Rem adalah komponen yang sangat penting untuk kendaraan. Komponen ini berperan untuk mengurangi laju kendaraan dan menunjang keselamatan dalam berkendara. Ada beberapa tipe rem, salah satunya ialah rem cakram dan rem tromol,pada pembahasan kali ini akan di jelaskan pengerian rem cakram dan bagaimana cara kerja rem cakram.
Pengertian Apa Itu Rem Cakram ?
Disc Brake atau biasa disebut rem cakram, merupakan sistem pengereman yang menggunakan metode jepit. Cara kerja rem cakram memanfaatkan komponen tambahan yaitu berupa piringan yang akan dijepit oleh dua buah kanvas rem yang berguna untuk memperlambat atau menghentikan putaran roda kendaraan.
Sistem rem cakram dinilai lebih simpel dan lebih responsif. Hal tersebut dikarenakan luas penampang rem yang kecil namun arah gaya gesek saling menekan membuat sistem pengereman jadi lebih efektif.
Baca juga : Cara Kerja Jangka Sorong dan Bagian-bagiannya
Prinsip Kerja Rem Cakram
Sistem rem cakram memiliki prinsip mengubah energi dari energi gerak menjadi energi panas. Perubahan energi ini dilakukan dengan cara menggesek bidang yang berputar dengan suatu bidang yang diam, maka akan hasil perubahan energi dari energi gerak menjadi energi panas.
Prinsip dari bidang yang berputar akan semakin lambat dan suhu bidang tersebut akan semakin meningkat. Pada prinsip rem cakram, gesekan dua bidang ini dilakukan dengan metode jepitan. caranya dengan dua bidang, bidang yang berputar disebut dengan rotor dan bidang yang diam disebut dengan kampas rem. Saat rem ditarik penguna kendaraan, akan menyebabkan dua buah kampas rem akan menjepit rotor yang sedang berputar. Sehingga, terjadilah pengereman unruk mengurangi laju kendaraan.
Baca juga : Cara Kerja Indra Pendengar Dan Perawatan Telinga
Kelebihan & Kekurangan
Rem cakram punya fungsi yang baik bagi sebuah kendaraan. Rem tipe ini punya bentuk yang ringkas, sehingga cocok untuk kendaraan kecil. Daya pengereman rem cakram bisa mencapai 100% karena metode yang dipakai adalah jepitan.
Keuntungan lain dari rem cakram adalah radiasi panasnya lebih baik, sehingga tidak mudah panas. Rem ini memiliki durabilitas / ketahanan yang cukup baik meski kondisi rem basah.
Sedangkan kekurangannya, daya pengereman rem cakram tidak sekuat rem tromol karena memiliki luas kampas yang lebih kecil. Selain itu, lebih cepat aus karena metode jepitan pada rem cakram membuat penekanan kampas jadi besar.
Dengan model yang terbuka, kaliper berpotensi masuknya debu atau kotoran yang bisa saja merusak kaliper. Pada beberapa jenis, velg pada roda kendaraan yang memakai rem cakram akan lebih kotor.
Komponen Utama Rem
Rem cakram desainnya sangat sederhana, karena terdiri dari tiga bagian utama saja, yakni piringan rem, kampas rem, dan kaliper rem.
Pertama, ada piringan rem (disc rotor), komponen berbentuk lingkaran pipih mirip piringan yang dihubungkan dengan roda. Piringan ini terbuat dari besi solid, sehingga kuat untuk bergesekan dengan kampas rem.
Kedua, kampas rem (brake pad) yang ditempatkan pada kedua sisi piringan rem. Kampas rem berfungsi sebagai media gesek yang akan menghentikan putaran piringan. Komponen ini dibuat dari bahan yang punya ketahanan panas yang baik, bukan bahan yang bersifat konduktor.
Ketiga, kaliper rem (brake caliper) yang berfungsi menggerakkan kampas rem untuk menjepit atau lepas dari piringan rem. Selain tiga komponen utama tersebut, rem cakram juga disusun dari beberapa komponen tambahan lain.
Baca juga : Cara Kerja Panel Surya Untuk Listrik Di Rumah Tangga
Tipe-tipe Rem Cakram
Apabila dikategorikan berdasarkan jumlah piston, maka ada dua tipe kaliper rem cakram.
- Single piston
Single piston ialah kaliper rem yang hanya memiliki satu buah piston untuk menggerakkan dua kampas rem. Tipe ini banyak dipakai pada kendaraan ringan seperti sepeda motor, MPV, dan SUV.
- Multi piston
Multi piston ialah kaliper rem yang memiliki dua atau lebih piston. Umumnya, semakin banyak piston maka semakin tinggi pula permukaan gesek rem. Tipe ini punya daya pengereman yang lebih kuat dan seimbang, namun konstruksi kaliper rumit.
Baca Juga : Cara Kerja Mesin 2 tak & Mesin 4 tak
Sementara jika dikategorikan berdasarkan tipe aliran fluida, maka ada dua macam pula.
- Fixed caliper
Tipe yang biasanya memiliki dua atau lebih piston yang terletak di samping kanan dan kiri kampas rem. Saat rem ditekan, maka piston-piston tersebut saling menjepit.
- Floating caliper
Tipe ini biasanya hanya memiliki satu piston yang ada di sisi dalam. Posisi kaliper bisa digerakkan ke kanan dan ke kiri. Saat rem ditekan, gerakan piston akan mendorong kaliper untuk bergerak, sehingga bisa menjepit kampas.
Cara Kerja Rem Cakram
Cara kerja rem cakram adalah kertika pengemudi menginjak pedal rem, piston pada master rem akan tertekan. Setelah piston tertekan, piston terdorong maju dan berdampak mengecilnya volume di depan piston.
Terjadi pengecilan volume di depan piston menyebabkan minyak rem terdorong keluar, minyak rem diteruskan lewat selang rem ke piston yang mengakibatkan kampas rem terdorong.
Dari proses tersebut, kampas rem akan mencengkram piringan rem. Kemudian menyebabkan gesekan dan panas sehingga mengurangi laju kendaraan dan akhirnya berhenti. Piringan akan berhenti berputar karena putarannya terhambat oleh kampas rem yang menjepit piringan.
Saat pengemudi melepas injakan pedal rem, pegas yang berada di sekitar pedal rem akan menarik pedal rem ke posisi semula. Tekanan hidrolis yang sebelumnya ada di dalam sistem rem jadi hilang.
Hal tersebut menyebabkan kampas rem kehilangan daya dorong, sebab daya dorong pada kampas rem sejatinya bersumber dari kekuatan injakan pada pedal rem. Adanya peregangan pada rem, sehingga tidak ada gesekan antara kampas rem dan piringan. Piringan rem bisa terbebas dan bisa kembali berputar.
Pada umumnya, terdapat tiga buah model penggerak rem yakni ;
- Sistem rem mekanis (menggunakan kawat kabel)
- Sistem rem hidrolik (menggunakan fluida)
- Sistem rem angin (menggunakan tekanan udara)
Baca Juga : Cara Kerja VLAN (Virtual LAN) dan Fungsi serta Tujuan
Nah, itulah ulasan cara kerja rem cakram yang bisa menambah wawasan di bidang otomotif. Pengendara semestinya harus peduli dengan kondisi rem cakram, sehingga wajib melakukan pengecekan secara berkala.
Baca Juga artikel menarik lain nya