Kisah nabi Adam AS dan Siti Hawa Yang Singkat Dan Lengkap – Pada pertemuan kali ini kita akan membahas kisah nabi Adam AS dan Siti Hawa secara singkat dan lengkap yang disertai pelajaran berharga dari kisah tersebut.
Kisah nabi Adam
Untuk memantapkan keyakinan dapat dilakukan dengan mempelajari sejarah-sejarah manusia sebelum kita. Termasuk diantaranya adalah sejarah para nabi dan sahabat.
Dengan melihat penderitaan mereka terdahulu dan membandingkan dengan penderitaan yang kita alami sekarang, ternyata jauh masih enak kita yang hidup dimasa sekarang ini.
Dan dengan memperhatikan sejarah, kita juga dapat menghindari berbagai kesalahan yang sudah pernah terjadi agar tidak terulang lagi dimasa sekarang ini.
Untuk mengawali pelajaran sejarah, marilah kita mulai dari kisah nabi Adam AS.
1, Kisah nabi Adam: Protes malaikan untuk diciptakannya Adam
Nabi Adam diciptakan oleh Allah dari tanah, dan merupakan manusia pertama di dunia, dan merupakan bapak dari seluruh umat manusia.
Pada saat Allah hendak menciptakan nabi Adam AS, Allah berkata pada malaikat “Inni ja’ilun pil ardi khalifah” yang artinya “Aku akan menjadikan seorang khalifah dipermukaan bumi”.
Malaikat dengan nada sedikit protes berkata kepada Allah yang artinya “Tuhan, apa perlunya Engkau menciptakan seorang khalifah dipermukaan bumi?… Kelak kalau mereka berkembang biak dan kerjanya hanya akan melakukan kerusakan, menumpahkan darah, saling bermusuhan satu sama lain. Sedangkan kami (malaikat) sudah cukup bertasbih dan memuji kebesaran-Mu”.
Kemudian Allah menjawab pertanyaan malaikat tersebut “Inni a’lamu maala t’alamun” yang artinya “Aku (Allah) lebih tau tentang kalian semua yang tidak mengetahuinya”.
Setelah diciptakan Allah nabi Adam dari tanah dan ditiupkan ruh kedalamnya, kemudian Allah mengajarkan kepada nabi Adam berbagai macam ilmu pengetahuan.
“Wa ‘allama adamal asma a kullaha” yang artinya “Kemudian Allah mengajarkan nabi Adam nama-nama segala sesuatu”.
Nama merupakan symbol dari ilmu pengetahuan dan nabi Adam akan dijadikan khalifah dipermukaan bumi maka dibekali oleh Allah SWT nama-nama segala sesuatu atau ilmu pengetahuan yang banyak.
Begitulah nabi Adam yang dipersiapkan untuk menjadi seorang khalifah dipermukaan bumi, ia dibekali dengan berbagai ilmu pengetahuan.
Begitulah nabi Adam dan begitulah kita, karena bukan cuma nabi Adam AS tapi kitapun oleh Allah juga dijadikan khalifah dimuka bumi ini yang nilai ke khalifahan kita bergantung pada kondisi kita masing-masing.
- Ada orang yang menjadi khalifah Internasional, menjadi pemimpim Dunia.
- Ada orang yang menjadi khalifah Nasional, menjadi pemimpim disuatu Negara.
- Ada orang yang menjadi khalifah lokal, menjadi pemimpim tingkat daerah atau kota.
- Ada orang yang menjadi khalifah kecamatan, menjadi pemimpim dikecamatan.
- Ada orang yang menjadi khalifah RT dan RW, menjadi pemimpim dilingkungan RT dan RW.
- Ada orang yang menjadi khalifah dikantor, menjadi pemimpim perusahaan.
- Ada orang yang menjadi khalifah dirumah tangga, menjadi pemimpim keluarga.
- Ada orang yang menjadi khalifah diri, menjadi pemimpim diri sendiri.
Setiap kita adalah pemimpin dan sekurang-kurangnya pemimpin adalah pemimpin diri sendiri.
Tanpa membekali diri dengan ilmu pengetahuan, jangan berharap kita dapat melaksanakan tugas sebagai khalifah dipermukaan bumi ini.
Baca juga :
- 8 Ciri-Ciri Orang Bertaubat & Manfaat Istighfar Yang Dilazimkan
- Pengertian Taubat?… Cara Bertaubat & 4 Ciri-ciri Orang Bertaubat
- Nasihat Nabi Khidir dalam Menyikapi Hidup
2, Kisah nabi Adam: Malaikat sujud pada nabi Adam
Setelah mengajarkan nabi Adam nama segala sesuatu, lalu Adam dihadapkan dihadapan malaikat.
“Hai malaikat, kalau tadi kamu bilang apa perlunya menciptakan khalifah, ini bentuknya Adam. Sekarang hai malaikat, coba kamu sebutkan nama segala sesuatu ini?…” kata Allah.
Lalu malaikat menjawab yang artinya “Ya Allah kami tidak mempunyai ilmu, kami tidak tau semua itu kecuali apa yang telah engkau ajarkan kepada kami”.
“Kalau kamu (malaikat) tidak sanggup… Maka, Adam sebutkan nama-nama segala sesuatu itu”.
Lalu Adam menyebutkan semuanya dengan lancar dan ketika itulah Allah memerintahkan seluruh malaikat untuk sujud kepada nabi Adam AS.
Sujud yang dimaksud bukan sujud ibadah, sebab sujud ibadah yang bukan selain kepada Allah adalah haram. Sujud yang dimaksud adalah sujud untuk merendahkan diri sebagai pengakuan keutamaan dan kelebihan nabi Adam AS.
Makanya…
Orang yang banyak ilmunya lebih utama dari pada orang yang banyak ibadahnya. Bahkan iblis lebih takut dengan orang alim yang sedang tidur dari pada orang yang tidak berilmu sedang beribadah.
Dahulu, iblis masuk ke masjid ingin menggoda orang yang sedang sholat. Ketika sudah masuk, dipojok masjid ia melihat ada orang yang sedang tidur lalu iblis tersebut buru-buru keluar dari masjid.
Setelah itu ia ketemu temannya sesama iblis (setan atau semacamnya) dan temannya bertanya:
- “Kenapa lari ente?…”
- “Saya mau godain orang sholat”
- “Lalu?….”
- “Tiba-tiba saya liat dipojok masjid ada orang yang lagi tidur, saya takut betul dengan itu orang jadi saya lari keluar masjid”
- “Loh,,, sama orang sholat ente tidak takut tapi sama orang yang tidur ente malah lari, bagaimana caritanya?…”
- “Yang tidur itu orang alim dan orang berilmu. Sementara orang yang sholat itu orang tidak berilmu, digoda dikit juga lupa ama sholatnya”
Itulah perbedaan antara orang yang berilmu dan tidak berilmua.
Ketika orang sholat dan digoda iblis dalam sholat tersebut hingga lupa terhadapt bacaan, rakaat dan perkara lainnya maka ia tidak tau apa yang harus kita lakukan terhadapat kesalahannya tersebut maka sholatnya akan rusak.
Sedangkan orang berilmu tidak demikian, tidurnya saja ia masih mengingat Allah apalagi ketika sedang sholat. Hatinya selalu berzikir dan ketika ia melakukan kesalahan maka ia akan segera memperbaiki kesalahannya dengan aturan yang sudah ditetapkan agama.
Nah,,, Jika kita amati, para malaikat waktu itu sudah pasti banyak beribadah, malaikat sudah banyak bertasbih, sudah bertahmid dan ibadah lainnya sementara nabi Adam AS baru saja diciptakan dan belum banyak melakukan ibadah kepada Allah SWT.
Tapi kenapa Allah perintahkan malaikat untuk sujud kepada Adam?…
Karena keutamaan nabi Adam sehingga ia pantas untuk diserahi tugas sebagai khalifah untuk mengatur kehidupan dimuka bumi ini.
Coba kita bayangkan jika malaikat yang jadi khalifah di muka bumi sekarang ini?…
Gak rame dunia ini.
Malaikat,,, materil tidak perlu, seksuil tidak mau,,, jadi hambar dunia ini jika dipimpin oleh malaikat.
Justru bumi menjadi ramai setelah manusia diberikan fungsi sebagai khalifah oleh Allah SWT.
Masjid-masjid menjadi cantik dan berseni karena hasil pemikiran dan kreativitas manusia, gedung-gedung pencakar langit dibangun atas kemajuan yang dihasilkan dari pemikiran manusia.
Bahkan teknologi terus berkembang pesat karena pemikiran manusia.
Nafsu manusia di kontrol dengan iman dapat menjadikan bumi penuh warna.
3, Kisah nabi Adam: Iblis yang tidak mau sujud kepada Adam AS
Ketika seluruh malaikat sujud kepada nabi Adam AS, tapi iblis tidak berkenan sujud.
- “Iblis,,, kenapa engkau tidak mau sujud?…”
- “Mana mungkin saya sujud pada Adam, sayakan dibuat dari api sedangkan Adam dari tanah, sementara unsur api derajatnya lebih mulia dari tanah”
- “Inikan perintah-Ku wahai iblis, kalau kau tidak mau tinduk maka keluar dari syurga ini”.
Terusirlah iblis dari syurga karena kesombongannya yang tidak mau sujud pada nabi Adam AS.
Tapi sejak terusirnya iblis dari syurga, iblis membuat proklamasi atau semacam perjanjian dengan Allah.
“Ya Allah, gara-gara Adam saya diusir dari syurga. Saya meminta kepada-Mu ya Allah untuk memberi saya kesempatan hingga hari pembalasan”
“Baiklah, ingin apa engkau wahai iblis?…”
“Ya Tuhan, disebabkan Engkau telah menyesatkan aku (iblis) maka akan aku hiasi mereka (manusia) dengan kejahatan yang ada dimuka bumi ini dan akan aku sesatkan mereka semua. Gara-gara Adam saya terusir dari syurga, maka mulai saat ini Adam dan seluruh keturunannya adalah musuh bebuyutan saya. Saya akan melakukan segala cara untuk mengelincirkan manusia agar mereka menjadi orang yang Engkau murkai ya Allah”
“Silahkan iblis, yang lain mungkin bisa kau goda kecuali hamba-hamba-Ku yang taat, maka engkau tidak akan ada daya untuk menyesatkannya, engkau tidak akan mampu mengelincirkan mereka kecuali mereka memang sudah mau mengikuti pengaruhmu. Sepanjang mereka benar-benar menjadi hamba-Ku maka mereka diluar kekuasaanmu iblis”.
Dialog ini bisa kita liat di surah Al-Hijr ayat 40-44.
4, Kisah nabi Adam: Nabi Adam masuk syurga
Setelah nyata kelebihan nabi Adam AS maka Allah perintahkan nabi Adam untuk tinggal di syurga dengan segala kenikmatan yang ada didalamnya.
Tapi oleh karena seorang diri didalam syurga, nabi Adam pun merasa kesepian. Dan Allah maha tau sehingga diciptakanlah Siti Hawa oleh Allah dari tulang rusuk sebelah kiri nabi Adam.
Apa watak tulang rusuk?…
Tulang rusuk itukan bengkok, perempuan kan begitu… Jika dituruti saja ya bengkok terus tapi jika dikerasi maka akan patah.
Dari kisah nabi Adam masuk syurga dapat kita ambil hikmah bahwa tidak enak hidup seorang diri
Ternyata yang membuat hidup terasa indah kerana disekitar kita ada banyak orang lain. Keliru apabila kita dapat hidup sendirian, tinggal ditengah kampung tapi gayanya tidak mau kenal sama tetangga.
Jangankan di dunia, di syurga saja nabi Adam tidak enak tinggal sendirian. Toh apa lagi di dunia ini. Hampa dan Fana jika kita hidup tidak bersosial dengan para sahabat, keluarga dan tetangga.
Baca juga :
- Ide bisnis?… 6 Cara Mengubah Ide Jadi Bisnis & Usaha
- Untuk Pecinta Musik, Cara Menghasilkan Uang Dari Youtube
- Buruan!!! Cara Mendapatkan Uang Dari Google
5, Kisah nabi Adam: Pernikahan Adam & Hawa
Setelah diciptakan Siti Hawa, sifat manusiawi nabi Adam timbul dan ia ingin menyentuh Siti Hawa. Tapi Allah melarangnya sebelum ia menikahi Siti Hawa terlebih dulu.
- “Hai Adam, jangan engkau sentuh sebelum kau bayar maharnya”
- “Maharnya apa ya Allah?…”
- “Maharnya Antushalli ‘ala Muhammadin Shallallahu ‘alaihi washallam (maharnya kau berselawat kepada nabi Muhammad SAW)”
Manusianya belum lagi diciptakan tapi namanya sudah ada, Nur Muhammad SAW sudah ada sejak dan sebelum nabi Adam diciptakan.
Bahkan namanya dijadikan maskawin antara Adam dan Siti Hawa yang padahal mereka adalah manusia pertama yang diciptakan oleh Allah SWT.
Apa ‘itibar dari kisah pernikahan nabi Adam diatas?…
Menikah bukanlah perkara yang sulit tapi juga jangan digampang-gampangin.
Menikah tidak harus dengan mahar yang mewah, mahal dan serba wah, cukup dengan semampunya saja.
Bahkan dengan mengajarkan surah Al-Fatihah kepada sang calon istri saja sudah cukup dan sah dipergunakan untuk mahar jika memang tidak memiliki harta sama sekali. Nabi Adam menikahi Siti Hawa hanya dengan berselawat kepada Muhammad SAW.
Tapi juga jangan digampang-gampangin. Mentang-mentang tidak harus mahal tapi malah menganggap murah harga diri wanita.
Berikanlah mahar sesuai dengan kemampuan kita, jika memang memadai maka memberi mahar yang lebih dari biasanya tentu baik tapi tidak menjadi patokan bagi seluruh orang yang hendak menikah.
6, Kisah nabi Adam: Adam dan Hawa tinggal di syurga
Setelah itu Allah memerintahkan Adam dan Hawa tinggal didalam syurga “Hai Adam, kau dan istrimu tinggallah dalam syurga. Segala makanan yang ada didalamnya boleh kau makan, pakaian yang aneka warna boleh kau pakai, nikmatilah seluruh fasilitas yang ada disyurga ini tapi jangan kamu dekati pohon Quldi”.
Dekat saja jangan, apalagi sampai memetik buahnya.
Tapi inilah watak manusia, yang dilarang malah itupula yang mengundang penasaran. Apalagi iblis selalu berusaha menggodan dan menggelincirkan nabi Adam AS dan seluruh keturunannya sebab pada waktu malaikat disuruh sujud maka semuanya sujud tapi iblis tidak mau sujud sehingga iblis diusir dari syurga.
7, Kisah nabi Adam: Nabi Adam memetik buah quldi
Iblis kesal dan dendam kepada Adam dan seluruh keturunannya “Gara-gara dia (Adam) saya dikeluarkan dari syurga” kata iblis sehingga iblis selalu mencari-cari cara untuk mengeluarkan dan mengelincirkan Adam dan Siti Hawa dari syurga.
Hingga pada akhirnya iblis mendengar berita bahwa Adam dan Hawa tidak boleh mendekati pohon quldi. Disinilah timbul celah untuk menggoda Adam dan Hawa.
Suatu hari,,, dengan raut wajah yang sedih si iblis datang kepada nabi Adam dan Siti Hawa.
“Iblis,, kenapa raut wajahmu tampak sedih?…”
“Adam,, sebenarnya tidak ada yang membuat saya sedih. Cuma saya mendapatkan berita bahwa engkau tidak akan tinggal selamanya didalam syurga ini, andaikan engkau dan Hawa bisa tinggal di syurga untuk selama-lamanya maka alangkah bahagianya saya wahai Adam. Tapi saya dapat kabar bahwa engkau tidak akan lama-lama di syurga, buktinya saja engkau dilarang memakan buah quldi. Quldun artinya kekal dan jika engkau memakan itu maka engkau akan kekal di syurga tapi Tuhan tidak mau engkau kekal disyurga makanya engkau dilarang memakan buah quldi”. Tipu daya iblis ini bisa kita baca dalam Al-Qur’an surah Al-‘Araf ayat 20-22.
Untuk menguatkan omongannya tersebut sampai-sampai iblis bersumpah.
Omonganya seolah-olah membantu dan menolong nabi Adam tapi sebenarnya iblis tersebu malah menjerumuskan dan menggelincirkan nabi Adam dan Siti Hawa dari syurga.
Begitulah iblis zaman dulu dan begitu pulalah iblis zaman sekarang. Seolah-olah tampil untuk kepentingan orang banyak tapi sebenarnya tampil untuk kepentingan pribadi.
Pada awalnya, nabi Adam tidak mempercayai omongan iblis tersebut. Tetapi iblis selalu berupaya meyakinkan omongannya dengan berbagai alasan sehingga timbul rasa bimbang pada diri Adam.
Setengah percaya, setengah tidak.
Tapi Siti Hawa benar-benar mempercayai omongan iblis tersebut sehingga Siti Hawa membujuk nabi Adam untuk memetik buah quldi.
Pada awalnya nabi Adam menolak bujukan Siti Hawa tersebut, tapi Siti Hawa merajuk sementara Adam tidak tega melihat istrinya yang merajuk sehingga ia petik buah quldi untuk memperturutkan hawa nafsu istrinya.
Lantas apa ‘itibar dari kisah Nabi Adam memetik buah quldi tersebut?…
Perempuan,,, Perannya tidak begitu kelihatan tapi sangat menentukan. Tidak ada suami bisa sukses jadi apapun ia tanpa peran istri didalamnya.
Karena itu sebagai muslim, kita mempunyai teman hidup tapi juga punya lawan hidup. Teman hidup itu siapa saja?…
Ya setiap orang yang sependapat dengan kita dan berada didekat kita, pasangan kita yang menuntun ke jalan Allah misalnya. Sedangkan lawan hidup itu siapa?…
Ya iblis dengan segala jenis dan bentuknya yang ingin menjerumuskan kita kedalam neraka. Dapat berupa setan, jin dan bahkan manusia yang ingin menjerumuskan kita.
Dan ketika nabi Adam mengambil buah quldi tersebut maka datanglah murka Allah dan diusirlah nabi Adam dan Siti Hawa dari syurga dan turunlah mereka kebumi ini.
Dan mereka turun kebumi bukan bersamaan melainkan terpisah.
Adapun Adam turun kebumi dengan terpisah dari orang yang disayanginnya, menyesal atas seluruh kesalahannya, sujud, taubat dan menangis.
Menurut suatu riwayat, 300 tahun lamanya beliau sujud memohon ampun saraya membaca “Rabbana zolamna anfusana wa illam taghfirlana watarhamna lanaku nanna minal khasirin” yang artinya “Ya Allah, kami telah zolim pada diri kami sendiri. Andai kata Engkau tidak mengasihani dan tidak memberikan ampun atas dosa yang kami lakukan maka sungguh kami termasuk dalam golongan orang-orang yang merugi”.
Ini yang dibaca nabi Adam dalam taubatnya dan diakhir taubatnya nabi Adam bermunajat kepada Allah “Ya Allah,,, dengan kebesaran Muhammad ampunilah dosa saya (Adam)”.
Allah tegur nabi Adam “Darimana engkau bisa tau nama Muhammad padahal belum Aku ciptakan manusianya?…”
Kata nabi Adam
“Pertama, ketika Engkau ciptakan saya dan Engkau tiupkan ruh kedalam jasad saya sehingga terbuka mata saya dan saya memandang kebawah Arsy Mu (Allah) maka terlihat jelas dikaki Arsy Mu (Allah) LA ILAHA ILLALLAH MUHAMMADARRASULULLAH sehingga taulah saya bahwa Muhammad ini adalah orang yang paling dekat dengan Engkau ya Allah sampai-sampai namanya bergandengan dengan nama-Mu dikaki arsy”.
“Yang kedua, ketika saya hendak menyentuh Siti Hawa, Engkau juga yang mengatakan jangan sentuh Siti Hawa sebelum dibayar maharnya dengan berselawat kepada Muhammad”.
Kemudian Allah menerima taubatnya nabi Adam dan ia dipertemukan dengan Siti Hawa setelah sekain lamanya berpisah.
Pertemuan tersebut terjadi di suatu padang yang sangat luas yang dikenal dengan Padang Arafah pada saat ini. Dan pertemuan tersebut terjadi di suatu bukit yang kita kenal dengan Jabal Rahmah sekarang ini.
Baca juga :
- Tips dan Cara Meningkatkan Nafsu Makan Secara Alami
- Manfaat dan Kandungan Buah Nanas Bagi Kesehatan Tubuh Manusia
- Dampak Media Sosial Terhadap Perilaku Seseorang
8, Kisah nabi Adam: Keturunan nabi Adam AS
Setelah bertemu dengan Siti Hawa, lalu tinggallah mereka bersama dipermukaan bumi ini. Dan oleh Allah diberi karunia keturunan yang banyak dan setiap kali melahirkan anaknya selalu kembar (laki-laki dan perempuan).
Dari sinilah awal berkembang biaknya manusia.
Pada zaman nabi Adam, perkawinannya adalah perkawinan silang. Misalnya A (Pria) kembar dengan B (Wanita) dan C (Pria) kembar dengan D (Wanita) maka pernikahannya A dengan D dan B dengan C. Disilang antara kembaran yang satu dengan kembaran yang lain.
9, Kisah nabi Adam: Sejarah pembunuhan pertama oleh anak Adam
Diantara putera-putera anak Adam yang membuat sejarah yaitu Habil dan Qabil.
Habil saudara kembarnya namanya Labuda. Sedangkan Qabil saudara kembarnya namanya Iqlima.
Menurut hukum pernikahan pada waktu itu, pernikahannya harus silang yaitu Habil menikah dengan Iqlima sedangkan Qabil menikah dengan Labuda.
Tapi Qabil protes, ia ingin menikah dengan saudara kembarnya sendiri yaitu Iqlima, karena apa?…
Karena kebetulan rupa Iqlima lebih cantik dari pada Labuda.
Setelah itu,,, proteslah Qabil kepada ayahandanya nabi Adam, dan nabi Adam melarang pernihakan tersebut dan berusaha meyakinkan Qabil namun masalah tidak dapat diselesaikan sehingga nabi Adam memohon petunjuk kepada Allah SWT.
Waktu itu Allah memberikan petunjuk untuk berqurban, “Barang siapa qurbannya Allah terima maka ia berhak menikah dengan Iqlima“.
Dan ternyata qurban Habil yang diterima Allah karena atas dasar ketulusan dan keikhlasan hatinya sehingga menikahlah Habil dengan Iqlima.
Hati tidak merasa senang dan puas atas kenyataan yang bertentangan dengan kehendak, maka disitulah bujuk rayu iblis datang merasuki hatinya sehingga timbul niat dan pikiran untuk membunuh saudaranya sendiri yaitu Habil.
Dan pada akhirnya Qabil berhasil membunuh Habil, tapi ia bingung bagaimana menyembunyikan mayatnya.
Maka Allah memberikan petunjuk pada Qabil dengan cara memperlihatkan 2 ekor burung gagak yang berkelahi hingga salah satunya mengalami kematian.
Dan burung gagak yang masih hidup itu menggali lubang dengan cakar dan patuknya dan kemudian dikuburkannya mayat burung yang mati tadi. Setelah itu ditutupinya lubang tersebut dengan tanah.
Melihat kejadian ini maka membuka pikiran Qabil bagaimana cara menyembunyikan mayat Habil. Digalinya lah sebuah lubang dan dimasukkannya Habil kedalam lubang tersebut dan di tutupinya dengan tanah.
Dan disinilah pembunuhan dan penguburan pertama dalam perkembangan manusia.
Oleh karena itu, Nabi Muhammad SAW mengajarkan kepada kita “Siapa orang yang melakukan suatu kebaikan maka ia akan mendapatkan pahala dari orang yang mengikuti kebaikannya”.
Misalnya saja kita membentuk sebuah pengajian dan ramai yang mengaji maka kita akan mendapatkan pahala dari setiap orang yang datang.
Dan pahala tersebut akan terus mengalir selama pengajian tersebut berlanjut karena kita menjadi sponsor kebaikan.
Dan sebaliknya kata Rasul “Barang siapa yang memulai suatu kejahatan maka ia akan mendapatkan dosa dari orang yang mengikuti kejahatan tersebut”.
Misalnya saja kita mengadakan sebuah pesta dan dalam pesta tersebut terdapat maksiat maka kita mendapatkan bagian atas segala dosa maksiat tersebut, karena kita adalah orang yang mensponsori adanya pesta sehingga mengundang maksiat.
Nah,,, Hal ini juga sama dengan kejahatan Qabil. Setiap kali ada pembunuhan maka Qabil akan mendapatkan bagian dosa karena ia adalah sponsor pembunuhan pertama kali.
Tapi jika 2 orang muslim berkelahi maka kedua-duanya masuk neraka, sebab apa?…
Karena 2 orang yang berkelahi adalah sama-sama orang yang berniat membunuh satu sama lain, cuma keduluan lawan saja untuk membunuh terlebih dulu.
Berbeda dengan Qabil dan Habil, Qabil berniat membunuh dan Habil tidak ada niat untuk membunuh Qabil.
Kesimpulan
Manusia adalah makhluk tertinggi Allah yang menempati kedudukan tertinggi dan berasal dari nabi Adam AS sebagai manusia pertama.
Bahkan dengan malaikat sekalipun derajat manusia lebih tinggi selama ia benar-benar menjadi seorang hamba Allah SWT yang membekali diri dengan ilmu pengetahuan.
Jadi manusia itu “Fi ahsani taqwim”, kapan?…
Kalau ia bisa menjaga kehambaannya di hadapan Allah dengan melaksanakan fungsi sebagai khalifah dipermukaan bumi ini.
Tapi apabila ia sudah tidak lagi menjadi hamba Allah dan tidak lagi berfungsi sebagai khalifah maka “Tsumma radadnahu aspala sapilin” yang artinya “Kami kembalikan ke tempat yang paling rendah bahkan lebih rendah dari pada binatang sekalipun”.
Dengan posisinya kita yang sekarang ini, kita bisa menjadi orang yang lebih mulia dari pada malaikat tapi juga bisa jadi lebih hina dari pada binatang.
Untuk itulah diperlukan agama untuk menjalani hidup dimuka bumi ini
Tapi agama bukan cuma sekedar status saja, melainkan sebagai pedoman, sebagai way of life yang akan mewarnai cara kita berpikir, state of mind, rule of thinking, cara kita memandang kehidupan ini yang diwarnai oleh nilai-nilai agama.
Untuk itu, marilah kita membekali diri dengan menuntut ilmu-ilmu agama agar kita menjadi khalifah yang benar, baik khalifah dengan jabatan tertentu ataupun khalifah untuk diri sendiri.
Jangan sampai kita terlarut dalam ketidak pahaman terhadap agama yang kita anut, dan beribadah tanpa ilmu sehingga iblis mudah dan gampang untuk membujuk rayu serta menggelincirkan kita dari jalan yang diridhoi ALLAH SWT.
Semoga artikel “Kisah nabi Adam AS dan Siti Hawa Yang Singkat Dan Lengkap” ini bermanfaat dan mudah dipahami sehingga menambah wawasan kita semua.
Terima kasih dan salam pelajar.
Baca juga :