Nasi Pecel Blitar Khas Ala Narasi Nasi – Saat kebanyakan orang memilih membuka usaha kuliner kekinian dengan menu yang bermacam-macam dan varian yang banyak serta unik. Berbeda dengan wanita muda yang kerap di sapa Mega Rahma Fitriani ini. Ia bersama suaminya @Arnetsunhttps://www.instagram.com/arnetsund/ berani tampil beda dengan menyuguhkan menu tradisional sebagai ikon andalan usaha kulinernya.
Saat kebanyakan orang mengadopsi makanan asing sebagai menu andalan agar menarik perhatian dan melejitkan omset, Mega beserta suami tetap pecaya diri menyuguhkan Nasi Pecel Blitar sebagai narasi nasi yang mereka suguhkan.
Usaha kuliner yang mereka tekuni sejak tahun 2018 ini tidak lain karena Mega dan suami ingin mengisi waktu luangnya di hari libur, agar kegiatannya bermanfaat dan menambah pemasukan Mega dan suami berinisiatif membuka usaha jualan nasi yang saat itu ia jual keliling dengan memanfaatkan bagasi mobil :
“Awalnya dulu kami tinggal di Bogor, karena kami setiap sabtu dan minggu libur kerja kami mencoba mengisi waktu luang dengan membuka usaha, biar ada kerjaan dan nambah pemasukan, selain kerja di pabrik. Akhirnya kami ada ide jualan nasi, waktu itu awal jualannya memanfaatkan bagasi mobil” Jelas wanita kelahiran kota reog, Ponorogo ini.
Alasan Mega Rahma bersama suami memilih Nasi Pecel Blitar sebagai menu utama, tidak lain karena selama di kota perantauan ia jarang menjumpai pedagang yang menjajakan kuliner khas jawatimuran.
Baca juga : 4 Kuliner khas Jawa timur bercita rasa Super pedas dan nikmat
“Dulu di bogor sering ada bazar kuliner, kadang car free day di hari Minggu dan event-event lainnya. Namun sayangnya susah banget mencari pecel Jawatimuran. Dari situ pengen orang perantau atau asli situ (Bogor dan sekitarnya) nyobain nasi pecel. Banyak orang dari Jatim yang merantau di sini yang kangen masakan Jawa. Setidaknya kita melestarikan makanan khas atau makanan tradisional.” Jelas Mega.
Mega bersama suami memang kebetulan berasal dari Jawa Timur. Hanya saja, keduanya merantau di Bogor untuk kebutuhan pekerjaan.
Warung nasi pecel yang ia dirikan bersama suami, ia namai “Narasi Nasi” sebagai brand atau merk. Mega Rahma mengakui “Narasi Nasi” memiliki makna tersediri :
“Awalnya kami tidak menamai usaha kuliner kita dengan sebutan atau brand tertentu, lalu saat ada acara sosial di tempanya Dikdoank kami membaca tulisan “narasi buku”. Nah dari sanalah muncul ide memberikan nama pada warung kita. Selain itu cocok juga narasi nasi kami gunakan karena kita menarasikan nasi dengan racikan resep tradisional. Selain itu kami jualan juga menghadirkan konsep buku-buku bacaan agar minat baca pembeli semakin tumbuh.” Jelas Mega.
Banyak sisi unik yang Mega tampilkan bersama suami saat menjajakan nasi pecelnya. Salah satunya, menyediakan buku bacaan di sekitar area jualan yang sengaja mereka suguhkan kepada pembeli yang berminat. Kepedulian Mega beserta suami akan pentingnya minat baca memang terbilang tinggi. Selain mereka direpotkan bongkar pasang bekakas untuk peralatan berjualan, mereka rela menyiapkan sekotak buku bacaan untuk pelanggan. :
“Selain itu, kami membuat konsep berdagang dengan menghadirkan buku-buku bacaan, yang terdiri dari beberapa jenis. Seperti Komik, buku anak, novel dan bacaan lainnya. Salah satu tujuannya untuk menumbuhkan minat baca pembeli. Daripada bermain hp atau diam menunggu ketika dilayani “ jelas Mega.
Awal mula usaha kuliner “Narasi Nasi” berdiri, Mega menjajakannya dengan memanfaatkan bagasi mobil untuk keliling di tempat-tempat tertentu, seperti bazaar misalnya. Selang beberapa lama, mereka menggunakan caravan sebagai warung berjalan.
Baca juga : Wisata Kuliner Malam Surabaya Unik dan Murah Meriah
Caravan sendiri, merupakan sejenis alat akomodasi yang lengkap, di dalamnya kita bisa mengisi bekakas yang di butuhkan untuk pergi kemana-mana. Serupa rumah kecil namun memiliki roda dan bisa di dorong di bawa kemana-mana. Misalnya di luar Negeri Caravan difungsikan sebagai rumah berjalan yang digunakan sebagai alat akomodasi traveling.
Adapun harga menu yang Mega dan suami suguhkan tidaklah mahal dan relativ terjangkau. Nasi pecel yang ia suguhkan ia bandrol dengan harga Rp. 8 ribu saja, Teh Rp.3 Ribu, wedang uwuh Rp. 5000 Beras kencur Rp. 5000 Sempol dan gorengan 1000 rupiah saja. Dalam sebulan Mega beserta suami dapat meraup omset sekita 2 juta lebih.
Meski harga yang mereka patok terbilang standart dan relativ cukup di kantong, Mega tetap menyuguhkan cita rasa khas dan penyajian makanan sebaik mungkin untuk memenuhi kepuasan pelanggan. Iapun menyediakan sambal pecel dalam kemasan untuk memenuhi permintaan pelanggan yang berniat memasaknya di rumah, ataupun pelanggan yang domisilinya cukup jauh sehingga tetap bisa menikmati sambal pecel khas blitar dengan memanfaatkan fasilitas ekpediksi.
Untuk mempromosikan pecel Blitar buatannya, Mega memanfaatkan sosial media instagram yang bisa di cari @narasi_nasi https://www.instagram.com/narasi_nasi/
Mega bersama suami dengan senang hati menekuni usaha kuliner Nasi Pecel Blitar yang khas. Bahkan berencana terus mengembangkan usahanya dengan beberapa inovasi yang mereka tambahkan.
Untuk saat ini Mega dan suami pindah domisili di Kabupate Blitar Jawa Timur. Dan Menekuni usaha di sana. Menu yang mereka suguhkan sama. Hanya saja ia menambahkan Soto ayam dan Rawon sebagai penambah varian menu. Adapun domisilinya sekarang adalah di JL. Randu Agung No.25 Kota Blitar, bisa search di google “Narasi Nasi Blitar”