Arsitektur modern ini dimulai dengan sejumlah gaya bangunan karakteristik serupa, terutama penyederhanaan bentuk dan penghapusan ornamen yang pertama muncul sekitar tahun 1900. Pada 1940-an, gaya-gaya ini sebagian besar dikonsolidasikan dan telah diidentifikasi sebagai Gaya Internasional. Karakteristik dan asal mula arsitektur modern yang sebenarnya masih terbuka untuk interpretasi dan debat.
Pengertian Arsitektur Modern
Arsitektur modern adalah sebuah istilah yang ditujukan untuk sekelompok gaya arsitektur yang muncul pada paruh pertama abad ke-20 dan menjadi dominan setelah Perang Dunia II. Ini berdasarkan pada teknologi pembangunan baru, terutama penggunaan kaca, baja dan beton; dan setelah penolakan dari gaya Beaux-Arts dan arsitektur neoklasik tradisional yang menjadi populer pada abad ke-19.
Kata modern dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang memiliki kaitan dengan setiap hal yang berkembang pada masa kini atau yang menunjukkan karakter kekinian. Untuk suatu hunian, hunian yang modern berarti hunian yang memiliki dan menunjukkan adanya ciri Arsitektur Modern. Hunian yang memiliki gaya Arsitektur Modern harus mampu menghadirkan gaya hidup masa kini di dalam bangunan.
Menurut Prof. Ir. Sidharta, berasal dari kata latin “modernus,modo” yang artinya just now atau saat sekarang. Modern dapat diartikan juga tidak menutup diri terhadap inovasi-inovasi baru yang memang sesuai dan dapat diadaptasi oleh kondisi kita.
Arsitektur Modern dapat diartikan sebagai pernyataan jiwa dari suatu massa, yang dapat menyesuaikan diri dengan perubahan sosial dan ekonomi yang ditimbulkan pada zamannya, yaitu dengan mencari keharmonisan dari elemen modern serta mengembalikan arsitektur pada bidang yang sebenarnya (ekonomis, sosiologis, dan kemasyarakatan). (Congreas Interationaux d’ Architecture Moderne/CIAM, 1928).
Dengan kata lain maka dapat disebutkan Arsitektur Modern adalah arsitektur yang dilandasi oleh komposisi massa dinamis, non aksial dan yang paling penting didasarkan atas pembentukan ruang-ruang, baik didalam maupun diantara bangunan (Ir. Sidharta, Arsitektur Indonesia).
Arsitektur Modern adalah hasil dari pemikiran baru mengenai pandangan hidup yang lebih manusiawi, seperti moralis, nasionalis, materialis, standarisasi serta jujur, yang diterapkan dalam bentuk fisik bangunan.
Arsitektur modern dapat diartikan sebagai berikut:
- Hasil pemikiran baru mengenai pandangan hidup yang lebih ‘manusiawi’ yang diterapkan pada bangunan
- Upayaya dan karya dalam bidang arsitektur yang dapat dihasilkan dari alam pemikiran modern yang dicirikan sikap mental yang selalu menyisipkan hal-hal baru, hebat dan kontemporer sebagai pengganti dari tradisi dan segala bentuk pranatanya.
Sejarah Arsitektur Modern
Arsitektur modern mulai berkembang sebagai akibat adanya perubahan dan
perkembangan dalam teknologi, sosial dan kebudayaan yang dihubungkan dengan
revolusi industri pada tahun 1760-1863. Adapun tenggang waktu pada
perkembangan arsitektur modern dapat dibagi sebagai berikut:
1. Periode I (1900-1929)
Mulai tahun 1890-an sampai dengan 1930-an, terjadi sejumlah pertentangan
dalam dunia arsitektur yang ditunjukkan melalui munculnya berbagai eksperimen
yang dilakukan oleh perorangan maupun kelompok. Eksperimen tersebut
diungkapkan sebagai sebuah pertentangan yang membutuhkan 40 tahun untuk
menciptakan arsitektur Modern.
Arsitektur modern mulai menonjol setelah perang dunia I pada tahun 1917
bersamaan dangan hancurnya sarana, prasarana dan ekonomi. Pada masa ini,
faktor terbentuknya ruang juga ditunjang faktor komposisi, rasio dan dimensi
manusia. Kemudian berkembang konsep free plan atau universal plan, yaitu ruang
yang ada dapat dipergunakan untuk berbagai macam aktifitas atau ruang dapat
diatur fleksibel dan dapat digunakan untuk berbagai fungsi, sehingga typical
concept mulai berkembang yaitu ruang- ruang dibuat standar dan berlaku
universal.
Konsep open space nampak dengan menggunakan jendela kaca yang lebar
dan menerus serta pemakaian material utama berupa baja, beton dan kaca yang
menonjolkan bentuk polos. Ornamen dianggap sebagai suatu kejahatan dalam
arsitektur modern. Arsitektur modern berarti putusnya hubungan dengan sejarah
dan daerah serta bersifat universal.
Konsep baru dan sangat mendasar dari arsitektur modern antara lain adalah
“FORM FOLLOWS FUNCTION” yang dikembangkan oleh Louis Sullivan,
dengan beberapa ciri sebagai berikut:
- Ruang yang dirancang harus sesuai dengan fungsinya.
- Struktur hadir secara jujur dan tidak perlu dibungkus dengan bentukan
masa lampau (tanpa ornamen). - Bangunan tidak harus terdiri dari bagian kepala, badan dan kaki.
- Fungsi sejalan atau menyertai dengan wujud.
Tokoh-tokoh yang berpengaruh dalam periode ini antara lain: - Louis Sullivan
- Frank Lloyd Wright
- Le Corbusier
- Walter Gropius
- Ludwig Mies van de Rohe
2. Periode II (1930-1939)
Pada periode ini, perkembangan arsitektur modern sudah sampai di seluruh
Eropa, Amerika dan Jepang. Masing-masing daerah mempunyai perbedaan iklim,
keadaan tanah dan tradisi yang dapat mempengaruhi apresiasi bentuknya.
Perkembangan metode hubungan ruang, bentuk, bahan dan struktur tidak lagi
bersifat universal, akan tetapi mempunyai hubungan yang sangat erat dengan
tempat atau lokasi dimana bangunan itu didirikan, dan dengan karakteristik
daerah tersebut. Karakteristik bentuk dan tampilan dengan gaya international style
atau universal style dari arsitektur modern pada peride ini diwarnai oleh tipe-tipe
tampilan baru, yaitu tampilan dengan memperhatikan penggunaan bahan-bahan
lokal setempat.
Pada prinsipnya arsitektur merupakan perpaduan antara keahlian,
perkembangan teknologi, industri serta seni dengan paham kedaerahan (manusia
dan lingkungan) dengan tidak mengurangi rasa kesatuan yang disebut
kemanusiaan.
3. Periode III (1949-1966)
Pada periode III ini, perancangan tidak hanya mempertimbangkan bagian
dalamnya saja, tetapi juga hubungannya dengan keadaan lingkungan bangunan
tersebut akan berdiri, misalnya iklim. Bangunan yang tercipta mencerminkan
hubungan yang erat dengan teknologi. Hal ini terlihat dari penggunaan produk
baru pada masa itu, seperti baja, alumunium, metal dan beton pracetak.
Penggunaannya dapat dibagi menjadi dua prinsip dasar yang berbeda yaitu:
a. Dilihat dari segi keindahan eksterior dan interior (estetika).
b. Dilihat dari metode produksi (efisiensi).
Walaupun setiap aliran atau paham yang berkembang pada periode
arsitektur modern mempunyai ciri khas masing-masing, akan tetapi periode
arsitektur modern ditandai dengan sebuah persamaan yang mendasar, yaitu segala
bentuk permasalah dan konsep asitekturnya harus dinyatakan dengan jelas, tegas
dan berdasarkan pada suatu fungsi tertentu.
4.2.3 Sejarah Perkembangan Arsitektur Modern Di Indonesia
Teori Arsitektur Modern
Konsep Arsitektur Modern
Prinsip-Prinsip Arsitektur Modern
Selama karirnya, Le Corbusier mengembangkan seperangkat prinsip-prinsip arsitektur yang didikte secara teknis, yang ia sebut “The Five Points of a New Architecture” dan paling jelas dalam Villa Savoye yang ia desain. Lima poin tersebut adalah:
- Pilotis ;Penggantian dinding pendukung dengan grid kolom beton bertulang yang menyandang beban struktural yang merupakan dasar dari estetika baru.
- The free designing of the ground plan (Perancangan bebas pada ground plan) ;Tidak adanya dinding pendukung yang berarti rumah bersifat tidak terkendali dalam penggunaan internalnya.
- The free design of the façade (Desain bebas pada fasad); Memisahkan bagian luar bangunan dari struktur fungsi-set-nya fasad bebas dari kendala struktural.
- The horizontal window (Jendela horizontal);Memotong di seluruh panjang fasad bangunan, sehingga pencahayaan dalam ruangan sama.
- Roof gardens (Taman Atap);Taman di atap datar dapat melayani tujuan domestik sementara memberikan perlindungan penting untuk atap beton.
Karakteristik Arsitektur Modern
Karakteristik Arsitektur modern atau arsitektur modernis adalah sebuah istilah yang ditujukan untuk sekelompok gaya arsitektur yang muncul pada paruh pertama abad ke-20 dan menjadi dominan setelah Perang Dunia II. Ini berdasarkan pada teknologi pembangunan yang baru, terutama penggunaan kaca, baja dan bbeton.Dan setelah penolakan dari gaya Beaux-Arts dan arsitektur neoklasik tradisional yang populer pada abad ke-19.
Meskipun sekarang banyak bangunan yang berkembang terlihat seperti gaya arsitektur modern, namun kebanyakan gaya arsitektur ini merupakan perkembangan dari gaya arsitektur modern yang ada dan lebih sering disebut sebagai arsitektur kontemporer. Lalu, seperti apa sebenarnya karakteristik dari arsitektur modern?
1. Kesederhanaan sampai ke dalam inti desain
Berkembang setelah era arsitektur yang lebih tradisional, arsitektur modern memiliki tampilan yang jauh dari kata sederhana jika dibandingkan gaya arsitektur tradisional yang lebih banyak diwarnai detail-detail dekoratif. Hadir dengan kesederhanaan ditengah-tengah gaya tradisional yang berkembang pada saat itu, tentu keindahan dari arsitektur modern lebih menonjol dan banyak diminati.
Pengguna konsep arsitektur modern sendiri memiliki prinsip bahwa kesederhanaan merupakan bentuk terbesar dari sebuah seni yang bisa menyampaikan bukan hanya cerita, tetapi juga kepribadian dari bangunan tersebut.
2. Elemen garis yang simetris dan bersih
Hampir semua bangunan-bangunan ikonik bergaya arsitektur modern memiliki elemen garis yang sangat kuat. Baik itu elemen garis horizontal pada denah, hingga garis vertikal dan diagonal pada gubahan masa dan fasad bangunan. Termasuk pada fasad rumah atau fasad bangunan. Garis-garis bergelombang, lengkung atau garis-garis asimetrik akan sangat jarang kamu temukan pada bangunan-bangunan bergaya arsitektur modern.
3. Prinsip Less is More
Ludwig Mies van der Rohe mempopulerkan istilah Less is More mengacu pada pendekatan minimalis pada bangunan. Tidak ada penggunaan ornamen atau elemen bangunan yang berlebihan. Setiap bagian terbentuk berdasarkan fungsi sekaligus keindahan secara bersamaan.
4. Kejujuran dalam penggunaan material
Beberapa jenis material bahan bangunan yang sering digunakan pada bangunan-bangunan bergaya arsitektur modern adalah besi, beton, kaca, dan kayu. Keberadaan material ini akan mudah terasa dan terlihat pada bangunan baik dalam interior ataupun eksterior tanpa ditutupi atau dimanipulasi penggunaan material yang artifisial.
5. Rancangan yang terbuka dengan banyak elemen kaca
Berbeda dengan tata ruang pada bangunan tradisional, bangunan bergaya arsitektur modern umumnya memiliki denah lantai yang jauh lebih terbuka dengan minimnya keberadaan pembatas ruangan dan juga banyaknya penggunaan kaca sebagai satu spot pemandangan dan pencahayaan sehingga rumah bergaya arsitektur modern umumnya terkesan sangat terbuka.
6. Hubungan dengan lingkungan sekitar
Arsitektur modern umumnya selalu memiliki hubungan dengan topografi dari lingkungan yang sangat erat. Contoh terbaik mengenai hal ini adalah Fallingwater House yang memiliki hubungan langsung antara interior dan eksterior yang sangat mulus.
Ciri Ciri Arsitektur Modern
- Satu gaya Internasional atau tanpa gaya (seragam)
Merupakan suatu arsitektur yang dapat menembus budaya dan geografis.
- Berupa khayalan, idealis
- Bentuk tertentu, fungsional
Bentuk mengikuti fungsi, sehingga bentuk menjadi monoton karena tidak diolah.
- Less is more
Semakin sederhana merupakan suatu nilai tambah terhadap arsitektur tersebut.
- Ornamen adalah suatu kejahatan sehingga perlu ditolak
Penambahan ornamen dianggap suatu hal yang tidak efisien. Karena dianggap tidak memiliki fungsi, hal ini disebabkan karena dibutuhkan kecepatan dalam membangun setelah berakhirnya perang dunia II.
- Singular (tunggal)
Arsitektur modern tidak memiliki suatu ciri individu dari arsitek, sehingga tidak dapat dibedakan antara arsitek yang satu dengan yang lainnya (seragam).
- Nihilism
Penekanan perancangan pada space, maka desain menjadi polos, simple, bidang-bidang kaca lebar. Tidak ada apa–apanya kecuali geometri dan bahan.
Arsitektur pada puncak modern hadir tidak hanya 1 macam rupa arsitektur, tetapi ada empat aliran besar, yaitu.
- Alvar Aalto yang tradisionalis
- Lee Corbusier yang seniman
- Frank Lloyd Wright yang naturalis
- Mies Van Der Rohe yang fungsionalis
Aliran Arsitektur Modern
- Arsitektur Modern
- Arsitektur Art Nouveau.
- Arsitektur Brutalis.
- Arsitektur Constructivist.
- Arsitektur Ekspresionist.
- Arsitektur Futurist.
- Arsitektur Fungsional.
- Arsitektur Internasional.
- Arsitektur Organic.
- Arsitektur Post modern.
- Arsitektur Visionary
Tokoh Arsitektur Modern
Arsitektur Modern di Indonesia
Arsitektur modern tidak mengalami perkembangan secara signifikan di
Indonesia. Seperti gaya arsitektur lain yang diimpor dari negara-negara barat,
gaya arsitektur modern masuk ke Indonesia sebagai pengaruh era globalisasi.
Gaya arsitektur modern muncul sebagai gaya internasional atau gaya universal
yang cukup memiliki kesamaan di berbagai negara.
Di Indonesia, gaya arsitektur modern diterapkan sebagai gaya arsitektur
yang mengacu pada fungsi ruang juga merupakan titik awal desain. Gaya
arsitektur modern adalah gaya yang sederhana, bersih dan fungsional.
Berdasarkan gaya hidup modern, masyarakat cenderung menyukai sesuatu yang
mudah dan cepat, karena berbagai alat diciptakan secara industri untuk
kemudahan masyarakat. Sifat dasar gaya hidup modern adalah sebuah tuntutan
untuk bergerak dan melakukan sesuatu dengan lebih cepat serta didukung oleh
teknologi dan industri. Teknologi dikembangkan untuk membuat kegiatan dalam
kehidupan sehari-hari lebih cepat dan mudah, seperti alat komunikasi berupa
tetelpon genggam ataupun computer.
Dalam berarsitektur, gaya hidup modern memberikan pengaruh terhadap
kebutuhan untuk memiliki bangunan yang sederhana, bersih dan fungsional,
sebagai bentuk dari arsitektur modern. Gaya hidup seperti ini hanya dimiliki oleh
sebagian masyarakat, terutama di kota-kota besar dan berkembang yang
menuntut gaya hidup cepat, mudah, efisien dan fungsional.
Di Indonesia muncul gaya khas arsitektur modern Indonesia yang
menyesuaikan keberadannya, dengan karakter sebagai berikut :
1. Terfokus pada fungsi ruang, yang terbentuk dari pola aktivitas penghuni di
dalamnya.
2. Terfokus pada material bangunan yang digunakan untuk menciptakan hasil
akhir bernilai estetika yang diinginkan.
3. Analogi mesin dalam penyusunan dan pengembangan ruang.
4. Menghindari ornamen pada bangunan.
5. Penyederhanaan bentuk.