Keinginan untuk menambah uang saku dan produktif mendorong Melya Leonita Sutantyo (23) membuat bisnis kerajinan clay atau kerajinan yang mirip dengan tanah liat.
Melya Leonita Sutantyo (23) adalah salah satu contoh inspiratif dari generasi muda yang memanfaatkan kreativitasnya untuk menghasilkan uang saku dan menjalani bisnis yang ia cintai. Dengan semangat dan ketekunan, Melya telah berhasil mengembangkan bisnis kerajinan clay atau kerajinan mirip tanah liat.
Mengawali Perjalanan
Perjalanan bisnis Melya dimulai dengan pembuatan figurine atau boneka kecil bertema wisuda, yang ia unggah di Facebook. Walaupun ia merasa gugup dan ragu ketika pertama kali mengunggah foto karyanya, respons positif dari teman-teman dan pesanan yang datang membuatnya semakin termotivasi.
Namun, seperti dalam setiap perjalanan bisnis, ada rintangan awal. Penjualan pertama kerajinan clay tidak berjalan sukses, dengan beberapa konsumen mengeluhkan masalah kualitas clay. Meskipun sempat down, Melya tidak menyerah. Dia memutuskan untuk melanjutkan bisnisnya dan belajar dari pengalaman tersebut.
Kesuksesan Bisnis
Pengalaman dan perbaikan kualitas kerajinan clay-nya membawa hasil yang positif. Melya akhirnya membuka toko daring lewat akun Instagram @melya_creation pada tahun 2014. Saat ini, bisnisnya memiliki pelanggan dari berbagai kota di Indonesia, seperti Jabodetabek, Medan, Padang, Pontianak, dan Palu. Bahkan, Melya pernah mengirimkan kerajinannya hingga ke Singapura.
Ekspansi dan Fokus
Melya bermimpi untuk merambah sektor kerajinan clay replika makanan karena permintaan pasar semakin tinggi. Saat ini, @melya_creation fokus pada kerajinan clay untuk wisuda dan pernikahan, pembuatan gantungan kunci, serta pesanan khusus konsumen.
Harga produk-produknya bervariasi, dengan kisaran harga dari 75 ribu hingga 100 ribu rupiah untuk figurine dan 30 hingga 50 ribu rupiah untuk gantungan kunci. Selain itu, ia juga menawarkan paket kerajinan clay yang dibungkus dengan kotak akrilik, dengan harga di atas 200 ribu rupiah, tergantung pada jumlah dan desain yang diminta konsumen.
Perawatan Clay
Melya menekankan bahwa clay adalah hadiah yang awet jika dirawat dengan baik. Dia memberikan saran sederhana untuk merawat kerajinan clay, yaitu meletakkannya di tempat yang tidak lembap dan aman agar tidak mudah jatuh. Penggunaan pernis atau pilox juga bisa mengantisipasi agar clay tidak berjamur.
Mengapa Bisnis Clay?
Melya menjelaskan bahwa bisnis kerajinan clay memiliki keistimewaan karena setiap produk dibuat dengan cinta dan sifatnya personal. “Istimewanya karena clay ini handcrafted with love dan bisa dibuat sesuai keinginan.”
Kesimpulan
Melya Leonita Sutantyo adalah contoh nyata bagaimana tekad, semangat, dan ketekunan seorang pemuda bisa mengubah hobi menjadi bisnis yang sukses. Dengan fokus pada kualitas dan kerja keras, Melya telah membangun bisnis kerajinan clay yang tidak hanya mendapatkan apresiasi dari pelanggan di dalam negeri tetapi juga dari luar negeri. Bisnisnya adalah bukti nyata bahwa ketika Anda menjalani bisnis yang Anda cintai, hasilnya akan luar biasa.