Perkembangan dunia fashion dan seni yang terus berkembang membuat berbagai jenis karya semakin banyak dengan berbagai teknik yang digunakan. Gaya hidup yang ramah lingkungan juga semakin digemari dan meluas ke sektor fashion ini salah satu yang kini berkembang adalah ecoprint.
Ecoprint adalah seni membatik yang menggunakan zat pewarna alami yang berasal dari daun. Daun yang di pergunakan ada dari beragam jenis dan bentuk selain itu, Zat pewarna yang digunakan pun juga berasal dari bahan alam, tentunya lebih ramah lingkungan.
Sesuai dengan namanya, ecoprint berasal dari kata eco atau ekosistem artinya lingkungan alam dan print berarti cetak. Sistem dengan menjiplak motif dedaunan lalu kemudian merebusnya, sekilas mirip seperti proses pembuatan batik.
Baca juga : Melukis Pada Media Kain Baju Menjadi Produk Fashion Unik Kualitas Dunia Flair Handpainted
Beberapa orang juga sering disebut batik ecoprint, perbedaan dari batik biasa motif yang dihasilkan oleh sistem ecoprint ini lebih kontemporer dibandingkan batik yang digambar ataupun dicetak dengan motif batik yang klasik.
Perbedaan lainnya, ecoprint tidak menggunakan alat seperti canting (alat seperti pena untuk membatik) dan bahan malam, namun menggunakan bahan yang terdapat di alam sekitar, seperti aneka dedaunan yang menghasilkan warna alami.
Batik ecoprint kini menjadi trend fashion yang sedang kekinian yang tengah diminati banyak orang karena unik dan terbuat dari bahan alam.
Dengan trend yg terus berkembang pasar (market) ecoprint juga bertumbuh hal ini dimanfaatkan berbagai pengrajin untuk membuat berbagai karya dari ecoprint ini.
Salah satu pengrajin yang membuat karya ecoprint ini adalah Titin irawati dari Annisa Rumah Mode yang mulai mengembangkan teknik ecoprint saat pandemi melanda di tahun 2020.
Annisa Rumah Mode Desainer Ecoprint Surabaya
Titin Irawati mengolah ecoprint tidak hanya menggunakan media kain namun juga pada kulit dan kertas menjadi berbagai kerajinan seperti buku, tas, sepatu dan banyak lain nya.
Sebelum membuat karya dari Ecoprint Annisa rumah mode mengerjakan Batik dengan produk yang sama seperti baju batik, tas batik dan aksesoris dari batik. Namun disaat pandemi ketika tidak dapat beraktifitas keluar rumah mulai mengenal dan belajar mengembangkan Ecoprint.
Alasan memilih ecoprint Ibu titin Erawati mengaku karena kemudahan untuk mengolah seorang diri dari proses awal hingga akhir dengan bahan bahan yg mudah didapatkan sedangkan untuk batik pada umumnya masih harus bergantung pada produsen kain, dan bahan- bahan yang harus di beli di luar.
“Pada dasarnya saya menyukai Etnik sebelum pandemi saya lebih menyukai batik dan sudah mengikuti pameran saya membuat baju batik, tas batik. Tapi setelah pandemi saya mengenal ecoprint yang dimana batik itu saya tergantung produsen kain nya, sementara ecoprint saya bisa kerjakan sendiri produksi dari awal sampai akhir dengan bahan yang mudah di temukan di lingkungan”
Selain membuat berbagai kreasi produk dari ecoprint Annisa Rumah Mode juga memberikan berbagai pelatihan ke masyarakat umum dan ke berbagai sekolah tingkat menengah.
Proses Pembuatan Ecoprint
Cara membuat Ecoprint, langkah pertama kain putih polos kain yang digunakan adalah jenis katun atau sutra kain ini dicuci untuk membersihkan kotoran dari pabrik. Lalu direndam menggunakan tawas cuka air dan bahan lainya selama 12 hingga 24 jam.
Langkah ini agar pori-pori kain terbuka sehingga bisa menerima zat tanin atau pewarna alami daun secara maksimal. Selanjutnya mulai menata daun-daun yang telah dibersihkan dengan air di atas kain yang sudah siap.
Baca Juga : Baju Batik Modern Dari Berbagai Daerah
Digulung kemudian di-steam selama 2 jam. Setelah itu gulungan kain tersebut dibuka, dibersihkan daunnya lalu dijemur atau diangin-angin kan. jangan dijemur di bawah terik matahari.
Untuk media lain kertas menjadi media yang paling mudah dan cepat di kerjakan dari awal sampai akhir 3- 4 jam sudah selesai. sedangkan yang paling sulit adalah media kulit karena pada prosesnya suhu dan waktunya harus terukur dengan tepat.
Produk dan Pemasaran Annisa Rumah Mode
Untuk produk dari ecoprint dari Annisa Rumah Mode ada berbagai macam dengan harga yang variasi, harga sangat bervariasi tergantung bahan dan kesulitan produk yang akan dibuat misalnya untuk produk kain ecoprint dari kain sutra pasti lebih mahal dibanding jenis kain lain nya.
Dengan berfokus market fashion yg unik Pelanggan bisa memesan jenis produk secara custom tergantung keinginan.
Setiap produk yang dihasilkan unik dan berbeda.
Untuk pemasaran nya sendiri saat ini masih mengandalkan online marketplace dan social media seperti Instagram, facebook dan koneksi antar rekan. Selain pemasaran pada workshop dan social media Flair juga beberapa kali mengikuti berbagai pameran di berbagai mall di jawa timur.
Macam Hasil Produk Kerajinan Ecoprint dan Harganya
Media Ecoprint | Produk | Harga |
Canvas | Sepatu | 250.000 – 300.000 |
Canvas | Topi | 150.000 – 200.000 |
Canvas | Tas | 250.000 – 300.000 |
Canvas + Kulit | Tas | 450.000 – 550.000 |
Kain bemberg | Shal | 200.000 – 250.000 |
Kain Katun | Kain Ecoprint lembaran | 200.000 – 300.000 |
Kain katun rayon | Mukena | 300.000 – 500.000 |
Kain Sutra | Mukena | 700.000 -1.000.000 |
Kain Tenun | Kain Ecoprint lembaran | 400.000 – 450.000 |
Kain Tenun | Baju | 600.000 – 750.000 |
Kertas | Buku | 50.000 – 60.000 |
Kertas | Box Kado | 35.000 – 80.000 |
Kulit domba | Sepatu | 450.000 – 500.000 |
Contact dan Alamat
Mobile Phone : 0821-6109-9990
Phone : –
Email : –
Web : –
Social Media : @annisa_rumah_mode
Comments 2