Ternak Cacing Sutra, Cacing sutra merupakan sumber protein yang dibutuhkan oleh larva ikan dan jenis ikan tertentu. Bisnis budidaya cacing sutra menjanjikan keuntungan yang besar, bahkan dalam skala besar dapat menghasilkan laba bersih 3 juta lebih setiap bulannya. Cacing sutra mudah dibudidayakan dan tidak memerlukan lahan yang luas. Perawatan yang baik dan konsisten sangat penting untuk memastikan keberhasilan dalam pembudidayaannya.
Cacing sutra memiliki kandungan nutrien yang tinggi seperti protein, lemak, serat kasar, dan kadar abu sehingga sangat baik untuk diberikan kepada benih ikan. Ukurannya yang kecil sangat sesuai dengan besar mulut anak ikan. Selain itu, cacing sutra juga dapat digunakan sebagai bahan baku obat dan kosmetik.
Baca Juga : Ternak Bekicot Cepat Mudah dan Menguntungkan
Cara Ternak Cacing Sutra cukup mudah dan faktor penting adalah menggunakan air mengalir di atas kolam ikan atau kolam lainnya. Peluang bisnis budidaya cacing sutra menarik banyak orang .
Untuk membuka usaha budidaya cacing sutra, pelaku usaha perlu memahami cara budidaya yang baik dan konsisten agar dapat memperoleh keuntungan yang besar.
Potensi Ternak Cacing Sutra
Budidaya cacing sutra, juga dikenal dengan nama latin Tubifex, merupakan salah satu jenis bisnis yang menjanjikan. Hal ini karena cacing sutra adalah salah satu pakan yang diandalkan dalam pembibitan ikan patin dan ikan air tawar lainnya. Nutrisi dalam cacing sutra sangat cocok untuk tumbuh kembang bibit ikan, seperti 13% lemak dan 57% protein. Ukuran cacing sutra yang kecil memudahkan para peternak ikan dalam memberi pakan bibit-bibit ikan kecil.
Ternak Cacing Sutra menawarkan beberapa potensi luar biasa, antara lain banyak dicari oleh petani ikan, memiliki konsumen yang jelas terutama para pembibit ikan air tawar, dan permintaan cacing sutra di pasar cukup tinggi. Harga yang beredar di pasaran juga cukup stabil dari waktu ke waktu, dan cacing sutra bisa dijual baik dalam keadaan basah ataupun kering. Selain itu, budidaya cacing sutra mudah dalam pemeliharaan, tidak membutuhkan lahan yang luas, dan tidak memerlukan modal yang banyak. Para pemula pun bisa melakukan budidaya cacing jenis ini dan menikmati keuntungan setiap bulan.
Budidaya Cacing Untuk Pakan Ikan Menguntungkan
Budidaya cacing sutra sebagai pakan ikan dapat menguntungkan karena memiliki kandungan nutrisi yang tinggi dan mudah diolah sebagai pakan bibit ikan. Cacing sutra hidup di perairan jernih yang kaya bahan organik dan sulit dipisahkan antara satu individu dan individu lainnya. Penangkapan cacing sutra di alam diperoleh dari sungai yang memiliki dasar perairan yang berlumpur dengan aliran air yang tenang dan memiliki sumber bahan organik tinggi.
Oleh karena itu, media budidaya harus memiliki nutrisi yang cukup untuk pertumbuhannya. Cacing sutra dapat hidup pada densitas yang tinggi dan lingkungan dengan kelarutan oksigen yang rendah. Kandungan protein dalam cacing sutra tinggi dan menunjang pertumbuhan, memperpanjang masa reproduksi dan menstimulasi pemijahan ikan. Budidaya cacing sutra dapat dilakukan baik oleh pemula maupun profesional dan menguntungkan karena permintaan yang cukup tinggi dan modal yang tidak terlalu besar.
Risiko Usaha Ternak Cacing Sutra
Budidaya cacing sutra menjadi salah satu bisnis yang menjanjikan saat ini. Meski demikian, seperti bisnis lainnya, budidaya cacing sutra juga memiliki risiko dan kendala yang perlu diperhatikan. Dengan mengetahui risiko dan kendala tersebut, para pengusaha bisa memperkirakan langkah yang harus dilakukan untuk mencegah terjadinya risiko tersebut.
Salah satu risiko dalam Ternak Cacing Sutra adalah persaingan yang ketat dengan kompetitor. Untuk menghasilkan cacing sutra yang berkualitas, dibutuhkan koneksi dan kemampuan dalam mencari peluang. Selain itu, teknik pembudidayaan yang tepat juga harus diterapkan agar hasilnya memuaskan.
Kendala lain yang bisa dialami dalam budidaya cacing sutra adalah kesalahan teknik pembudidayaan, yang bisa mengakibatkan gagal panen. Oleh karena itu, penting untuk memahami langkah-langkah yang tepat dalam melakukan budidaya, mulai dari pembuatan lahan, perawatan, pemberian pakan, hingga cara panen yang dianjurkan.
Baca Juga : Cara Ternak Lobster Air Tawar dan Cara Pemasaran Yang Menguntungkan
Selain itu, cuaca atau musim juga perlu diperhatikan dalam budidaya cacing sutra, karena kondisi tersebut dapat berpengaruh pada tumbuh kembang cacing. Proses pemasaran juga harus dilakukan dengan baik, dengan membangun jaringan dan menjalin kerja sama dengan pengepul.
Agar lebih mudah dalam memasarkan cacing sutra, bergabung dengan komunitas pembudidaya ikan atau bergabung dengan grup budidaya cacing sutra di media sosial seperti Facebook juga bisa dilakukan. Selain itu, memberi pilihan pada pembeli apakah hendak membeli cacing dalam bentuk basah atau kering juga bisa meningkatkan daya tarik produk. Dengan memperhatikan risiko dan kendala dalam budidaya cacing sutra serta mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat, bisnis ini memiliki potensi yang menjanjikan.
Langkah Cara Ternak Budidaya Cacing Sutra
Cacing sutra, atau yang juga dikenal dengan nama Tubifex sp, merupakan pakan alami yang sangat diminati di dunia perbenihan dan peternakan. Cacing ini menjadi pakan yang sangat utama bagi para bibit ikan, terutama di kalangan pembudidaya bibit ikan. Selain itu, cacing sutra juga menjadi pakan yang direkomendasikan untuk peternak ikan air tawar, belut, cupang, atau lobster, karena memiliki nutrisi yang cukup baik.
Bagi Anda yang tertarik untuk membudidayakan cacing sutra, ada beberapa langkah yang perlu diikuti. Pertama-tama, media yang digunakan harus memiliki kandungan oksigen terlarut sekitar 2,75-5 mg/l dan kandungan amonia. Hal ini dikarenakan cacing sutra dapat berkembang biak pada media yang memiliki kondisi tersebut. Selain itu, cacing sutra juga menempati daerah permukaan hingga kedalaman 4 cm. Cacing muda yang berbobot 0,1-5 mg dapat ditemukan pada kedalaman 0-4 cm, sedangkan cacing dewasa yang berbobot lebih dari 5 mg dapat ditemukan pada kedalaman 2-4 cm.
Berikut Cara Lengkap Ternak Cacing Sutra :
1. Persiapan Kolam dan Lahan
Langkah pertama dalam cara Ternak Cacing Sutra adalah menyiapkan lahan atau kolam tempat media budidaya akan disebar. Anda dapat menggunakan kolam terpal, nampan bertingkat, atau bak. Kolam terpal sangat direkomendasikan karena dapat menampung lebih banyak bibit cacing daripada tempat lainnya.
Setelah tempatnya tersedia, selanjutnya adalah melakukan pengisian air. Namun, sebelum mengisinya, pastikan kualitas air yang digunakan untuk memastikan tumbuh kembang cacing sutra berjalan optimal. Parameter air yang digunakan adalah suhu pada kisaran 24-27 derajat Celcius dan Ph airnya antara 6-7.
Meskipun kolam terpal dapat menampung banyak, namun lahan tempat kolam terpal tidak perlu terlalu luas, sesuaikan saja dengan tempat yang ada di sekitar rumah Anda. Setelah kolam dipasang terpal, semprotlah menggunakan air dan biarkan kolam kering sendiri dengan bantuan sinar matahari. Jika sudah kering, kolam sudah siap dipakai untuk membudidayakan cacing.
Penting untuk memperhatikan kualitas air yang akan digunakan di kolam. Air kolam harus memakai air yang bagus dan mengalir. Adapun parameter airnya meliputi suhu pada kisaran 24-27 derajat Celcius dan Ph airnya antara 6-7. Dengan begitu, cacing bisa berkembang dengan baik di kolam.
Demikianlah cara budidaya cacing sutra dan tips menyiapkan lahan atau kolam yang perlu Anda perhatikan. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, diharapkan budidaya cacing sutra Anda akan berjalan dengan optimal.
2. Menyiapkan Benih Cacing
langkah Ternak Cacing Sutra selanjutnya adalah menyiapkan benih. Ada dua cara untuk memperoleh benih cacing sutra, yaitu dengan membeli benih di toko ikan hias atau pasar hewan, atau mencarinya di ladang atau sawah.
Jika memilih cara kedua, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih benih yang berkualitas. Pertama, pilih benih yang menyerupai gumpalan rambut yang bergerak cepat. Kedua, pisahkan gumpalan tersebut dari cacing sutra lainnya dan pindahkan ke wadah yang telah diisi air untuk menghindarkan benih dari bakteri atau logam. Selanjutnya, simpanlah benih dalam wadah berisi air tersebut selama dua hingga tiga hari. Pastikan jumlah air dalam wadah sedikit dan selalu bersih serta kadar oksigen dalam air cukup. Jika dirasa kurang, pasanglah aerator untuk menambah oksigen dalam air.
Dalam memilih benih, sebaiknya memilih benih yang berasal dari peternak yang terpercaya, karena benih yang tidak berkualitas dapat mempengaruhi kualitas hasil akhir dan pertumbuhan cacing sutra. Selain itu, benih cacing sutra memiliki umur yang berbeda-beda, oleh karena itu pastikan untuk memilih benih yang masih muda agar proses pemeliharaan lebih mudah dan hasil yang didapatkan optimal.
3. Menyiapkan Kolam Media
Cara Ternak Cacing Sutra yang baik sangat mempengaruhi pertumbuhan dan kualitas cacing. Salah satu cara untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam budidaya cacing sutra adalah dengan membuat media budidaya yang tepat.
Terdapat dua media budidaya cacing sutra yang umum digunakan, yaitu media lumpur dan air. Berikut adalah cara untuk menyiapkan kedua jenis media tersebut.
- Budidaya dengan Media Lumpur
- Siapkan wadah yang nantinya akan diisi oleh lumpur.
- Carilah lumpur yang tidak mengandung logam, lumpur yang baik bisa didapat di area persawahan.
- Pastikan lumpur dialiri air secara baik.
- Budidaya dengan Media Air
- Sediakan wadah yang bersih dan cukup besar.
- Tuangkan air bersih ke dalam wadah tersebut.
- Siapkan selang agar wadah tersebut dapat selalu dialiri air bersih.
- Cara lain untuk mengalirkan air adalah dengan membentuk rak. Taruh wadah yang sudah sedikit berlubang dan berisi air bersih di rak paling atas. Kemudian taruh wadah berisi air dan cacing sutra di bawahnya. Siapkan juga lubang kecil untuk sirkulasi air pada media cacing sutra.
Setelah memperhatikan jenis atau kualitas air, langkah selanjutnya adalah menyiapkan media untuk cacing di kolam. Jika media cacing tidak dibuat dengan benar, maka pertumbuhan cacing juga tidak akan optimal. Berikut adalah cara untuk menyiapkan media cacing di kolam.
- Siapkan lumpur sawah yang sudah steril dari banyak sampah. Hal ini bertujuan untuk menghindari banyaknya bibit penyakit di lumpur.
- Masukkan lumpur sawah ke dalam kolam. Sesuaikan jumlahnya dengan besaran kolam. Paling tidak ketinggiannya mencapai 10 cm.
- Siapkan pupuk kandang di dalam bak. Untuk jumlahnya bisa dikira-kira, paling tidak sekitar 3 kg. Campur pupuk ini dengan nutrisi tambahan agar pupuk lebih lembut yang bisa Anda beli di toko pertanian.
- Jika sudah tercampur rata, masukkan ke kolam terpal yang tadi sudah diisi dengan lumpur.
- Aliri kolam dengan air bersih sampai semua media cacing terkena air. Setelahnya, diamkan kolam selama kurang lebih 3 hari supaya kualitas pupuk dan lumpur lebih baik untuk bibit cacing.
- Setelah 3 hari, kolam siap diberi benih cacing sutra.
Dalam pembuatan media cacing sutra, pastikan untuk memperhatikan kualitas lumpur dan pupuk yang digunakan. Jangan lupa untuk memastikan bahwa cacing sutra mendapat sirkulasi air yang cukup agar tumbuh dan berkembang secara optimal.
4. Memindahkan & Menebar Benih
Setelah Anda menyiapkan dan menjaga benih cacing sutra selama beberapa hari, maka langkah selanjutnya adalah memindahkan benih tersebut ke dalam media budidaya. Namun, pemindahan benih ini perlu dilakukan dengan hati-hati agar cacing sutra tidak mengalami stres. Selain itu, langkah penting berikutnya dalam budidaya cacing sutra adalah menebar bibit cacing ke dalam kolam.
Sebelum menebar bibit cacing, pastikan terlebih dahulu bahwa bibit yang akan ditebar adalah bibit yang unggul dan berasal dari sumber yang terpercaya. Anda bisa mendapatkannya dari pembibit atau pengepul cacing sutra yang sudah berpengalaman.
Langkah pertama yang harus dilakukan dalam menebar bibit cacing sutra adalah mematikan alat filter air kolam agar bibit tidak terserap ke dalam filter. Kemudian, lakukan aklimatisasi bibit cacing dengan cara meletakkannya di permukaan air selama beberapa saat agar cacing bisa menyesuaikan diri dengan suhu kolam. Setelah 30 menit, buka plastik bibit cacing dan buang airnya.
Sebelum melakukan penimbangan berat cacing, pastikan bahwa alat timbangan yang digunakan dalam kondisi bersih dan steril. Hal ini bertujuan agar tidak membawa bakteri atau virus yang dapat membahayakan cacing sutra. Setelah melakukan penimbangan, tebar bibit cacing di kolam dengan kedalaman kira-kira 1-2 cm.
Setelah bibit cacing ditebar, Anda tidak perlu memberinya pakan karena cacing akan mendapatkan makanan dari media cacing yang sudah dibuat sebelumnya di dalam kolam. Namun, pastikan untuk selalu memantau kondisi lingkungan di sekitar kolam dan membersihkan alat-alat yang digunakan untuk menjaga kebersihan dan kesehatan cacing sutra.
5. Perawatan cacing sutra
untuk membudidayakan cacing sutra, maka Anda harus memperhatikan cara merawatnya dengan tepat. Berikut adalah beberapa tips dalam merawat cacing sutra yang perlu Anda ketahui.
Pertama-tama, pastikan sistem resirkulasi air pada kolam cacing sutra selalu berjalan dengan baik. Kualitas air yang baik sangat penting dalam budidaya cacing sutra. Pastikan bahwa air di dalam kolam mengandung DO (Dissolved Oxygen) sekitar 1,61 ppm. Selain itu, suhu air juga harus dijaga tetap stabil antara 24-27 derajat celcius.
Pemeliharaan air kolam juga harus dilakukan dengan benar. Resirkulasi air kolam akan membantu menjaga kualitas air dan mengatur kandungan oksigen dan karbon dioksida pada air kolam. Untuk filter air, Anda bisa menyesuaikan dengan ukuran kolam. Pastikan filter air selalu menyala selama 24 jam kecuali saat memberi makan cacing.
Selain menjaga kualitas air, Anda juga perlu mencegah hama penyakit yang menyerang cacing sutra. Hama ini bisa sangat mengganggu pertumbuhan cacing dan bahkan bisa membuat Anda gagal panen. Suplemen organik bisa membantu mencegah hama penyakit ini. Suplemen organik dapat dibeli di toko pertanian.
Selain itu, memberi pakan yang tepat juga sangat penting dalam merawat cacing sutra. Pemberian pakan sebaiknya dilakukan seminggu setelah cacing ditebar. Selama seminggu itu, cacing sudah mendapatkan nutrisi dari media cacing dalam kolam.
Dalam merawat cacing sutra, Anda juga perlu menjaga kenyamanan cacing supaya tidak stres. Jangan lupa untuk membersihkan kolam secara rutin dan jangan mengganggu cacing terlalu sering. Selain itu, hindari penggunaan bahan kimia yang berbahaya untuk cacing sutra.
6. Pakan Cacing Sutra Rekomendasi
memberikan pakan yang tepat untuk mendukung pertumbuhan cacing sutra. Terdapat beberapa jenis makanan yang dapat diberikan pada cacing sutra, antara lain ampas tahu, kotoran ayam yang telah difermentasi, dan sawi yang telah dihancurkan dan difermentasi.
Pada awal pembibitan, cacing sutra tidak memerlukan pakan dalam beberapa hari pertama setelah ditebar. Ini disebabkan oleh adanya nutrisi dalam media cacing yang cukup untuk mendukung pertumbuhan cacing sutra. Namun setelah satu minggu, cacing sutra akan membutuhkan nutrisi yang lebih banyak. Untuk itu, pemberian pakan harus dilakukan secara teratur.
Makanan yang disarankan untuk diberikan pada cacing sutra adalah ampas tahu. Selain harganya yang terjangkau, ampas tahu juga mengandung nutrisi yang baik untuk pertumbuhan cacing sutra seperti protein kasar dan karbohidrat. Namun, perlu diingat bahwa pemberian pakan harus dilakukan dengan bijak dan tidak berlebihan. Hal ini disebabkan karena pemberian pakan yang berlebihan dapat menyebabkan keracunan pada cacing sutra.
Selain memberikan pakan, perawatan pada cacing sutra juga harus dilakukan dengan baik. Pemeliharaan pertama adalah dengan menjaga sistem resirkulasi air pada kolam. Kualitas air kolam sangat penting untuk budidaya cacing sutra, sehingga perlu dipastikan bahwa air kolam mengandung DO sekitar 1,61 ppm dan suhu airnya sekitar 24-27 derajat Celcius. Selain itu, perlu juga memastikan bahwa filter kolam berfungsi dengan baik.
7. Panen
Cara panen cacing sutra pada budidaya kolam terpal atau dengan rak nampan cukup mudah dilakukan, namun membutuhkan ketelatenan dalam pelaksanaannya. Panen ini merupakan langkah terakhir dalam budi daya cacing dan juga menjadi puncak keberhasilan bagi peternak jika mendapatkan hasil yang memuaskan.
Panen pertama bisa dilakukan setelah cacing berumur sekitar 70 hari setelah ditebar di kolam. Setelah itu, Anda bisa memanen cacing sutra setiap 2 minggu sekali. Pada umumnya, waktu panen bisa dilakukan pada pagi atau sore hari. Salah satu tanda bahwa cacing sudah siap dipanen adalah jika lumpur pada media cacing sudah cukup kental saat dipegang.
Jika Anda menggunakan kolam terpal, maka untuk memanen cacing cukup dengan mengaduk garu dan lumpur di sekitar kolam. Kemudian masukkan cacing yang terkumpul ke dalam baskom. Namun jika menggunakan rak nampan, berikut langkah-langkahnya: pastikan cacing sudah berumur 70 hari, lalu siapkan kain berwarna gelap untuk menutupi media cacing. Pastikan kain yang digunakan cukup rapat menutupi media, dan biarkan selama 5-6 jam. Setelah itu, gunakan sendok dan jaring ikan untuk mengambil cacing sutra dari media, dan pindahkan ke dalam wadah lain.
Penting untuk mengingat bahwa cacing sutra sangat rentan terhadap cahaya. Oleh karena itu, kain yang digunakan harus berwarna gelap agar cahaya tidak masuk ke dalam media cacing. Selain itu, cacing sutra harus dijaga agar tidak terkena stress yang berlebihan, sebab stress dapat mempengaruhi produksi cacing sutra.
Dalam panen cacing sutra, ketelatenan dan konsistensi dalam menjaga kualitas media cacing, pemberian pakan yang cukup, dan perawatan yang baik menjadi kunci utama kesuksesan dalam budidaya cacing sutra. Dengan menjalankan langkah-langkah yang tepat dan konsisten, hasil panen yang memuaskan dapat diraih dalam budidaya cacing sutra.
Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa budidaya cacing sutra memerlukan perencanaan dan perawatan yang baik untuk mencapai hasil yang optimal. Langkah-langkah yang perlu dilakukan antara lain menyiapkan kolam, menentukan ukuran bibit, menjaga kondisi air, memberi pakan, dan melakukan panen.
Proses budidaya cacing sutra membutuhkan kesabaran dan perhatian yang lebih. Namun, hasilnya akan sepadan dengan usaha yang telah dilakukan. Cacing sutra memiliki banyak manfaat, antara lain sebagai pakan ikan, pupuk organik, dan dapat dijual sebagai bahan kosmetik dan obat-obatan.
Dalam menjalankan bisnis budidaya cacing sutra, penting untuk memperhatikan kualitas cacing yang dihasilkan. Selain itu, pengelolaan limbah dan pencegahan hama penyakit juga perlu diperhatikan untuk menjaga keberlangsungan usaha.
Dalam kesimpulannya, budidaya cacing sutra memiliki potensi sebagai usaha yang menjanjikan dan ramah lingkungan. Dengan memperhatikan langkah-langkah dan tips yang telah disampaikan, diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan potensi ini dengan baik.
Q&A: Ternak Cacing Sutra
Berikut adalah jawaban atas beberapa pertanyaan yang sering diajukan tentang budidaya cacing sutra:
Mengenai Ternak Cacing Sutra :
- Berapa lama cacing sutra bisa di panen? Cacing sutra pertama kali dapat dipanen sekitar 70 hari setelah ditebar di kolam, dan selanjutnya dapat dipanen setiap 2 minggu sekali.
- Berapa modal budidaya cacing sutra? Modal awal budidaya cacing sutra bervariasi tergantung pada skala usaha dan metode budidaya yang digunakan. Untuk budidaya dengan kolam terpal, modal awal bisa berkisar antara 500 ribu hingga 1 juta rupiah.
- Apa saja makanan cacing sutra? Cacing sutra adalah pemakan serba bisa, dapat diberi pakan berupa daun, sayuran, buah-buahan, serta sisa makanan. Namun, pastikan untuk memberikan makanan yang segar dan tidak mengandung bahan kimia.
- Berapa lama cacing sutra berkembang biak? Cacing sutra dapat berkembang biak dengan cepat, yakni dalam waktu sekitar 3-4 minggu setelah dipindahkan ke media budidaya baru.
- Berapa lama cacing sutra bertahan hidup? Cacing sutra dapat bertahan hidup selama beberapa bulan hingga satu tahun, tergantung pada kondisi lingkungan dan perawatan yang diberikan.
- Kenapa cacing sutra bisa mati? Cacing sutra bisa mati akibat berbagai faktor, seperti kurangnya oksigen, pH yang tidak stabil, kelembaban yang tidak sesuai, terkena penyakit atau serangan predator, dan pemberian pakan yang tidak sesuai.
- Langkah awal BudiDaya cacing sutra? Langkah awal dalam budidaya cacing sutra adalah menyiapkan media budidaya, seperti kolam terpal atau nampan yang disusun dalam rak. Kemudian, sebar benih cacing sutra di atas media budidaya, dan berikan perawatan yang tepat seperti pemberian pakan dan pengaturan lingkungan.
- Berapa kali memberi makan cacing sutra? Cacing sutra dapat diberi makan 1-2 kali dalam seminggu, tergantung pada ketersediaan makanan dan kecepatan pertumbuhan cacing.
- Apakah cacing sutra berbahaya bagi manusia? Tidak, cacing sutra tidak berbahaya bagi manusia. Bahkan, cacing sutra dianggap sebagai sumber protein yang bernilai tinggi dan telah digunakan dalam pengobatan tradisional. Namun, pastikan untuk mencuci tangan setelah memegang cacing sutra.
Baca juga panduan hewan ternak lainnya seperti berikut :
Contoh Usaha Ternak Modal 300 Ribu Menjanjikan
Panduan Cara Ternak Ayam Broiler Pedaging Menguntungkan untuk Pemula
Panduan Lengkap Cara Ternak Ayam Petelur : Mulai dari Persiapan hingga Pemasaran
dan masih banyak lagi panduan yang bisa anda baca di kategori Peternakan
Anda juga bisa mengirimkan informasi & pengetahuan yang anda miliki kepada kami dengan menghubungi kami via :
Ingin menjadi kontributor dengan mengirimkan karya mu ke media kami atau request konten lain hubungi kami
Comments 2