai 4,89 juta ton dengan nilai ekspor sebesar USD 686,9 juta. Produksi ayam broiler tersebut terdiri dari 2,58 juta ton ayam broiler pedaging dan 2,31 juta ton ayam broiler petelur. Selain itu, Indonesia juga mengekspor telur ayam ras sebanyak 144,92 juta butir dengan nilai ekspor sebesar USD 27,56 juta pada tahun yang sama.
Analisis Ekonomi dan Potensi Usaha
Bisnin Ternak Ayam Pedaging merupakan salah satu jenis usaha pengembangan hewan ternak yang menguntungkan di Indonesia. Untuk membuktikan nya kita analisis potensi ekonomi serta potensi usaha ayam broiler:
- Pasar yang luas : Ayam broiler menjadi salah satu hewan unggas yang paling banyak dikonsumsi di Indonesia, lihatlah sekeliling anda berapa banyak kedai yang menyediakan olahan ayam mulai dari ayam goreng hingga bakar. Selain itu juga, permintaan ayam broiler di masyarakat terus meningkat seiring dengan meningkatnya tingkat pendapatan masyarakat.
- Waktu pemeliharaan yang relatif singkat : Ayam jenis ini hanya membutuhkan waktu pemeliharaan selama hanya 5 hingga 6 minggu saja untuk siap dipanen sebagai ayam potong. Ini menjadikan usaha ternak ayam broiler lebih menguntungkan dari sisi waktu dibandingkan dengan usaha ternak lain yang membutuhkan waktu pemeliharaan yang lebih lama.
- Biaya pemeliharaan yang relative rendah: Biaya pemeliharaan ayam broiler terbilang cukup terjangkau dengan biaya ransum mulai dari Rp. 4.000 – Rp. 5.000 per kilogram. Selain itu, kita tidak harus memiliki lahan yang luas untuk memelihara ayam ini.
- Persaingan yang masih terbuka lebar : Meskipun sudah banyak peternak ayam broiler yang hadir di Indonesia, persaingan di bidang peternakan masih terbuka lebar karena kita merupakan negara agraris dan permintaan ayam broiler terus meningkat. Ini merupakan peluang bagi para peternak untuk memasuki bisnis ini.
- Potensi keuntungan yang tinggi : Sebagai pelaku usaha ayam broiler berkesempatan mendapat keuntungan yang tinggi dengan memanfaatkan kondisi lingkungan dan pasar yang luas serta permintaan yang tinggi terhadap daging ayam broiler
Sebagai tambahan data populasi ayam broiler di Indonesia meningkat sekitar 4% dari tahun 2016 ke 2017 ini menunjukkan bahwa permintaan pasar terhadap daging ayam meningkat cukup tinggi.
Disisi lain peternakan ayam potong broiler juga didukung oleh industri hilir salah satunya pembibitan yang memproduksi berbagai jenis galur atau strain.
Ayam ras pedaging yang masih berusia muda juga sudah siap dipotong dengan konversi pakan kecil, meskipun usianya masih muda, daging yang dihasilkan tetap berserat lunak seperti ayam broiler lainnya.
Tahapan Cara Ternak Ayam Broiler
Untuk memulai usaha ternak ayam broiler, ada beberapa tahapan yang perlu kita siapkan. Mulai dari, persiapkan tempat serta perlengkapan yang dibutuhkan. Pemilihan tempat yang tepat adalah tempat mendapatkan sinar matahari yang cukup, terdapat sirkulasi udara yang baik, dan juga tidak terdapat sumber bau yang tidak sedap.
Persiapan perlengkapan yang diperlukan diantaranya adalah seperti kandang, peralatan makanan, minuman, dan obat-obatan. Kedua, pilih bibit yang baik.
Ketiga, lakukan pemeliharaan dengan benar agar ternak tumbuh dengan sehat dan produktif.
Keempat, panen setelah proses pemeliharaan selama beberapa minggu. Ayam broiler biasanya dipanen setelah usianya mencapai 5-6 minggu. Pastikan untuk memotong ayam dengan benar agar tidak merusak daging.
Kelima, jual ayam broiler dengan harga yang sesuai dengan pasar agar usaha ternak ayam broiler dapat menghasilkan keuntungan yang optimal.
Persiapan Peternakan Ayam Pedaging
Dalam menyiapkan peternakan ada beberapa hal aspek dasar yang perlu disiapkan terlebih dahulu, kami sebagai dasar kami rangkum beberapa langkah dasar yang perlu dilakukan dalam persiapan peternakan ayam:
- Menentukan Skala Peternakan. Dalam hal ini kita perlu tahu seberapa besar kita akan membuat peternakan ini. Berapa banyak ayam yang ingin Anda ternakkan, seberapa luas lahan yang diperlukan, dan moda usaha yang harus dikeluarkan?
- Membuat Kandang, Kita perlu membuat kandang sesuai dengan kebutuhan ayam. Kandang harus memiliki ukuran yang cukup besar untuk dapat menampung ayam serta memberikan ruang gerak yang cukup bagi hewan ternak. Perlu perhatikan kandang juga harus memiliki ventilasi yang baik dan pencahayaan dari sinar matahari yang cukup.
- Menyiapkan Pakan, Hewan ternak harus diberikan makanan yang seimbang dan bergizi. Ayam broiler membutuhkan makanan dengan kandungan protein, karbohidrat, lemak, mineral, dan vitamin dalam jumlah yang cukup seimbang. Pakan ternak dapat anda dapatkan di toko peternakan atau membuatnya sendiri dengan membeli bahan-bahan yang diperlukan.
- Menyiapkan peralatan, Sediakan peralatan pendukung peternakan mulai dari tempat makan, tempat minum, hingga peralatan pemeliharaan kandang, alat ukur seperti termometer, dan lain-lain.
- Sumber Air, Kita perlu menyediakan sumber air bersih yang cukup untuk ayam. Sebagai hewan ternak ayam membutuhkan air minum yang cukup untuk tumbuh dan berproduksi dengan baik. Sumber air harus mudah diakses dan bersih dari sumber pencemaran.Sediakan sumber air yang mudah diakses oleh ayam dan pastikan air tersebut bersih dan tidak tercemar.
- Tenaga kerja, Meski bersidap opsional ketika anda baru memulai usaha tidak ada salahnya anda mulai menyiapkan dana yang cukup untuk membayar tenaga kerja. Dengan bantuan tenaga kerja yang bertanggung jawab anda akan terbantu dalam mengelola peternakan.
- Persiapan Dana, Pastikan Anda mempersiapkan dana yang cukup untuk operasioanal peternakan, dana akan digunakan membeli ayam, membeli makanan, membeli peralatan, dan membayar tenaga kerja. Hitung secara matang biaya yang akan dikeluarkan dan pastikan Anda memiliki sumber dana yang cukup.
- Perijinan, Kita perlu memahami peraturan yang berlaku di bidang peternakan ayam di wilayah dimana kita akan memulai usaha. Datangi dinas peternakan terkait untuk mendapatkan izin usaha peternakan.Izin diperlukan agar usaha kita terdata secara resmi dan tidak menimbulkan masalah hukum dikemudian dari beberapa wilayah mungkin memiliki peraturan khusus yang harus diikuti.
Kami akan jelaskan tahapannya pada penjelasan dibawah ini secara mendetail mengenai tahapan beternak ayam potong broiler untuk pemula.
Ternak Ayam Broiler Skala Kecil 100 Ekor
Sebagai bahan belajar kita menentukan skala peternakan ayam broiler skala kecil dengan 100 ekor menjadi pilihan terbaik pemula untuk belajar beternak ayam potong broiler. Dengan ternak ayam broiler 100 ekor skala peternakan nya masih terbilang mudah jika ad resiko gagal modal yang digunakan tidak besar sehingga meminimalisir kerugian.
Dengan 100 ekor ayam broiler kita dapat membuat peternakan ayam potong yang mudah dan menguntungkan. Modal yang diperlukan untuk memulai bisnis ayam potong dengan 100 ekor mulai dari Rp. 3.000.000 , dengan hasil pendapatan hingga Rp.5.000.000 setiap bulan nya.
Anda Tertarik untuk memulai usaha ternak ayam ini dengan modal 100 ekor, tentu kedepan nya kita bisa menaikan skala peternakan jika usaha ini permintaan nya semakin berkembang. Tahapan memulai nya kami jelaskan sebagi berikut.
Persiapan Membuat Kandang Ayam
Untuk membuat kandang ayam broiler, pertama-tama Anda perlu mempertimbangkan ukuran kandang yang akan dibangun. Ukuran kandang yang tepat akan tergantung pada jumlah ayam yang akan diisikan ke dalamnya dan juga faktor lain seperti ketersediaan ruang, budget, dan kebutuhan ayam tersebut. Sebagai contoh, untuk kandang ayam broiler dengan ukuran standar, Anda perlu menyiapkan ruangan seluas minimal 4 meter persegi untuk setiap 100 ekor ayam.
Selain itu, Anda juga perlu mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti sirkulasi udara, pencahayaan, dan kelembapan. Ayam broiler membutuhkan udara yang segar dan cukup cahaya, sehingga kandang harus memiliki sistem ventilasi yang baik dan pencahayaan yang cukup. Selain itu, kelembapan di dalam kandang juga harus dijaga agar tidak terlalu lembab, karena kelembapan yang tinggi dapat menyebabkan masalah kesehatan pada ayam.
Setelah mempertimbangkan faktor-faktor tersebut, langkah selanjutnya adalah membuat struktur kandang itu sendiri. Anda bisa membuatnya dari kayu atau bahan lain yang tahan lama dan kuat, sesuai dengan kebutuhan dan budget Anda. Pastikan bahwa struktur kandang tersebut terbuat dari material yang tidak mudah busuk atau rusak, dan juga mudah dibersihkan.
Jenis Kandang Ayam
Jenis Kandang | Keterangan | Kelebihan | Kekurangan |
---|---|---|---|
Tipe panggung tanpa alas | Kandang ini tidak memiliki alas di bawahnya sehingga kotoran ayam langsung jatuh ke tanah. | Lebih bersih | Lebih sulit dan memerlukan biaya yang lebih tinggi untuk pembuatannya. |
Tipe panggung dengan alas | Kandang ini memiliki alas ternak yang lebih tipis dibandingkan tipe litter. | – | – |
Tipe litter | Kandang ini memiliki alas ternak yang cukup tebal. | Lebih mudah dibuat dan lebih murah. | Perawatannya cenderung lebih rumit. Setelah masa satu kali panen, alas ternak harus diganti atau dikeringkan lagi untuk mendapatkan alas baru dan menghilangkan kotoran ayam yang mengendap. |
Untuk memilih jenis kandang Ternak Ayam Broiler, kita dapat sesuaikan dengan umur ayam. Kandang indukan diperuntukan untuk ayam berumur 2 minggu hingga 1 bulan, sedangkan untuk ayam berusia remaja atau berumur 1-3 bulan disebut kandang indukan yang dibesarkan untuk ayam dewasa. Untuk jenis pedaging, tipe kandang yang dapat kita pilih adalah tipe panggung atau tipe postal. Masing masing memiliki kelebihan dan kekurangan untuk tipe panggung cenderung lebih bersih dan efisien namun kekurangannya dari sisi biaya memerlukan biaya yang cukup besar, sedangkan kandang tipe postal atau litter relatif lebih murah namun perawatannya cenderung lebih rumit.
Lokasi kandang
Untuk ternak ayam broiler, lokasi yang ideal adalah tempat yang memiliki akses mudah ke air, pakan, dan sumber energi, serta terlindung dari ancaman cuaca ekstrim seperti hujan lebat atau panas terik.
Memiliki arah membujur dari timur ke barat Selain itu, kandang harus memiliki ventilasi yang cukup untuk menjaga udara segar dan mencegah penyakit yang disebabkan oleh kelembapan.
Lokasi kandang juga harus memperhitungkan faktor keamanan, seperti ancaman serangan binatang buas atau pencurian. Kandang harus dapat terlindung dari ancaman-ancaman tersebut, serta mudah dijaga dan dibersihkan.
Kandang yang ideal untuk ternak ayam broiler juga harus memiliki luas yang cukup untuk menampung jumlah ayam yang akan diperah. Biasanya, setiap ekor ayam broiler memerlukan sekitar 0,1 meter persegi ruang untuk tumbuh dengan baik. Jadi, jika Anda berencana untuk ternak 1000 ekor ayam broiler, maka Anda perlu memiliki kandang dengan luas setidaknya 100 meter persegi
Menyiapkan Peralatan Peternakan Ayam
Kita sudah menyiapkan kandang sebelumnya sekarang kita perlu menyiapkan peralatan untuk perawatan dan pembesaran ayam ternak, ada beberapa peralatan yang dibutuhkan diantaranya sebagai berikut :
Peralatan | Deskripsi |
---|---|
Tempat Pakan dan Minum | Wadah untuk memberikan makan dan minum kepada ayam |
Alat Pemanas | Alat yang digunakan untuk menjaga suhu kandang agar tetap hangat |
Termometer | Alat yang digunakan untuk mengetahui suhu ruangan saat ini |
Ember dan Gayung | Alat yang digunakan untuk mengambil pakan dan air minum |
Sekop dan Selang | Alat yang digunakan untuk membersihkan kandang |
Kawat | Alat yang digunakan untuk menahan tempat pakan di atas lantai agar tidak mudah tumpah |
Drum | Alat yang digunakan untuk menampung sampah dan kotoran |
Kandang | Tempat untuk menampung ayam |
Kalender | Alat yang digunakan untuk mencatat jadwal perawatan dan pemberian makan |
Dari berbagai peralatan yang disebutkan ada 2 peralatang jenis peralatan yang perlu diperhatikan yaitu tempat pakan dan tempat minum. jenis peralatan ini harus disesuaikan dengan kebutuhan hewan ternak.
Jenis Tempat Pakan Ayam
Tempat pakan dan minum ayam juga perlu diperhatikan. Tempat pakan berfungsi agar pakan tidak tercecer. Tempat pakan berbeda antara ayam kecil dan ayam besar. Berikut adalah beberapa jenis tempat pakan ayam:
- Feeder Chick Tray: tempat pakan untuk DOC dengan bentuk seperti nampan untuk memudahkan DOC makan. Dapat digunakan untuk DOC sampai ayam berumur tujuh hari. Namun, kelemahannya adalah pakan mudah tercampur dengan sekam atau kotoran ayam sehingga harus sering dibersihkan.
- Baby Chick Feeder: tempat pakan yang biasa digunakan untuk DOC seperti feeder chick tray. Namun, kelebihannya adalah sekam dan kotoran ayam tidak mudah masuk dan tercampur dengan pakan, sehingga pakan lebih bersih dan tidak mudah tercecer.
- Tempat pakan galon (tabung) / gantung (hanging feeder): terdiri atas bagian piringan dan tabung yang dikaitkan oleh kawat. Tingginya bisa diatur sesuai dengan umur ayam sehingga bisa mengatur sedikit atau banyaknya pakan yang keluar dari piringan. Digunakan ketika broiler sudah berumur tujuh hari, namun awalnya hanya bagian piringannya yang dipakai. Ada tiga ukuran galon, yaitu 7 kg, 5 kg, dan 3 kg.
- Tempat Pakan Ayam Otomatis (Pan Feeder System): tempat pakan dengan teknologi terbaru yang berfungsi untuk mendistribusikan pakan kepada ayam secara berkala dengan otomatis, sehingga mengurangi terjadinya kesalahan manusia (human error). Sehingga bobot ayam tetap terjaga. Pergerakan pakan dibantu oleh motor listrik.
Jenis Tempat Minum Ayam
ada 2 jenistempat minum yang bisa kita gunakan untuk memenuhi kebutuhan air minum hewan ternak dalam hal ini adalah ayam berikut diantaranya :
Jenis Tempat Minum Ayam Manual:
- Pan Feeder : merupakan tempat minum yang terbuat dari bahan plastik atau metal dengan bentuk seperti wadah. Pan feeder terdiri dari bagian piringan dan tabung yang dikaitkan oleh kawat.
- Nipple Drinkers : merupakan tempat minum yang terbuat dari bahan metal dengan bentuk seperti baut yang terpasang di bagian atas wadah. Ayam dapat meminum air melalui celah kecil di ujung nipple.
- Cup Drinkers : merupakan tempat minum yang terbuat dari bahan plastik atau metal dengan bentuk seperti cangkir. Ayam dapat meminum air melalui celah di tepi wadah.
- Water Trough : merupakan tempat minum yang terbuat dari bahan plastik atau metal dengan bentuk seperti parit. Water trough biasanya digunakan untuk ayam besar.
- Water Bowl : merupakan tempat minum dengan bentuk seperti mangkuk yang terbuat dari bahan plastik atau metal. Water bowl biasanya digunakan untuk ayam kecil seperti DOC (day old chick) atau ayam hias.
Jenis Tempat Minum Ayam Otomatis:
- Automatic Drinkers : merupakan tempat minum yang terbuat dari bahan plastik atau metal dengan bentuk seperti pan feeder yang dilengkapi dengan sistem otomatis. Automatic drinkers biasanya dilengkapi dengan sensor yang akan mengalirkan air ke tempat minum ketika ayam membutuhkannya.
- Water Tank : merupakan tempat minum yang terbuat dari bahan plastik atau metal dengan bentuk seperti tabung yang diisi dengan air. Water tank biasanya dilengkapi dengan sistem otomatis yang akan mengalirkan air ke tempat minum ketika ayam membutuhkannya.
- Water Dispenser : merupakan tempat minum yang terbuat dari bahan plastik atau metal dengan bentuk seperti botol yang diisi dengan air. Water dispenser biasanya dilengkapi dengan sistem otomatis yang akan mengalirkan air ke tempat minum ketika ayam membutuhkannya.
Pemilihan Bibit Ayam
Tahapan Pemilihan bibit ayam merupakan salah satu proses memilih ayam yang akan digunakan untuk dikembangbiakkan menjadi ayam ternak. Proses ini sangat penting karena dengan menggunakan bibit yang baik akan mempengaruhi hasil produksi daging dan keuntungan usaha yang diperoleh dari usaha ternak ayam broiler.
Sebagai salah satu jenis ayam yang sering dibudidayakan untuk bisnis ternak pedaging. Ayam broiler sendiri memiliki beberapa jenis varian berbeda yang tercipta dari hasil persilangan dan genetika.
Hasil persilangan ini bertujuan untuk menghasilkan strain ayam broiler yang beragam, sehingga terjadi peningkatan kualitas daging. Khusus di Indonesia, beberapa mengenal beberapa jenis ayam broiler yang banyak dibudidayakan diantaranya Cobb, Ross, dan Hybro.
- Cobb dikembangkan dan populer di lebih dari 60 negara dengan fokus pengembangan untuk memperbaiki performa rasio pemberian pakan dan memiliki pembentukan daging dada yang baik.
- Strain Ross dikembangkan untuk memiliki rasio jumlah berat pakan per kilogram hidup ayam ras pedaging yang efisien, pertumbuhan yang cepat, dan daya tahan hidup yang lebih baik.
- Strain Hybro memiliki fokus pengembangan untuk ketahanan daya hidup, performa yang baik di daerah tropis, dan ketahanan terhadap penyakit ascites.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan bibit ayam broiler adalah:
Saat melakukan pembibitan ayam, kamu disarankan untuk memerhatikan beberapa poin penting di bawah ini:
- Gerakan yang aktif, sehat, dan tidak mengalami cacat fisik atau sakit.
- Bibit harus memiliki tubuh yang bulat, gemuk, dan berisi.
- Bibit harus memiliki bulu yang tidak terlihat kusam, sehat, dan mengilap.
- Daerah di sekitar anus tidak kotor, mata terlihat tajam, dan hidung bersih.
- Kualitas genetik: Memilih bibit dari perusahaan pembenihan yang terpercaya dan memiliki reputasi baik dalam menghasilkan bibit ayam dengan kualitas genetik yang baik.
- Kondisi fisik: Memilih bibit yang sehat, aktif, dan tidak menunjukkan tanda-tanda penyakit, serta memiliki pertumbuhan yang normal.
- Usia: Memilih bibit yang masih muda, sekitar 1-2 minggu setelah lahir, agar memiliki kemampuan pertumbuhan yang optimal.
- Jumlah: Memilih jumlah bibit yang sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas pemeliharaan yang tersedia.
Berapa Harga Bibit Ayam Potong Broiler ?
Terdapat dua jenis bibit ayam broiler yang umum dijumpai dan dijual di Indonesia, yaitu ayam broiler super dan ayam broiler polos. Untuk jenis bibit broiler super adalah jenis bibit ayam yang sudah dilakukan vaksinasi saat baru menetas, sedangkan untuk jenis bibit broiler polos adalah bibit ayam yang belum dilakukan vaksinasi.
Dari namanya ayam broiler super ini memiliki kualitas yang lebih baik, dengan bobot badan mulai dari 35 hingga 40 gram, dengan ciri bulu yang cerah, kaki dan paruh yang berwarna kuning cerah, tidak cacat genetik, suara yang nyaring, dan gerakan yang gesit dan lincah.
Untuk ayam broiler polos dari sisi kualitas memang dibawah jenis super, dengan ciri tubuh yang normal dengan kaki berwarna pucat, dengan bulu yang tidak tumbuh dengan sempurna, dan sifat rentan dengan kondisi iklim tempatnya berada.
Ayam broiler super lebih diminati karena sudah terjamin tahan terhadap penyakit, namun harganya biasanya lebih tinggi dibandingkan dengan ayam broiler polos. Harga bibit ayam polos biasanya berkisar antara 6.000 hingga 15.400 rupiah per ekor, sedangkan harga bibit ayam super berkisar antara 9.500 hingga 18.000 rupiah per ekor. Harga tersebut dapat berbeda tergantung pada daerah masing-masing.
Pemberian Pakan Ayam Broiler
Pemberian pakan pada ayam broiler merupakan faktor penting dalam menentukan pertumbuhan dan produktivitas ayam. Ayam broiler membutuhkan pakan yang seimbang dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral agar dapat tumbuh dengan optimal.
Pemberian pakan pada ayam broiler harus diperhatikan agar tidak terjadi kekurangan atau kelebihan nutrisi. Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan pertumbuhan ayam terhambat, sedangkan kelebihan nutrisi dapat menyebabkan konsumsi pakan yang tidak efisien dan meningkatkan biaya pakan.
Untuk pemberian pakan pada ayam broiler, disarankan untuk memberikan pakan yang telah dicerna dengan baik. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan pakan yang telah diolah seperti pakan kering atau pakan basah. Pakan kering biasanya terdiri dari bahan-bahan seperti jagung, gandum, dan bahan protein nabati atau hewani. Sedangkan pakan basah biasanya terdiri dari bahan-bahan seperti kacang-kacangan, tepung ikan, dan bahan protein nabati atau hewani.
Selain itu, penting untuk memperhatikan jenis pakan yang sesuai dengan umur ayam broiler. Ayam broiler memiliki fase pertumbuhan yang terbagi menjadi beberapa tahap, seperti starter, grower, dan finisher. Pada fase starter, ayam broiler membutuhkan pakan yang tinggi protein dan lemak. Pada fase grower, ayam broiler membutuhkan pakan yang tinggi protein dan lemak, namun dengan kadar yang lebih rendah dibandingkan fase starter. Pada fase finisher, ayam broiler membutuhkan pakan yang tinggi protein, namun dengan kadar yang lebih rendah dibandingkan fase grower.
Pakan Fase Starter
Fase starter adalah tahap pertumbuhan pertama dari ayam broiler, dimulai dari usia 0-3 minggu. Pada fase ini, ayam broiler membutuhkan pakan yang tinggi protein dan lemak agar dapat tumbuh dengan optimal.
Pakan fase starter biasanya terdiri dari bahan-bahan seperti jagung, gandum, dan bahan protein nabati atau hewani seperti tepung ikan, tepung kacang-kacangan, atau tepung daging. Protein yang tinggi diperlukan untuk mempercepat pertumbuhan dan perkembangan organ, serta menunjang sistem imun ayam broiler.
Bahan-bahan tersebut dicampurkan sesuai dengan perbandingan yang tepat agar dapat memenuhi kebutuhan nutrisi ayam broiler pada fase ini. Pakan fase starter biasanya memiliki kandungan protein yang lebih tinggi dibandingkan pakan fase grower atau finisher, yaitu sekitar 22-24%. Selain itu, pakan fase starter juga memiliki kandungan lemak yang tinggi, yaitu sekitar 3-4%.
Selain itu, pakan fase starter juga harus mengandung vitamin dan mineral yang cukup untuk memenuhi kebutuhan ayam broiler pada fase ini. Vitamin dan mineral tersebut diperlukan untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan organ, serta menjaga sistem imun ayam broiler.
Pada fase starter, takaran pakan yang diberikan kepada ayam harus dihitung dengan tepat agar pertumbuhan dan pengembangan tubuh ayam dapat berlangsung secara optimal.
Kebutuhan energi metabolisme ayam pada fase ini adalah 2800-3500 kkal/kg. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, diperlukan asupan nutrisi yang tepat, yaitu protein 22-24%, lemak 2.5%, serat kasar 4%, kalsium 1%, dan fosfor 0.7-0.9%.
Pakan fase Grower
Pakan ayam broiler fase Grower adalah pakan yang diberikan kepada ayam broiler selama fase pertumbuhan yang berlangsung sekitar 4-6 minggu. Fase ini biasanya dimulai setelah ayam berumur sekitar 4-6 minggu. Selama fase ini, ayam broiler membutuhkan asupan nutrisi yang cukup tinggi untuk mempercepat pertumbuhan dan pengembangan tubuh.
Pakan fase Finisher
Pakan ayam broiler fase Finisher adalah pakan yang diberikan kepada ayam broiler selama fase akhir pertumbuhan yang berlangsung sekitar 2-4 minggu sebelum dipotong. Selama fase ini, ayam broiler membutuhkan asupan nutrisi yang lebih rendah dibanding fase Grower, namun masih cukup tinggi untuk mempertahankan pertumbuhan dan pengembangan tubuh serta meningkatkan kualitas daging.
Komposisi pakan ayam broiler fase Grower dan Finisher biasanya terdiri dari berbagai bahan pakan seperti tepung kedelai, tepung ikan, tepung jagung, tepung gandum, tepung kacang-kacangan, dan beberapa mineral dan vitamin yang diperlukan oleh ayam broiler. Komposisi pakan tersebut dapat berbeda tergantung pada tujuan dan kebutuhan nutrisi ayam broiler yang ingin dicapai.
Untuk ayam fase grower dan finisher, kualitas pakan yang tepat sangat penting untuk menunjang pertumbuhan dan pengembangan tubuh yang optimal.
Kebutuhan energi metabolisme ayam pada fase ini adalah 2900-3400 kkal. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, diperlukan asupan nutrisi yang tepat, yaitu protein 18.1-21.2%, lemak 2.5%, serat kasar 4.5%, kalsium 1%, dan fosfor 0.7-0.9%. Penggemukan merupakan salah satu tujuan utama pada fase ini, sehingga kebutuhan nutrisi harus dipenuhi secara tepat.
Selain menggunakan pakan komersial, Anda juga dapat mencoba membuat pakan alternatif agar lebih hemat biaya. Salah satu pakan alternatif yang dapat diberikan kepada ayam broiler adalah maggot (larva lalat). Namun, pastikan bahwa pakan alternatif tersebut mengandung nutrisi yang cukup dan tidak mengandung zat yang merugikan kesehatan ayam.
Selain itu, perhatikan juga frekuensi pemberian pakan. Ayam broiler membutuhkan pakan yang cukup setiap hari, sehingga pemberian pakan harus dilakukan secara teratur. Juga pastikan bahwa pakan tersedia secara terus-menerus selama 24 jam. Ini bertujuan agar ayam broiler dapat mengonsumsi pakan sesuai kebutuhannya.
Untuk menjaga kualitas pakan, sebaiknya simpan pakan dalam wadah yang kering dan terlindung dari kelembapan. Jangan lupa untuk membersihkan wadah pakan secara teratur agar terhindar dari kontaminasi bakteri atau jamur. Selain itu, perhatikan juga kondisi pakan, sebaiknya hindari pakan yang terlihat kusam, rusak, atau terlalu basah atau terlalu kering. Pakan yang terkontaminasi atau tidak segar dapat menyebabkan penyakit pada ayam broiler.
Selain pakan, air juga merupakan faktor penting dalam pemberian pakan pada ayam broiler. Ayam broiler membutuhkan air yang cukup dan segar agar dapat mengonsumsi pakan dengan baik. Juga pastikan bahwa sumber air yang digunakan bersih dan terhindar dari kontaminasi.
Pemberian pakan pada ayam broiler harus diperhatikan agar dapat memaksimalkan pertumbuhan dan produktivitas ayam. Pastikan bahwa pakan yang diberikan berkualitas, sesuai dengan umur ayam, dan tersedia secara terus-menerus. Juga perhatikan jumlah pakan yang diberikan sesuai kebutuhan ayam, serta perhatikan kondisi pakan dan air yang digunakan.
Pakan merupakan 70% biaya pemeliharaan. Pakan yang diberikan harus memberikan zat pakan (nutrisi) yang dibutuhkan ayam, yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral, sehingga pertambahan berat badan perhari (Average Daily Gain/ADG) tinggi. Pemberian pakan dengan sistem ad libitum (selalu tersedia/tidak dibatasi).
Perawatan & Pemeliharaan
Pemeliharaan ayam DOC (day old chicks) merupakan salah satu tahapan penting dalam usaha ternak ayam. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam teknis pemeliharaan ayam DOC, yaitu:
- Pada minggu pertama, segera setelah ayam DOC dipindahkan ke tempat pemeliharaan, diberi air minum hangatkita juga bisa berikan tambahan vitamin. Selain itu, juga diberikan pakan dengan kebutuhan minimal 13 gr per ekor atau 1,3 kg untuk 100 ekor ayam. Pada awal pemeliharaan, pakan diberikan berbentuk butiran-butiran kecil (crumbles).
- Mulai hari ke-2, air minum sudah dapat diberikan berupa air dingin lalu pada hari ke 4, sudah dapat dilakukan vaksinasi pertama.
- Pada minggu kedua, pemeliharaan masih memerlukan pengawasan yang intensif namun tidak sebesar minggu pertama. Suhu pemanas dapat dikurangi. Kebutuhan pakan pada minggu kedua adalah 33 gr per ekor atau 3,3 kg untuk 100 ekor ayam.
- Pada minggu ketiga, pemanas sudah tidak diperlukan pada siang hari yang terik. Kebutuhan pakan adalah 48 gr per ekor atau 4,8 kg untuk 100 ekor. dan pada akhir minggu ini, juga harus dilakukan vaksinasi kedua menggunakan vaksin ND strain Lasotta baik dengan metode suntikan atau air minum. Jika menggunakan air minum, sebaiknya ayam tidak diberi air minum terlebih dahulu agar merasa haus dan meminum air mengandung vaksin sebanyak-banyaknya.
- Pada minggu keempat, pemanas sudah tidak diperlukan sama sekali karena bulu ayam sudah lebat. Pada umur 28 hari, dilakukan sampling berat badan untuk mengontrol tingkat pertumbuhan ayam. Kebutuhan pakan adalah 65 gr per ekor atau 6,5 kg untuk 100 ekor ayam. Pada umur ini, ayam mulai rentan terhadap penyakit, sehingga perlu kontrol yang lebih intensif.
- Pada minggu kelima, yang perlu diperhatikan adalah tatalaksana lantai kandang. Karena jumlah kotoran yang dikeluarkan ayam sudah tinggi, perlu dilakukan pengadukan dan penambahan alas lantai untuk menjaga lantai tetap kering. Kebutuhan pakan adalah 88 gr per ekor atau 8,8 kg untuk 100 ekor ayam. Pada umur 35 hari, dilakukan sampling penimbangan ayam untuk mengetahui bobot rata-rata ayam
- Pada minggu keenam, kebutuhan pakan adalah 115 gr per ekor atau 11,5 kg untuk 100 ekor ayam. Pada umur 42 hari, dilakukan vaksinasi ketiga menggunakan vaksin IB (Infectious Bronchitis) melalui suntikan atau air minum.
- Pada minggu ketujuh hingga panen, kebutuhan pakan adalah 135 gr per ekor atau 13,5 kg untuk 100 ekor ayam. Selain itu, juga perlu diperhatikan kebersihan kandang, ketersediaan air minum yang selalu tersedia, dan kontrol terhadap penyakit yang mungkin muncul. Panen biasanya dilakukan pada umur 7-8 minggu, tergantung pada tujuan usaha ternak ayam yang akan dicapai.
Jadi, pemeliharaan ayam DOC merupakan tahap yang sangat penting dalam usaha ternak ayam. Perlu diperhatikan beberapa hal seperti pemberian air minum dan pakan yang sesuai, vaksinasi, kontrol terhadap pertumbuhan dan kesehatan ayam, serta kebersihan kandang. Dengan demikian, ayam akan tumbuh dengan sehat dan memiliki bobot yang sesuai dengan tujuan usaha ternak yang diinginkan.
Penyakit Ayam Ternak
Terdapat beberapa penyakit yang sering menyerang ayam broiler, di antaranya adalah:
- Infeksi klostridium: merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri klostridium yang dapat menyerang sistem pencernaan ayam. Gejala-gejala yang muncul adalah dehidrasi, kram perut, dan kejang-kejang. Penyakit ini dapat menyebabkan kematian yang tinggi pada ayam.
- Infeksi mycoplasma: merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri mycoplasma yang menyerang sistem pernapasan ayam. Gejala-gejala yang muncul adalah batuk, sesak napas, dan produksi lendir yang berlebihan. Penyakit ini dapat menyebabkan kematian yang tinggi pada ayam.
- Infeksi Newcastle disease: merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus Newcastle disease yang menyerang sistem pernapasan, pencernaan, dan sistem kekebalan tubuh ayam. Gejala-gejala yang muncul adalah demam, batuk, sesak napas, produksi lendir yang berlebihan, kejang-kejang, dan kematian yang tinggi.
- Infeksi Gumboro disease: merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus Gumboro disease yang menyerang sistem kekebalan tubuh ayam. Gejala-gejala yang muncul adalah demam, produksi lendir yang berlebihan, kejang-kejang, dan kelemahan otot.
- Infeksi coccidiosis: merupakan penyakit yang disebabkan oleh protozoa coccidian yang menyerang sistem pencernaan ayam. Gejala-gejala yang muncul adalah diare, penurunan nafsu makan, dan penurunan pertumbuhan.
Untuk mencegah terjadinya penyakit pada ayam broiler, perlu dilakukan vaksinasi secara rutin sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, serta menjaga kebersihan kandang dan lingkungan ternak. Selain itu, juga perlu diperhatikan pemberian pakan yang seimbang dan nutrisi yang cukup, serta menjaga agar air minum selalu tersedia dan segar.
Vaksinasi Ayam
Vaksinasi adalah salah satu cara untuk mencegah penyakit pada ternak Ayam Pedaging. Ini merupakan tindakan awal yang dilakukan oleh peternak untuk mencegah masuknya penyakit ke dalam tubuh ayam broiler. Selain itu, vaksinasi juga bermanfaat untuk meningkatkan kekebalan tubuh ayam. Ada 3 metode vaksinasi pada ayam potong broiler, yaitu disuntikkan, diteteskan pada mata, dan dicampurkan pada air minum. Metode yang paling sering digunakan adalah vaksinasi melalui air minum karena mudah dan cukup efektif.
Vaksin yang biasa digunakan untuk ayam pedaging adalah vaksin inaktif dengan subtipe yang sama pada unggas sehat, yang juga berguna untuk mengatasi ayam pilek. Ayam pedaging dapat diberikan vaksin saat berumur 4 hari dengan cara suntik subkutan atau melalui cara lain seperti tetes mata, tetes hidung, dan metode spray. Metode yang paling mudah dilakukan adalah vaksinasi melalui tetes mata dan hidung. Jadwal pemberian vaksin terdiri dari pemberian vaksin ND strain F pada ayam umur 3 hingga 4 hari dan ayam umur 21 hari, pemberian vaksin Gumboro pada ayam umur 10 hari, dan pemberian vaksin ND strain K (Komacox) pada ayam umur 42 hari.
Untuk pemberian mineral, vitamin, dan obat antibiotik, anak ayam umur 1 hingga 2 hari dapat diberikan vitamin, mineral, dan obat antibiotik yang merupakan obat anti stress. Anak ayam umur 3 hingga 5 hari diberikan bahan makanan yang mengandung vitamin dan mineral atau feed suplement. Anak ayam umur 6 hari ke atas diberikan obat pencegah penyakit berak darah (coccidiosis) yaitu coccidiostat secara rutin setiap 3 hari berturut-turut, kemudian 2 hari berhenti, dan seterusnya. Jadwal vaksinasi pada ayam biasanya disesuaikan dengan usaha ternak yang dilakukan. Untuk ayam petelur, vaksinasi biasanya dilakukan pada umur 7-8 hari, 14 hari, dan 21 hari. Sedangkan untuk ayam broiler, vaksinasi biasanya dilakukan pada umur 4 hari, 14 hari, dan 35 hari.
Panen & Pasca Panen Ayam Potong
Setelah berumur 30 hari, kamu sudah dapat melakukan panen atau proses pengambilan ayam potong yang siap dipasarkan. Sebelum melakukan panen, pastikan bahwa ayam telah memenuhi standar ukuran dan bobot yang diinginkan.
Proses Panen
Saat melakukan panen, hindari menangkap ayam secara bersamaan atau menumpukkan ayam yang sudah dipanen di sudut kandang, karena dapat menyebabkan kondisi ayam menjadi tidak baik dan bahkan dapat menyebabkan kematian. Sebaiknya menangkap ayam dengan cara yang lembut, dengan memegang kaki ayam secara perlahan, lalu pegang bagian dada dan angkat ke atas. Jangan menangkap ayam dengan menarik salah satu sayap ayam, karena hal tersebut dapat membuat ayam menjadi tidak bisa diam dan mudah lepas lagi. Ayam yang sudah ditangkap sebaiknya diikat kakinya.
Setelah selesai melakukan panen, jangan lupa untuk melakukan pengapuran pada bagian lantai dan dinding kandang untuk sanitasi. Ini bertujuan untuk membersihkan kandang dari kotoran dan mencegah masuknya penyakit yang disebabkan oleh kuman dan bakteri.
Saat ayam sudah siap dijual, pastikan untuk menimbang bobotnya ketika masih hidup, karena ayam pedaging biasanya dijual per bobot ketika ia masih hidup. Selain itu, pastikan untuk memenuhi standar keamanan pangan dan kebersihan yang ditetapkan oleh pemerintah agar ayam yang dijual layak untuk dikonsumsi oleh konsumen.
Pasca Panen Ayam Potong
Setelah melakukan panen atau proses pengambilan ayam potong yang siap dipasarkan, ada beberapa tahapan yang harus dilakukan setelahnya, yaitu:
- Timbang bobot ayam: Saat ayam sudah siap dijual, pastikan untuk menimbang bobotnya ketika masih hidup, karena ayam pedaging biasanya dijual per bobot ketika ia masih hidup.
- Pencucian ayam: Selanjutnya, ayam yang sudah ditimbang harus dicuci dengan air bersih agar terbebas dari kotoran atau sisa pakan yang menempel di tubuhnya.
- Pemotongan ayam: Setelah dicuci, ayam harus dipotong sesuai dengan kebutuhan pasar. Ayam potong dapat dipotong menjadi beberapa bagian, seperti dada, paha, serta bagian lainnya.
- Penyimpanan ayam: Setelah dipotong, ayam harus segera disimpan di dalam lemari es agar tidak mudah rusak. Selain itu, jangan lupa untuk memperhatikan kebersihan saat menyimpan ayam di dalam lemari es.
- Pemasaran ayam: Setelah ayam dipotong dan disimpan di dalam lemari es, selanjutnya adalah proses pemasaran ayam. Ayam potong dapat dijual kepada pengusaha restoran, hotel, atau kepada konsumen rumah tangga yang membutuhkan.
- Pemeliharaan kandang: Setelah proses panen selesai, jangan lupa untuk melakukan pemeliharaan kandang agar terbebas dari kotoran dan bakteri. Lakukan pembersihan secara rutin dan pastikan kandang selalu terbebas dari bahan-bahan yang dapat merusak kesehatan ayam.
Modal Ternak Ayam Potong Broiler
Modal yang dibutuhkan untuk ternak ayam potong broiler tergantung dari beberapa faktor, seperti jumlah ayam yang akan diternakkan, lokasi ternak, serta sistem ternak yang digunakan.
Dalam kesempatan kali ini kita akan menghitung kebutuhan modal ternak ayam potong broiler dengan kapasitas 100 ekor.
Biaya (Modal Tetap) | Jumlah | Total |
---|---|---|
Kandang ayam ukuran | Rp 2.500.000 | |
Tempat pakan | Rp 100.000 | |
Tempat minum | Rp 75.000 | |
Sewa lahan | Rp 3.000.000 | |
Total biaya modal tetap | Rp 5.675.000 |
Biaya penyusutan: (Rp 5.675.000 x 0,8%) / 5 tahun : Rp 282.000
Biaya (Operasional) | Jumlah | Total |
---|---|---|
Bibit ayam | 100 ekor x Rp 6.000 | Rp 600.000 |
Pakan untuk 100 ekor | 100 ekor x Rp 19.150 | Rp 1.915.000 |
Obat dan vaksin | 1 set x Rp 120.000 | Rp 120.000 |
Listrik | 1 bulan x Rp 150.000 | Rp 150.000 |
Total biaya operasional | Rp 2.785.000 |
Perhitungan Keuntungan
Dengan jumlah ayam potong yang dibudidayakan sebanyak 100 ekor, didapatkan Mortalitas 3%, sehingga jumlah ayam yang berhasil dipanen adalah sebanyak 97 ekor. Bobot ayam yang bisa dipanen setelah 35 hari pemeliharaan adalah 2 kg/ekor. Dengan harga penjualan ayam potong/kg adalah Rp.25.000, artinya, hasil penjualan yang bisa didapatkan dari 1 ekor ayam broiler adalah Rp.50.000
Total pendapatan = 97 ekor x 2 kg/ekor x Rp 25.000/kg = Rp 4.850.000
keuntungan = 4.850.000 – 2.785.000 – 282.000 = 2.783.000
Jadi, keuntungan Anda adalah sebesar Rp 2.783.000.
waktu yang dibutuhkan untuk balik modal (bulan) = 5.675.000 / (4.850.000 – 2.785.000 – 282.000)
Dengan menggunakan rumus ini, waktu yang dibutuhkan untuk balik modal adalah sekitar 2,2 bulan.
Pemasaran Ayam Potong
Untuk memasarkan ayam potong broiler, Anda dapat memanfaatkan berbagai cara, seperti:
- Menjual langsung ke konsumen: Anda dapat menjual ayam potong broiler langsung ke konsumen dengan menawarkannya di pasar tradisional atau di toko kelontong.
- Menjual ke pedagang: Anda dapat menjual ayam potong broiler ke pedagang yang akan menjualnya kembali ke konsumen di pasar atau toko kelontong.
- Menjual melalui online: Anda dapat menjual ayam potong broiler melalui platform e-commerce seperti Tokopedia atau Bukalapak.
- Menjual ke restoran atau rumah makan: Anda dapat menawarkan ayam potong broiler ke restoran atau rumah makan yang membutuhkan bahan baku untuk menyajikan menu ayam.
- Menjual ke distributor: Anda dapat menjual ayam potong broiler ke distributor yang akan menjualnya kembali ke konsumen di pasar atau toko kelontong.
Untuk memasarkan ayam potong broiler dengan efektif, Anda perlu memperhatikan kualitas daging ayam yang dijual, serta membuat strategi pemasaran yang tepat sesuai dengan target pasar yang akan Anda sasar. Selain itu, Anda juga perlu memperhatikan harga pasar yang wajar agar dapat bersaing dengan produk sejenis yang dijual di pasaran.
Kesimpulan
Ternak ayam pedaging adalah usaha pertanian yang melibatkan pemeliharaan ayam dengan tujuan untuk dijual kembali sebagai sumber protein hewani. Ayam pedaging diperlakukan sebagai hewan ternak dan diberi pakan yang tepat sesuai dengan kebutuhannya agar dapat tumbuh dengan baik dan menghasilkan daging berkualitas. Ayam pedaging biasanya diberi pakan yang mengandung protein tinggi, seperti kacang-kacangan, ikan, dan tepung daging, serta diberi vitamin dan mineral untuk menjaga kesehatannya. Ayam pedaging juga harus tinggal dalam kandang yang nyaman dan bersih serta diberi cukup ruang untuk bergerak agar dapat tumbuh dengan baik. Ayam broiler adalah jenis ayam yang dibesarkan dengan tujuan untuk dijual sebagai daging. Ayam broiler biasanya memiliki pertumbuhan yang cepat dan dapat mencapai berat sekitar 1,5-2 kg dalam waktu sekitar 45 hari. Ayam broiler pertama kali dibudidayakan di Indonesia pada tahun 1950-an dan mulai populer pada tahun 1980-an. Ayam broiler memiliki banyak jenis yang terdapat hasil persilangan dan genetika, sehingga menghasilkan strain ayam broiler yang dinamis. Ayam broiler dipelihara selama 6-7 minggu sebelum dipotong dan dijual sebagai daging ayam. Bisnis ternak ayam pedaging merupakan bisnis yang menjanjikan di Indonesia karena permintaan akan daging ayam yang tinggi dan stabil. Ayam broiler menjadi pilihan terbaik karena memiliki pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan dengan ayam buras. Namun, bisnis ternak ayam pedaging membutuhkan modal yang cukup besar.
Selain itu, bisnis ternak ayam pedaging juga memerlukan pengelolaan yang baik dan tepat sesuai dengan standar pertanian yang berlaku. Hal ini penting untuk menjaga kualitas daging ayam yang dihasilkan serta menjaga kesehatan ayam pedaging itu sendiri. Peternak juga harus memperhatikan faktor lingkungan seperti suhu, kelembaban, dan kandang yang nyaman agar ayam pedaging dapat tumbuh dengan optimal. Dengan melakukan pengelolaan yang tepat, bisnis ternak ayam pedaging dapat memberikan keuntungan yang menjanjikan bagi para peternaknya
Penutup
Dengan demikian, ternak ayam pedaging merupakan bisnis yang menjanjikan di Indonesia karena tingginya permintaan akan daging ayam. Ayam broiler menjadi pilihan terbaik untuk dibudidayakan karena memiliki pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan dengan ayam buras. Namun, bisnis ternak ayam pedaging membutuhkan modal yang cukup besar serta pengelolaan yang tepat agar dapat memberikan keuntungan yang menjanjikan bagi para peternaknya. Selain itu, penting juga untuk memperhatikan faktor lingkungan seperti suhu, kelembaban, dan kandang yang nyaman agar ayam pedaging dapat tumbuh dengan optimal dan menghasilkan daging berkualitas.
Baca juga panduan hewan ternak lainnya seperti berikut :
Contoh Usaha Ternak Modal 300 Ribu Menjanjikan
Ternak Angsa : Cara Beternak berbagai Jenis Angsa Lengkap Mudah dan Menguntungkan
dan masih banyak lagi panduan yang bisa anda baca di kategori Peternakan
Anda juga bisa mengirimkan informasi & pengetahuan yang anda miliki kepada kami dengan menghubungi kami via :
Ingin menjadi kontributor dengan mengirimkan karya mu ke media kami atau request konten lain hubungi kami
Comments 6