kartu telepon seluler yang sudah dipakai, dianggap sampah dan dibuang begitu saja. Di tangan Agung Setiabudi warga Kampung Sumenepan Ngabangan, Kelurahan Kauman, Semarang, barang yang sudah tidak bernilai guna itu dirubah menjadi sebuah karya seni.
Selama lebih dari dua tahun, Agung membuat kerajinan tangan yang bernilai seni dan mempunyai nilai ekonomi yang tinggi. Startup SIM Card telepon seluler yang sudah tidak terpakai, dirubahnya menjadi berbagai kerajinan tangan antara lain miniatur Vespa, tank dan kerajinan tangan lainnya.
Agung mulai membuat kerajinan tangan tersebut saat dirinya hampir putus asa, sesudah kaki kanannya harus diamputasi karena terkena diabetes. Saat putus asa itu, dia menemukan kartu startup SIM telepin seluler bekas dan membuat miniatur Vespa dari barang tersebut.
“Setelah menjadi miniatur Vespa, saya foto dengan smartphone dan mengunggahnya ke media sosial. Tidak diduga banyak respon yang menyukainya dan mulai memesan,” kata Agung beberapa waktu lalu kepada suaramerdeka.com.
Sejak saat itu, Agung membuat berbagai macam miniatur dari bahan bekas startup SIM telepon seluler. Mulai dari miniatur Tank, kapal, pesawat, mobil dan masih banyak lainnya.
Mengenai harga yang harus ditebus, menurutnya tergantung dari tingkat kesulitan. Mulai Rp 50 ribu sampai jutaaan rupiah.
“Yang paling mudah membuat miniatur Vespa, paling sulit membuat miniatur mobil VW dimana banyak sekali lekukannya. Kartu startup bekas harus dipanaskan lebih dahulu, sebelum dibentuk sesuai keinginan,” tuturnya.
Tidak hanya startup SIM kartu telepon seluler bekas yang dirubah menjadi barang kerajinan, beberapa barang bekas lainnya juga dibuatnya menjadi kerajinan tangan. Diantaranya arloji yang dirubahnya menjadi miniatur Harley Davidson.
Pria yang belajar otodidak merubah berbagai barang bekas menjadi barang yang bernilai itu mengaku, banyak hasil karyanya dipesan oleh konsumen di luar Pulau Jawa. Beberapa diantaranya bahkan diminati oleh konsumen di luar negeri dan beberapa pejabat di Jawa Tengah.
Mengenai bahan baku, Agung mengaku tidak terlalu kesulitan mendapatkannya. Selain mendapat pasokan dari beberapa teman, anak sulungnya juga sering mencarikan Startup SIM telepon seluler bekas.