Cara Ternak Belut rumahan dengan modal kecil bagi pemula bisa menjadi alternatif usaha budidaya ternak yang menguntungkan apalagi permintaan belut terus ada dipasaran.
Belut menjadi sumber protein yang lumayan tinggi sehingga banyak diminati. Terlebih lagi belut juga menawarkan cita rasa yang gurih dan lezat. Membuat banyak orang suka untuk mengonsumsi belut.
Besarnya peminat belut harus Anda manfaatkan sebagai ladang emas dengan memulai bisnis. Tapi sebelum ternak belut, Anda harus paham betul bagaimana cara ternak belut itu sendiri. Berikut ini terdapat beberapa cara ternak belut yang bisa Anda lakukan untuk memulai bisnis.
Tahapan Cara Ternak Belut Yang Baik dan Benar
Untuk anda yang masih seorang pemula, mempelajari proses dan tahapan budidaya belut merupakan hal yang wajib dilakukan untuk mendapatkan hasil yang memuaskan nantinya. Jika kita telah mengetahui tahapan cara budidaya belut yang tepat, kita dapat menyiapkan berbagai hal agar dalam proses ternak belut berjalan dengan lancar.
Nah, ada beberapa tahapan yang penting dalam cara budidaya ternak belut, mulai pembuatan kolam, pemilihan bibit belut, pemberian pakan, hingga proses panen. berikut kami jabarkan langkah-langkah mudah budidaya ternak belut berikut ini.
1. Memilih Bibit Belut Berkualitas
Sebelum membeli bibit belut, pastikan jika Anda memilihnya dengan benar. Untuk mendapatkan hasil panen yang baik, tentu saja dibutuhkan bibit belut yang terbebas dari penyakit.
2. Siapkan Wadah Terlebih Dahulu
Cara ternak belut yang kedua adalah dengan menyiapkan wadahnya terlebih dahulu. Anda bisa menggunakan ember, drum maupun kolam terpal. Silahkan sesuaikan dengan kebutuhan dan budget yang disediakan.
Setelah wadahnya siap, Anda bisa langsung mengisinya dengan air bersih. Diamkan air tersebut hingga semalaman sebelum memasukkan bibit belut.
Untuk memastikan pertumbuhan bibit belut bisa optimal, Anda harus memberikan pakan secara rutin minimal 2 kali setiap hari.
3.Pindahkan Belut ke Wadah yang Berukuran Lebih Besar
Setelah ukuran belut terlihat lebih besar, Anda bisa mulai memindahkannya ke wadah yang lebih besar seperti kolam terpal. Pada umumnya, bobot belut yang siap dipindahkan ke kolam pembesaran adalah minimal 5 gram.
Jika memutuskan untuk menggunakan drum, idealnya mempunyai kepadatan 50 hingga 75 kg per meter persegi. Sedangkan ukuranya mulai dari 6 hingga 8 meter persegi.
4. Wajib Rutin dalam Memberi Pakan
Cara ternak belut keempat adalah dengan memberinya pakan rutin dan bergizi. Selama masa pembesaran, Anda bisa memberikannya makan pelet khusus untuk belut. Sebagai selingan, Anda juga bisa memberikannya keong sawah. Selain murah, keong sawah juga dianggap ramah lingkungan karena bisa membantu membasmi hama di area persawahan.
Alternatif pakan lain untuk memenuhi gizi belut bisa diberikan cacing, udang kecil atau kepiting sawah. Semakin baik gizi yang Anda berikan, proses pertumbuhan belut menjadi semakin cepat. Sebagai hewan pemakan daging, kebutuhan protein untuk belut harus bisa terpenuhi. Saat tiba masa panen pun bobot belut menjadi lebih optimal.
5. Lakukan Pemantauan Secara Berkala
Jika Anda ingin mendapatkan keberhasilan, cara ternak belut satu ini harus kamu lakukan secara berkala. Pemantauan menjadi kunci untuk mengetahui kondisi perkembangan belut itu sendiri. Anda sebagai pengusaha belut, harus rutin dalam melakukan perawatan dan pemantauan.
Anda bisa membuat laporan khusus setiap dua minggu sekali terkait perkembangan belut sebagai dasar untuk penanganan selanjutnya. Setelah 6 minggu berjalan, Anda bisa melakukan evaluasi terhadap laporan perkembangan belut.
Jika Anda menemukan terdapat perbedaan ukuran pada belut, misalnya seperti ada yang berukuran kecil dan berukuran besar, maka Anda harus segera memisahkannya. Tujuan pemisahan tersebut ialah untuk memberikan penanganan khusus pada belut berukuran kecil agar bisa berkembang lebih optimal.
Selain itu, Anda harus memperhatikan kualitas air. Segera ganti dengan air bersih baru jika memang sudah terlihat kotor. Mengingat belut adalah hewan kanibal, untuk bisa meminimalisir kondisi saling serang adalah dengan memastikan air pada wadah tetap bersih.
Selanjutnya, untuk mengetahui kondisi belut sehat atau tidak bisa dilihat dari perilaku. Belut yang sedang terserang penyakit biasanya akan menunjukkan perilaku berbeda. Pada siang hari, belut menjadi lebih aktif dari biasanya dan mencoba untuk menyerang belut lain.
Belut merupakan hewan yang setiap saat mengeluarkan lendir dari permukaan tubuhnya. Mekanisme tubuh belut tersebut, bisa memicu perubahan tingkat keasaman air dan pH di dalam wadah. Jika ambang batas pH sudah tercapai, sebaiknya untuk segera mengganti air (dinetralkan).
6. Proses Panen Belut
Masa panen sebagai rangkaian dari cara ternak belut, merupakan momen yang selalu ditunggu – tunggu dan dianggap menyenangkan. Proses panen belut tidak bisa dilakukan secara serentak karena bisa memicu belut menjadi stres. Belut yang stres berdampak langsung pada kesehatannya.
Sebaiknya, jika masa panen tiba, Anda bisa melakukan proses panen secara bertahap. Mulailah pisahkan belut berukuran paling besar ke wadah khusus berisi air bersih. Pastikan airnya benar – benar bersih agar rasa belut tidak berubah. Satu hari sebelum melakukan panen, disarankan untuk tidak memberinya pakan.
Masa panen belut bisa dilakukan setelah perawatan selama 3 hingga 4 bulan. Belut yang dinilai mempunyai kualitas baik, bisa Anda jadikan sebagai indukan sehingga bisa memproduksi bibit – bibit berkualitas.
7. Lakukan Pembersihan Wadah Setelah Masa Panen
Cara ternak belut yang terakhir adalah dengan membersihkan wadah pasca panen. Menjaga kebersihan wadah sangat penting untuk menjaga kesehatan belut. Sebelum digunakan untuk budidaya kembali, wadah harus sudah dalam kondisi bersih. Ini berlaku untuk semua wadah tanpa terkecuali.
Manajemen pengolahan pasca panen belum menjadi salah satu langkah penting yang tidak boleh diabaikan.
Bagaimana, tertarik untuk budidaya belut? Dengan mengikuti detail cara ternak belut yang kami berikan di atas, diharapkan bisa banyak membantu Anda selama proses ternak belut.
Keuntungan Budidaya Ternak Belut
Budidaya ternak belut memang terlihat menjanjikan dan menguntungkan benarkah demikian ? Ada beberapa alasan ternak belut menjadi peluang yang menguntungkan, Berikut ini adalah beberapa keuntungan melakukan budidaya belut.
1. Belut Mudah Dipelihara
Pada dasarnya hewan satu ini sangat mudah untuk dipelihara dan dirawat belut dapat mudah beradaptasi dengan berbagai lingkungan baik yang berlumpur hingga kolam air bersih. Budidaya belut dasarnya tidak membutuhkan pemeliharaan yang sangat khusus, dengan pemberian pakan yang tepat dan diberikan secara rutin tentunya dalam jumlah yang mencukupi, menunggu masa panen terasa sanagat mudah
2. Modal Ternak Belut Kecil
Modal budidaya ternak belut relatif kecil dan terjangkau bahkan untuk yang masih pemula sekalipun bibit yang murah, peralatan yang tidak banyak dan pakan yang mudah dicari menjadikan modal ternakbelut sangat terjangkau.
Modal ternak belut rumahan bisa dimulai sekitar Rp 2 juta saja,modal sudah termasuk pembuatan kolam, membeli bibit belut dan pakan sehari hari, dan peralatan pendukung. Bahkan jika ingin hemat kita dapat mencari indukan belut di area persawahan yang tentunya gratis, lalu untuk pakak juga tersedia di alam berupa hewan yang menjadi makanan belut di alam.
3. Keuntungan Laba Lumayan Besar
Bisnis budidaya ternak belut memang bisa mendatangkan keuntungan laba yang besar misalnya saat ini 1 kg belut dewasa kita bisa menjualnya dengan harga kisaran Rp. 40.000.
Dalam setiap pembibitan sabanyak 3 kg kita dapat membesarkan hingga 1500 ekor belut saat masa panen, untuk mendapat 1 kilogram hanya terdapat 8 – 10 ekor belut konsumsi. Jika tadi awalnya jumlah bibit 1500, dan dalam setiap kilogram terdapat 8 ekor, maka hasil panen adalah 187 kilogram.
Sudah terbayang berapa keuntungan jika harga jual belut dewasa Rp 40,000 per kilogram, maka setiap hasil penjualan untuk 1 pembibitan adalah Rp 40,000 dikalikan dengan 187, maka menjadi Rp 7.480.000.
4. Permintaan Pasar Tinggi
Belut konsumsi banyak kita temui di berbagai menu masakan karena hewanini bercita rasa gurih dan nikmat membuatnya menjadi makanan favorit banyak orang, karna itulah permintaannya pasar menjadi tinggi. Namun saat ini tingginya permintaan tersebut belum diimbangi dengan suplai yang cukup memadai.
Supplai ini karena jumlah pembudidaya ternak belut di Indonesia belum terlalu banyak, sehingga bisa menjadi peluang bagi pelaku usaha masih besar karena rendahnya tingkat persaingan.
Comments 1