Sebenarnya istilah vertical garden sudah lama muncul dipermukaan. Bahkan sudah tidak asing saat terdengar di telinga. Namun, sepertinya membahas vertical garden masih menyenangkan untuk diulas kembali.
Vertical garden adalah salah satu model penataan tanaman dari bawah ke atas. Maksudnya adalah tanaman tersebut ditata berdiri tegak lurus di atas bidang tanah maupun ditempelkan pada dinding. Nama lain vertical garden adalah taman dinding, living wall , green wall, vertical landscape, dan lain sebagainya.
Vertical garden merupakan solusi untuk tetap memiliki kebun meski hanya di atas bidang tanah yang sempit. Jenis taman ini cocok untuk rumah minimalis ataupun apartemen yang memiliki keterbatasan lahan yang tidak memungkinkan membuka taman horizontal. Selain itu ia berfungsi memberikan ruang hijau yang menyimpan banyak fungsi dan kegunaan. Seperti menjadi taman pribadi yang memiliki keindahan, tempat santai di rumah, meredam polusi udara, memberikan kesejukkan, menjadi sumber oksigen dan hasilnya pun dapat dipanen. Vertical garden terbagi menjadi dua sistem penataan. Yaitu Green facades dan Living wall Berikut ulasannya :
Green Facades
Green facades merupakan konsep vertical garden yang menggunakan dinding sebagai medianya. Baik taman indoor maupun outdoor. Di Jerman green facades dikenal dengan istilah Architektentrost atau fegetasi vertical.
Manfaat green facades :
- Membangun Profil Keindahan
- Peningkatan Kualitas Udara
- Menjaga Keanekaragaman Hayati & Habitat
Umumnya vertical garden sejenis green facades melekatkan tanaman pada dinding yang menggunakan material beton. Namun tidak jarang yang mengaplikasikannya pada dinding material batu bata maupun kayu. Cara perawatannya pun juga cukup mudah. Dinding akan ditumbuhi oleh berbagai jenis tanaman merambat. Untuk menjaga keindahan taman, cukup memangkas daun-daun yang merambat hingga sekiranya sudah cukup dan indah dipandang.
Lliving wall
Living wall sebenarnya hampir sama dengan green façade. Yang memanfaatkan dinding sebagai media tanaman merekat dan tumbuh. Hanya saja living wall menggunakan media tanam yang direkatkan pada dinding atau hanya berdiri pada rak. Misalnya penggunaan pot, kotak tanam, pipa dan lain sebagainya.
Manfaat Living wall
Penataan vertical garden dengan konsep living wall juga mendatangkan banyak manfaat, diantaranya yaitu :
- Memperindah taman maupun ruang rumah
- Menjadi sumber oksigen
- Menambah kreativitas karena beragam bentuk pot yang digunakan dan dtata sebagus mungkin.
Berikut ini perbedaan antara konsep greem façade dan living wall :
a. Struktur tempat tanaman
Struktur tempat tanaman yang tumbuh. Green façades cenderung memiliki jenis tanaman yang meliuk-liuk dan merekat pada dinding secara langsung. Sedangkan Living wall menggunakan media tanam seperti kotak, bak, pot, nampan dan kemudian digantung di dinding vertical.
b. Material dinding atau atap yang digunakan sebagai media perekat tanaman
Sebaiknya sebelum menentukan tanaman apa yang ditanam pada dinding untuk konsep green façades, dipertimbangkan terlebih dahulu jenis material dinding yang sudah digunakan.. Itu bertujuan untuk ketahanan jenis tanaman dan dinding itu sendiri.
Begitupun untuk konsep living wall, juga memmperhatikan kontruksi bangunan dan kapasitas pemuatan berat. Kemudian barulah mempertimbangkan jenis tanaman dan ukuran besar tanaman.
c. Biaya yang dikeluarkan
Antara Green façades dan living wall dalam pembuatannya pun juga memerlukan biaya yang berbeda. Untuk nominal harga yang dikeluarkan sebenarnya tidak ada patokan. Tergantung jenis tanaman yang digunakan. Terlbih untuk konsep living wall. Jika ingin menekan biaya pengeluaran, ada bainya memanfaatkan barang bekas dan dimodivikasi sebaik mungkin untuk difungsikan sebagai pot tanaman. Misalnya, menggunakan botol bekas.
Itulah sahabar Rekreartive ulasan mengenai Vertical garden lengkap denga karakteristik kedua konsepnya. Bagaimana? tertarik mencoba menerapkan vertical garden pada hunian anda? atau sebagai refrensi untuk rumah impian? semoga bermanfaat.